karena itu diperlukan adanya uji asumsi klasik terhadap model, yang mencakup pengujian normalitas, multikoliniearitas, dan heterokedastisitas.
3.8.1 Uji Normalitas
“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah didalam regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal” Ghozali,
2011:160. Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal tidaknya masing-masing variabel penelitian. Untuk menguji normalitas data
salah satu cara yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi data normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Deteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan melihat
histogram residualnya. Uji normalitas data bisa juga menggunakan one sample kolmogrov-
smirnov test dengan menggunakan SPSS. Jika nilai signifikansi 0,05 maka distribusi dikatakan normal, sebaliknya jika nilai signifikansi 0,05
maka distribusi dikatakan tidak normal.
3.8.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen”
Ghozali, 2011:105. Deteksi mulkolinieritas pada suatu model dapat dlihat dengan
menghitung nilai VIF Variance inflation faktor. Jika VIF tidak lebih dari
10, maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas
“Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain ”Ghozali, 2011:139. Uji heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena gangguan yang berbeda antara satu observasi ke observasi lain, artinya
varians dalam model tidak sama atau konstan. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, diantaranya adalah dengan
melihat grafik plot antara nilai predeksi variabel terikat dengan residualnya.
3.8.4 Uji Linearitas