Analisis Deskriptif Persentase Struktur Organisasi PT Nyonya Meneer

58 4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Pengujian terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap pola scatter plot yang dihasilkan melalui SPSS 15,0 for window.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase

Analisis deskriptif persentase adalah menyajikan data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian dalam bentuk tabel frekuensi atau grafik atau distribusi frekuensi. Metode ini digunakan untuk mengetahui dan mengkaji seberapa besar alternative jawaban dari tiap-tiap indicator yang terdiri dari variabel kompensasi, motivasi kerja, lingkungan kerja dan kinerja karyawan. Untuk penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden, peneliti menentukan sebagai berikut : a. Untuk jawaban Sangat Setuju responden diberi skor 5 b. Untuk jawaban Setuju responden diberi skor 4 c. Untuk jawaban Ragu-Ragu responden diberi skor 3 d. Untuk jawaban Tidak Setuju responden diberi skor 2 e. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju responden diberi skor 1 Menghitung persentase dengan rumus : DP = x 100 Keterangan : DP : Deskriptif Persentase n : Jumlah nilai yang diperoleh N : Nilai total 59 Skor yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori sebagai berikut: Persentase tinggi = 5 5 x 100 = 100 Persentase rendah = 5 x 100 = 20 Rentang = 100 - 20 = 80 Interval = 80 : 5 = 16 Dengan interval 16 dan persentase terendah 20 dapat dibuat kriteria sebagai berikut: Tabel 3.6 Tabel Kriteria Penskoran No. Persentase Kriteria 1. 84,00 skor 100,00 Sangat Baik 2. 68,00 skor 84,00 Baik 3. 52,00 skor 68,00 Sedang 4. 36,00 skor 52,00 Rendah 5. 20,00 skor 36,00 Sangat Rendah

3.6.2 Analisis Regresi Berganda

Metode ini digunakan untuk mengetahui persamaan regresi pengaruh kompensasi, motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT Nyonya Meneer Semarang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 3.6.2.1 Variabel Terikat Y Variabel ini nilainya tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan. 60 3.6.2.2 Variabel Bebas X Variabel ini nilainya tidak tergantung oleh variabel lainnya. Variabel bebas pada penelitian ini adalah kompensasi, motivasi dan lingkungan kerja. Menurut Sugiyono 2008:258 bentuk analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Adapun model regresi linier bergandanya adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 Keterangan: Y = variabel kinerja karyawan a = bilangan konstanta b 1 X 1 = kompensasi b 2 X 2 = motivasi b 3 X 3 = lingkungan kerja Sugiyono, 2008:258 3.6.3 Pengujian Hipotesis Penelitian 3.6.3.1 Uji Parsial Uji t Tujuan dari uji t adalah untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Pengujian secara parsial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas dan terikat dengan melihat nilai t pada taraf signifikansi 5. t hitung diperoleh melalui bantuan program SPSS 15.0 for window yaitu pada tabel coefficients. Model dikatakan signifikan jika nilai sig. t . Apabila besarnya probabilitas 61 signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak, sedangkan jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H diterima. 3.6.3.2 Pengaruh X , X terhadap Y secara simultan Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen kompensasi, motivasi kerja, dan lingkungan kerja secara bersama- sama terhadap variabel dependen kinerja. Pengujian dilakukan menggunakan tabel distribusi F dengan taraf signifikansi 5. Nilai F hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for window yaitu dilihat pada tabel ANOVA. Model dikatakan signifikan jika Sig. F . Apabila besarnya probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak, sedangkan jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H diterima. 3.6.4 Koefisien determinasi Koefisien determinasi R 2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen Nugroho, 2005: 50. Nilai dari koefisien determinasi R 2 dapat dilihat dalam out put SPSS. Bila koefisian determinasi R 2 = 1 maka variabel bebas berpengaruh 100 terhadap variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary b dan tertulis R Square, namun untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square karena disesuaikan dengan variabel independen yang digunakan dalam penelitian Nugroho, 2005: 51. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah PT Nyonya Meneer Pada tahun 1895, lahirlah bayi perempuan dikota Sidoharjo Jawa Timur yang kemudian diberi nama Menir. Menir diambil karena sang ibu dalam masa kehamilannya selalu ingin makan beras Menir sampai bayi tersebut lahir. Pengaruh ajaran Belanda, maka perkataan Menir menjadi Meneer yang melekat hingga sekarang. Noni menikah dengan seorang pria dari Semarang yang akhirnya diboyong ke Semarang. Lahirlah perusahaan jamu PT Nyonya Meneer ini diawali dengan kasus suaminya yang sedang menderita sakit. Berbagai obat sudah dicoba tetapi sia-sia, akhirnya dia mencoba ramuan jamunya sendiri, dan karena kemajuan jamunya ketenaran Nyonya Meneer sangat dikenal masyarakat. Pada tanggal 18 Agustus 1919, berkat dorongan suami dan reman- temannya Nyonya Meneer mendirikan sebuah perusahaan jamu dengan nama Nyonya Meneer. Nama dan potret Nyonya Meneer di abadikan sebagaimana nama dan merk dagangan pesusahaan. Perusahaan jamu cap potret Nyonya Meneer bentuk badan usaha adalah PT perseroan terbatas bentuk ungkapan “PT Nyonya Meneer” dengan akte pendirian notaries RM. Soeprapto No. 51 tanggal 24 Januari 1967 dengan berita tambahan yaitu lembaran berita RI No. 379 Mei 1967, dalam pelaksanaan operasinya PT. Nyonya Meneer memiliki ijin dan surat 63 kuasa dari Mentri Perindustrian No.046DIA INON FASIII1985, sehingga PT Nyonya Meneer memiliki kekuatan hukum. Nyonya Meneer meninggal tahun 1978, usaha beliau diteruskan oleh putranya yang bernama Ramana Sasrang yang juga mempunyai pengalaman dalam usaha jamu, dengan didukung pula keuletan, keahlian, dan pengalaman dalam pengelolaan produk, pengawasan mutu maupun dalam pengelolaan perusahaan sangat menunjang perkembangan perusahaan ini. Pada tahun 1983, pimpinan digantikan oleh anaknya yang kelima yang bernama Hans Pengemanan. Dibawah pimpinanya perusahaan berkembang dan pada tanggal 18 Januari 1984, dibuka pabrik baru yang sekaligus didirikan miseum pertama di Indonesia. Pada tahun 1990, pimpinan PT Nyonya Meneer diganti oleh cucunya yang bernama Dr. Charles Saerang dan beliau menjadi Direktur.

4.1.2 Struktur Organisasi PT Nyonya Meneer

Pada PT Nyonya Meneer struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi garis, dalam struktur organisasi ini terdapat suatu kesatuan dalam kepemimpinan dari atasan ke bawah secara langsung berada setingkat dibawahnya. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi pada PT Nyonya Meneer dapat digambarkan sebagai berikut : 64 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Nyonya Meneer Sumber : PT Nyonya Meneer Semarang, 2010 direktur Manj.Adm KU Manj.Pmsr n Manj.Prod Tradisio l Manj.Prod Kosme ik Ka.bag umum Ka.bag pmsr n Ka.bag prodk si Ka.bag produ ksi Ka.bag Huk Ka.bag persona Ka.bag akun Ka.bag KU Ka.bag pmsrn kosmet Ka.bag Adm produ Ka.bag Adm kosm Ka.bag Adm pmsr Ka.bag Lab traditon al Ka.bag lab kosm Ka.bag Adm promosi Ka.bag humas Ka.bag pengiri komisaris staf staf staf staf staf staf 65

4.1.3 Deskripsi kerja

Dokumen yang terkait

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. NYONYA MENEER DI SEMARANG.

1 2 15

PENGARUH KOMPENSASI, KEAHLIAN DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA PT. NYONYA MENEER SEMARANG.

0 4 11

Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Bagian Produksi PT. Rodeo Prima Jaya Semarang.

1 4 4

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Karyawan Bagian Akuntansi Pt. Jamu Air Mancur Karanganyar).

0 6 16

PENGARUH GENDER, KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gender, Kompensasi, Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris Pada Karyawan Bagian Akuntansi PT. Solo Murni).

0 5 18

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT NYONYA MENEER SEMARANG.

0 0 2

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT NYONYA MENEER SEMARANG.

0 1 2

Pengaruh Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Nyonya Meneer Semarang.

0 0 2

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI MOTIVASI PADA PT. NYONYA MENEER SEMARANG - Unissula Repository

0 0 8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. NYONYA MENEER SEMARANG - Unika Repository

0 0 14