3 Pengaruh kondisi sosial dan
ekonomi orang tua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi. Hasil korelasi antara variabel X
dan Y diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,403, apabila nilai ini dibandingkan
dengan r
tabel
adalah 0,235. Sesuai dengan ketentuan apabila r
hitung
r
tabel
0,4030,235. Maka
dapat disimpulkan
bahwa ada
pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan
di perguruan tinggi.
Hasil penelitian terdahulu di atas diperoleh hasil yang berbeda antara yang satu dengan yang lainya, dapat dilihat dari variabel pelelitian yang ada.
Pada penelitian terdahulu belum dijumpai adanya pengaruh akses informasi, dukungan orang tua dan lingkungan sekolah terhadap minat siswa
melanjutkan ke perguruan tinggi, sehingga penelitian ini merupakan pengabungan antar variabel bebas satu yaitu akses informasi, variabel dua
yaitu dukungan orang tua, variabel tiga yaitu lingkungan sekolah terhadap variabel terikat yaitu minat melanjutkan ke perguruan tinggi.
2.7 Kerangka Berfikir
Keputusan dalam melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi merupakan persoalan penting bagi siswa SMK. Banyak permasalahan yang
dihadapi siswa sehubungan dengan keputusan dalam melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi, yaitu masalah lingkungan sosial budaya
dan masalah sosial ekonomi. Pertimbangan yang bersifat sosial ekonomi yang dimaksud ialah harapan mendapatkan status sosial maupun imbalan
ekonomis yang memadai ditengah-tengah masyarakat setelah mahasiswa lulus dari perguruan tinggi. Sedangkan pertimbangan yang bersifat sosial
budaya adalah harapan yang mengarah pada pencapaian status sosial budaya dalam masyarakat. Faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk
melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi yaitu untuk mendapatkan kualifikasi profesional yang spesifik, membuat diri agar siap untuk
memenuhi tenaga kerja dan kesempatan kerja yang baik dari lulusan perguruan tinggi semua hal merupakan dasar yang dapat membedakan
antara yang mendukung pertimbangan yang bersifat sosial ekonomis disatu pihak ada pertimbangan yang bersifat sosial budaya.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 3 Kerangka Berfikir
Akses Informasi atau X1 -
Waktu -
Akurat -
Relevan -
Lengkap Tata Sutarbi, 2005:35
Dukungan Orang Tua atau X2 -
Peran orang tua -
Pola asuh -
Ekonomi Slameto, 2010:60
lingkungan Sekolah atau X3 -
Guru -
Teman -
Kurikulum Slamerto, 2010:64
Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi atau Y
- Perasaan Senang - Ketertarikan Siswa
- Perhatian Siswa - Keterlibatan Siswa
Safari, 2003:37.
2.8 Hipotesis Penelitian
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat tanya” Sugiyono, 2009:96. Menurut Suharsimi 2006:71, “Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu:
H0: “Tidak ada pengaruh akses informasi, dukungan orang tua dan
lingkungan sekolah terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi di SMK Negeri 1 Kebumen”.
Ha: “Ada pengaruh akses informasi, dukungan orang tua, dan lingkungan
sekolah terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi di SMK Negeri 1 Kebumen”.
37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Obyek Penelitian
Metode penelitian mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu penelitian. Metode penelitian yang tepat dapat memperlancar proses
penelitian dan hasil penelitian yang diperoleh dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif. Lokasi penelitian akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Kebumen.
Sugiyono 2009:8 mengemukakan bahwa, “Metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sempel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan ”. Selain itu pemahaman akan kesimpulan
penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, graik, bagan, gambar, atau tampilan lainnya.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena ingin mengetahui ada
tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jumlah variabel bebas
yang peneliti gunakan ada tiga yaitu: akses informasi, dukungan orang tua, dan lingkungan sekolah, sedangkan untuk variabel terikatnya adalah minat