20
perusahaan, keanggotaan klub, kartu kredit, telepon, dan rekening pengeluaran.
2.2.3. Tujuan Kompensasi
Hasibuan 2003:121, tujuan pemberian kompensasi antara lain: a Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara atasan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya
dengan baik, sedangkan pengusaha wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
b Kepuasan kerja Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
c Pengadaan efektif Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan
yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. d Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
e Stabilitas karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
konsistensi yang kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turn-over relative kecil.
21
f Disiplin Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan
semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaanti peraturan- peraturan yang berlaku.
g Pengaruh serikat buruh Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat
dihindarkan dan karyawan akan berkosentrasi pada pekerjaannya. h Pengaruh pemerintah
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku seperti batas upah minimum maka intervensi pemerintah
dapat dihindarkan.
2.2.4. Asas Kompensasi
Hasibuan 2003:122, asas kompensasi meliputi: a Asas adil
Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan,resiko pekerjaan,
tanggung jawab, jabatan pekerjaan, dan memenuhi persyaratan internal konsistensi.
b Asas layak dan wajar
22
Kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normative yang ideal. Tolok ukur layak adalah relative,
penetapan besarnya kompensasi didasarkan atas batas upah minimum pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku.
Menurut Achmad Slamet 2007: 261 pemberian imbalan kepada pegawai atau kompensasi oleh organisasi kepada pegawainya supaya efektif
sebaiknya memenuhi hal - hal sebagai berikut : a. Adil atau keadilan internal consistency
Keadilan internal ini dapat dirasakan apabila pembayaran sebanding dengan tarif yang ada dibagian lain atau kompensasi didasarkan pada
hasil evaluasi pekerjaan. b. Layak atau kelayakan external consistency
Layak atau keadilan eksternal ini dapat dilaksanakan apabila kompensasi yang diberikan berdasarkan atas survei gaji.
c. Memenuhi kebutuhan dasar atau kebutuhan minimal sesuai dengan upah minimum masing – masing daerah.
d. Keadilan sesama pegawai Keadilan ini dapat dirasakan pegawai apabila kompensasi didasarkan pada
hasil penilaian prestasi.
2.2.5. Sistem Kompensasi