Penelitian Terdahulu Yang Relevan Kerangka Berfikir

4. Prinsip kejelasan tangung jawab Kejelasan tanggung jawab dalam mengelola fasilitas yang telah tersedia sesuai dengan fasilitas yang digunakan, seperti jurusan administrasi perkantoran memegang tanggung jawab fasilitas yang menunjangnya. 5. Prinsip kohesifan Dengan prinsip kekohesifan berarti manjemen perlangkapan pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak.

2.11 Pentingnya Fasilitas Belajar dalam Pembelajaran

Untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal, dalam proses pembelajaran perlu adanya dukungan dari berbagai faktor, salah satunya adalah fasilitas belajar. Dapat dikatakan bahwa fasilitas belajar merupakan segala sesuatu yang dapat mempermudah dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran dapat berjalan secara optimal apabila ditunjang dengan fasilitas yang memadai. Pentingnya fasilitas belajar ini juga diperkuat dengan jurnal penelitian oleh Coleman yang dilakukan di Educational Testing Servic, Princeton. New Jersey pada tahun 1997, disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar.

2.12 Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Arina Ruzana, 2010 dengan judul pengaruh komunikasi guru dan ketrampilan mengajar terhadap motivasi belajar siswa jurusan administrasi perkantoran matapelajaran bekerja sama dengan kolega dan pelanggan di SMK se-Kabupaten Purbalingga, menunjukkan bahwa komunikasi guru berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 10,82. Farida Evita Subekti, 2007 dengan judul pengaruh komunikasi dan motivasi terhadap partisipasi karang taruna Ngudi Waluyo Ngijo Gunungpati, menunjukkan bahwa penelitian ini terbukti secara simultan bahwa komunikasi dan motivasi berpengaruh terhadap partisipasi karang taruna Ngudi Waluyo Ngijo Gunungpati. Fatihatu Rokhmah, 2008 dengan judul Pengaruh Motivasi dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pekalongan menunjukkan bahwa fasilitas belajar memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar yakni sebesar 6,92. Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi guru dan fasilitas belajar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Oleh karena itu peneliti memfokuskan penelitian tentang komunikasi guru dan fasilitas belajar.

2.13 Kerangka Berfikir

Sardiman, 2007:25 berpendapat bahwa ”Dalam pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya sistem lingkuangan belajar yang kondusif” Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut didalamnya terdapat proses belajar mengajar. Djamarah 2006:172 mengatakan, bahwa ”Proses belajar mengajar merupakan kegiatan interaksi antara guru dan siswa yang cukup dominan”. Ada beberapa komponen dalam interaksi belajar mengajar, komponen tersebut itu adalah guru, siswa , metode, alatsarana dan tujuan. ”Keberhasilan suatu proses pengajaran dikatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan intruksional khusus dari bahan yang disampaikan” Djamarah, 2006:105. Keberhasilan tersebut juga dapat dilihat dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Dalam hal belajar siswa akan berhasil belajar jika cara dan penyampaian materi yang disampaiakan guru dalam pembelajaran sesuai dengan tujuan. Cara dan penyampaian inilah yang disebut dengan komunikasi guru. Selain itu sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar juga berpengaruh penting dalam menentukan hasil belajar siswa, inilah yang disebut dengan fasilitas belajar. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor komunikasi guru dan fasilitas belajar. Guru sebagai komunikator menyampaikan materi pelajaran sebagai suatu pesan kepada siswanya, dimana siswa sebagai penerima pesan atau komunikan. Komunikasi guru akan berjalan dengan lancar jika dalam proses pembelajaran terdapat unsur-unsur seperti guru sebagai komunikator, materi pelajaran, media, siswa sebagai komunikan, dan feedback. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar adalah fasilitas belajar yang disediakan oleh sekolah, dimana fasilitas belajar digunakan untuk mempermudah dalam proses belajar mengajar. Fasilitas belajar terdiri dari sarana dan prasarana. Fasilitas belajar juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran selain menggunakan komunikasi yang baik disaat proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran Melakukan Prosedur Administrasi MPA diharapkan dapat menjadikan siswa mampu memahami dan mengerti tentang prosedur adminstrasi, bagaimana menangani dokumen dengan baik dan benar. Pembelajaran melakukan prosedur adminstrasi, tidak hanya dilaksanakan secara praktik tetapi juga di laksanakan secara teori sehingga dalam pembelajaran ini dibutuhkan ketrampilan guru dalam penyampaian materi dengan menggunakan komunikasi yang tepat serta penggunaan fasilitas yang memadai untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Dari uraian di atas, untuk mempermudah pemikiran tersebut digunakan ilustrasi kerangka berfikir sebagai berikut: H1 H2 H3 Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

2.14 Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMUNIKASI GURU DAN KONDISI RUANG KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK

0 18 127

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1 14 95

PENGARUH FASILITAS, MOTIVASI BELAJAR, DAN KREATIVITAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO.

0 0 1

(ABSTRAK) PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BINA NEGARA GUBUG.

0 0 3

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN STRATEGI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 3

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 2

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 95

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 2 PEKALONGAN.

1 4 113

PENGARUH KOMPETENSI GURU, FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 17

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN 2015/2016.

0 0 16