Wawancara Dokumentasi Teknik Pengumpulan Data
transisi, ruang, gerak bergantian bersama kelompoknya
b. Siswa membuat 8 pola lantai dengan level, transisi, ruang, gerak bergantian bersama
kelompoknya c. Siswa membuat 6 pola lantai dengan level,
transisi, ruang, gerak bergantian bersama kelompoknya
d. Siswa membuat 4 pola lantai dengan level, transisi, ruang, gerak bergantian bersama
kelompoknya e. Siswa membuat pola lantai tapi tidak
menggunakan level dan transisi. 4
3 2
1 5
Keterangan : Tabel indikator penilaian ini dibuat dan digunakan oleh guru untuk menentukan kemampuan siswa dalam melakukan gerak koreografi.
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Proses Siswa Dalam Melakukan Tahapan Koreografi
No. Aspek
Indikator Kriteria
1. Eksplorasi
gerak Eksplorasi gerak dikatakan baik apabila
siswi mampu melakukan gerak dasar samber melayang, lipeto dan ngerujung
masing-masing yang dikembangkan menjadi 3 ragam gerak baru.
Baik
Eksplorasi gerak dikatakan cukup apabila siswi mampu melakukan gerak dasar
samber melayang, lipeto dan ngerujung yang dikembangkan masing-masing
menjadi 2 ragam gerak baru. Cukup
Eksplorasi gerak dikatakan kurang apabila siswi mampu melakukan gerak dasar
samber melayang, lipeto dan ngerujung yang dikembangkan masing-masing
menjadi 1 ragam gerak baru. Kurang
2. Improvisasi
gerak Improvisasi gerak dikatakan baik apabila
siswi mampu melakukan gerak dasar samber melayang, lipeto dan ngerujung
masing-masing yang dikembangkan menjadi 3 ragam gerak baru.
Baik
Improvisasi gerak dikatakan cukup apabila siswi mampu melakukan gerak dasar
samber melayang, lipeto dan ngerujung yang dikembangkan masing-masing
Cukup
menjadi 2 ragam gerak baru. Improvisasi gerak dikatakan kurang apabila
siswi mampu melakukan gerak dasar samber melayang, lipeto dan ngerujung
yang dikembangkan masing-masing menjadi 1 ragam gerak baru.
Kurang
3. Pembentukan
Gerak Proses pembentukan gerak dikatakan baik
apabila siswi mampu membentuk, menyusun, dan merangkai motif-motif
gerak dengan pola lantai. Baik
Proses pembentukan gerak dikatakan cukup apabila siswi mampu membentuk,
menyusun dan merangkai motif gerak tanpa pola lantai.
Cukup
Proses pembentukan gerak dikatakan kurang apabila siswi hanya mampu
membentuk dan menyusun motif gerak Kurang
Keterangan : Lembar pengamatan proses siswa ini dipergunakan untuk melihat dan menilai siswa dalam proses pembelajaran berlangsung yang
dibuat dan dilakukan oleh guru.
Tabel 3.3 Perhitungan Presentasi Untuk Skala Lima Interval Presentase Tingkat Penguasaan
Keterangan 85
– 100 Baik Sekali
75 – 84
Baik 60
– 74 Cukup
40 – 59
Kurang – 39
Gagal Nurgiyanto, 1988: 363
Setelah skor didapat maka dilakukan perhitungan untuk empat aspek yang dijadikan indikator penilaian yaitu penciptaan gerak, kreatifitas penciptaan
hitungan, wirasa, dan pola lantai. Skor Perolehan
NS Nilai Skor= X 100