Koefisien Determinasi Berganda HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B A B I V H a s i l P e n e l i t i a n D a n P e m b a h a s a n | 116 Ini berarti kedua variable bebas yang terdiri dari Asymetri Informasi Dan Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance secara simultan mampu menerangkan perubahan yang terjadi pada Manajemen Laba tepatnya dilihat dari nilai R Square yaitu sebesar 0,592 atau 59,2. Dengan kata lain secara bersama- sama kedua variable bebas Asymetri Informasi Dan Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance memberikan kontribusipengaruh sebesar 59,2 terhadap manajemen laba sedangkan sisanya yaitu 40,8 merupakan pengaruh faktor- faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti leverage atau rasio antara total kewajiban dengan total asset yang menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula resiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta tinggkat keuntungan yang makin tinggi. Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung untuk melakukan praktik manajemen laba Sartono dalam Eka Sefiana, 2010. c. Pengujian Hipotesis Asymetri Informasi dan Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Secara Simultan Selanjutnya untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh asimetri informasi, dan penerapan mekanisme Good Corporate Governance terhadap manajemen laba maka dilakukan pengujian hipotesis secara simultan yang dapat silihat dari tabel ANOVA hasil pengolahan SPSS.18. Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: B A B I V H a s i l P e n e l i t i a n D a n P e m b a h a s a n | 117 1. Merumuskan hipotesis statistik H :  1 =  2 = 0 : Asimetri informasi dan penerapan mekanisme Good Corporate Governance tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel manajemen laba pada PT. Bumi Resources Tbk. H a :  1 ≠  2 ≠ 0 : Asimetri informasi dan penerapan mekanisme Good Corporate Governance berpengaruh secara simultan terhadap variabel manajemen laba pada PT. Bumi Resources Tbk. 2. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi tersebut adalah sebesar α = 0,05 atau 5 dengan derajat bebas k; n-k-1 db = 2;7. Pada tabel F untuk db 1 = 2, db 2 =7, diperoleh nilai F tabel sebesar 4,737. 3. Mencari nilai F hitung Dengan bantuan software SPSS 18, diperoleh output untuk mendapatkan nilai dari F hitung sebagai berikut : F hitung = R 2 n-k-1 k 1-R 2 F hitung = 0.592 10 – 2 – 1 2 1 – 0,592 F hitung = 4.1443 0.8159 F hitung = 5.079 B A B I V H a s i l P e n e l i t i a n D a n P e m b a h a s a n | 118 Tabel 4.17 Anova Untuk Uji Simultan Uji F ANOVA b .023 2 .012 5.079 .043 a .016 7 .002 .039 9 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: Constant, GCG, Asym. Info a. Dependent Variable: EM b. Pada tabel 4.17 anova diatas dapat dilihat nilai F hitung hasil pengolahan data sebesar 5,702. 4. Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan membandingkan F hitung terhadap F tabel dengan ketentuan : Jika F hitung F tabel , maka H ditolak signifikan Jika F hitung F tabel, maka H diterima tidak signifikan Hasil yang diperoleh dari perbandingan F hitung dengan F tabel adalah F hitung F tabel 5,079 4,737, maka pada tingkat kekeliruan 5 Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti kedua variabel bebas, yaitu asimetri informasi dan penerapan mekanisme Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Selain itu peneliti juga melakukan pengujian dengan cara melihat tingkat signifikansi yang dapat dilihat pada tabel 4.13. Dari tabel ANOVA diatas diperoleh nilai signifikansi uji F sebesar 0,043, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hasil yang diperoleh melalui tingkat signifikansi adalah menolak Ho dan kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari asimetri informasi dan B A B I V H a s i l P e n e l i t i a n D a n P e m b a h a s a n | 119 penerapan mekanisme Good Corporate Governance terhadap manajemen laba pada PT. Bumi Resources Tbk. Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat digambarkan daerah penolakan dan penerimaan Ho sebagai berikut : Da era h Penerima a n Ho Da era h Penolaka n Ho F 0,052;7 = 4,737 F hitung = 5,079 Gambar 4.9 Daerah Penolakan H Pada Pengujian Secara Bersama-sama 5. Pengambilan keputusan hipotesis Berdasarkan gambar 4.9 diatas dapat dilihat F hitung sebesar 5,079 berada pada daerah penolakan Ho, yang menunjukkan bahwa asimetri informasi dan penerapan mekanisme Good Corporate Governance secara simultan berpengaruh terhadap manajemen laba. 6. Kesimpulan Asymetri informasi dan penerapan mekanisme Good Corporate Governance memberikan kontribusipengaruh sebesar R square 0,592 atau 59,2 terhadap manajemen laba pada PT.Bumi Resources Tbk, sedangkan sisanya yaitu 40,8 merupakan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini seperti leverage atau rasio antara total kewajiban dengan total asset yang menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula resiko yang dihadapi investor B A B I V H a s i l P e n e l i t i a n D a n P e m b a h a s a n | 120 sehingga investor akan meminta tinggkat keuntungan yang makin tinggi. Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung untuk melakukan praktik manajemen laba Sartono dalam Eka Sefiana, 2010. 121

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Asymetri Informasi dan Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba, maka pada bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

1. Tingkat Asymetri Informasi yang ada pada perusahaan PT Bumi Resources Tbk selama tahun 2002 sampai dengan tahun 2011 mengalami kenaikan dan penurunan. Semakin tinggi nilai Bid-Ask Spread berarti semakin besar kesenjangan informasi yang dimiliki oleh manajemen dengan informasi yang dimiliki oleh investor mengenai harga saham perusahaan. Penerapan Mekanisme Good Corporate Governance yang dicerminkan dengan persentasi kepemilikan saham institusional, jumlah dewan direksi, dan dewan komisaris pada PT Bumi resources Tbk sepanjang 10 tahun pengamatan dari tahun 2002-2011 mengalami fluktuasi tiap tahunnya. Praktik Manajemen Laba yang dicerminkan oleh nilai Discretionary Accrualls DAC sebagai proksi terjadinya manajemen laba pada PT Kimia Farma Tbk terjadi dengan cara income maximization atau income minimazation. Tanda DAC yang positif menunjukkan bahwa perusahaan cenderung menaikkan laba. Sementara nilai DAC bertanda B A B V K e s i m p u l a n D a n S a r a n | 122 negatif yang mencerminkan praktik manajemen laba terjadi dengan cara menurunkan laba. 2. Secara parsial asimetri informasi berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada PT. Bumi Resources Tbk. Penerapan mekanisme Good Corporate Governance tidak signifikan berpengaruh terhadap manajemen laba pada PT.Bumi Resources Tbk. 3. Secara simultan asimetri informasi dan penerapan mekanisme Good Corporate Governance memberikan kontribusipengaruh sebesar 59,2 terhadap manajemen laba pada PT.Bumi Resources Tbk,

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, dapat kiranya diajukan saran beberapa berikut :

1. Kegunaan secara Operasional

a. Bagi Perusahaan, diharapkan memperpekcil tingkat Asimetri Informasi yang terjadi dengan cara memberikan informasi yang berkualitas kepada para pelaku pasar sehingga informasi yang jelas dan benar tidak meragukan investor dalam menanamkan modalnya. b. Menerapkan Mekanisme Good Corporate Governance sesuai dengan prinsip good corporate governance, agar perusahaan menjadi lebih baik . c. Praktik Manajemen Laba selalu dianggap sebagai perilaku yang negatif karena selalu dikaitkan dengan kecurangan yang dilakukan manajemen baik untuk kepentingan sendiri maupun perusahaan, oleh karena itu

Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABADENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Manajemen Laba Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi. (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam Rangking

0 3 28

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABADENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Manajemen Laba Dengan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Moderasi. (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Termasuk Dalam Rangking

0 3 18

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Dan Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Dan Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba.

0 2 7

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Dan Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba.

0 2 17

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

0 1 13

PENDAHULUAN Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

0 1 7

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba.

0 1 15

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 15

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA - Unissula Repository

0 5 9