Konsep Dasar tentang Fasilitas Belajar Tujuan Fasilitas Belajar

Dalam penjelasan tentang komunikasi guru, maka yang dijadikan indikator tentang komunikasi guru dalam penelitian ini adalah guru pengirim pesankomunikator, materi pelajaran pesan, siswa penerima pesankomunikan, dan feedback efek.

2.7 Konsep Dasar tentang Fasilitas Belajar

Mark Schneider 2005: 1, mengatakan “those involved in school palnning design see this as an opportunity to enhance academic outcome by creating better learningenvironments” bahwa mereka yang terlibat dalam perencanaan sekolah dan desain, melihat ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan hasil akademik dengan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Menurut Alan Wolfe dalam Arina Ruzana 2010:15 “the facility is meant by learning is all that need by learnes in order to facilitate, launch, and support the learning activitaties in scholl. To be more effective and efficient learners will be able to learn with maximum and satisfactory learning result”. Artinya bahwa “fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan, dan menunjang dalam kegiatan belajar di sekolah. Supaya lebih efektif dan efisien nantinya sehingga peserta didik dapat belajar dengan memaksimalkan hasil belajar yang memuaskan”. Bafadal 2004: 2, mendefinisikan sarana atau fasilitas belajar adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar di sekolah. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa fasilitas belajar adalah semua kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka untuk memudahkan, melancarkan, dan menunjang pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah.

2.8 Tujuan Fasilitas Belajar

Menurut Bafadal 2004: 5, “secara umum tujuan fasilitas sekolah adalah memberikan layanan secara profesional dibidang sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien”. Secara rinci tujuannya adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Dengan perkataan ini, melalui perlengkapan pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang didapat oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah dan dengan dana efisien. 2. Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisien. 3. Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personel sekolah. Dalam hubungannya dengan sarana pendidikan. Nawawi dalam Bafadal 2004: 2, mengklasifikasikannya menjadi beberapa macam sarana pendidikan, yaitu ditinjau dari sudut: 1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai a. Sarana pendidikan yang habis pakai Sarana pendidikan yang habis pakai adalah segala bahan atau alat yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu relatif singkat. Sebagai contohnya adalah kapur tulis yang biasa digunakan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. Selain itu, ada beberapa sarana pendidikan yang berubah misalnya, kayu, besi, dan kertas karton yang sering kali digunakan oleh guru mengajar materi pelajaran keterampilan. Sementara, sebagai contoh sarana pendidikan yang berubah bentuk adalah pita mesin tulis, bola lampu, dan kertas. b. Sarana pendidikan yang tahan lama Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lama. Beberapa contohnya adalah bangku sekolah, mesin tulis, dan beberapa peralatan administrasi. 2. Ditinjau dari pendidikan bergerak tidaknya a. Sarana pendidikan yang bergerak Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya. Mesin ketik manual misalnya, merupakan salah satu sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke mana-mana bila diinginkan. Demikian pula bangku sekolah termasuk sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindahkan ke mana saja. b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak adalah semua sarana pendidikan yang bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan. 3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar Dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, yaitu sarana pendidikan yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Dalam mata pelajaran melakukan prosedur administrasi sarananya adalah spidol, papan tulis, lemari, buku panduan, mesin ketik manual, kertas stensil, dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru dalam mengajar. Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses belajar mengajar seperti lemari arsip yang berada di ruang kantor sekolah yang merupakan sarana pendidikan yang secara tidak langsung digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

2.9 Macam-Macam Fasilitas Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMUNIKASI GURU DAN KONDISI RUANG KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK

0 18 127

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

1 14 95

PENGARUH FASILITAS, MOTIVASI BELAJAR, DAN KREATIVITAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO.

0 0 1

(ABSTRAK) PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BINA NEGARA GUBUG.

0 0 3

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN STRATEGI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 3

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 2

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MENGELOLA KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK TAMANSISWA KUDUS.

0 0 95

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM KEARSIPAN PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 2 PEKALONGAN.

1 4 113

PENGARUH KOMPETENSI GURU, FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 17

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN 2015/2016.

0 0 16