Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup

masyarakat umum mengenai upaya kepolisian dalam menanggulangi tindak pidana pemerkosaan terhadap anak.

D. Kerangka Teoritis dan Konseptual

1. Kerangka Teoritis Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan hasil dari pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya untuk mengadakan indentifikasi terhadap dimensi-dimensi social yang dianggap relevan oleh peneliti. 7 Tingkat Pemerkosaan terhadap anak dalam rentan Tahun 2013 sampai Tahun 2015 kian meningkat dari tahun ke tahun. Maka dari itu perlu adanya tindakan yang nyata dari Kepolisian untuk menanggulangi tindak pidana khususnya tindak pidana pemerkosaan terhadap anak. Terdapat berbagai istilah yang dikenal dalam upaya kepolisian terhadap penanggulangan tindak pidana, antara lain penal policy, criminal policy, atau strafrechtspolitiek adalah suatu usaha untuk menanggulangi kejahatan melalui penegakan hukum pidana, yang rasional yaitu memenuhi rasa keadilan dan daya guna. Dalam rangka menanggulangi kejahatan terhadap berbagai sarana sebagai reaksi yang dapat diberikan kepada pelaku kejahatan, berupa sarana pidana maupun non hukum pidana, yang dapat diintegrasikan satu dengan yang lainnya. Usaha- usaha rasional untuk mengendalikan tindak pidana tersebut menggunakan teori penanggulangan kejahatan, masing-masing usaha tersebut: 7 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum dan Survey, Universitas Indonesia Pers, Jakarta. 1986, hlm.125. 1. Tindakan Preventif Tindakan preventif adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan. Menurut Menurut A. Qirom Samsudin M, dalam kaitannya untuk melakukan tindakan preventif adalah mencegah kejahatan lebih baik daripada mendidik penjahat menjadi baik kembali, sebab bukan saja diperhitungkan segi biaya, tapi usaha ini lebih mudah dan akan mendapat hasil yang memuaskan atau mencapai tujuan. 8 2. Teori Represif Tindakan represif adalah segala tindakan yang dilakukan oleh aparatur penegak hukum sesudah terjadinya tindakan pidana. 9 Tindakan represif ini lebih diutamakan terhadap orang yang melakukan tindak pidana dengan memeberikan hukum pidana yang setimpal atas perbuatannya. 10 Terdapat tiga hal pokok dalam penanggulangan tindak pidana secara empirik, yaitu: 1. Pre-emtif Yang dimaksud dengan upaya pre-emtif disini adalah upaya-upaya awal yang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mencegah terjadinya tindak pidana. Usaha-usaha yang dilakukan dalam penanggulangan tindak pidana secara pre- emtif menanamkan nilai-nilainorma-norma yang baik sehingga norma-norma tersebut terinternalisasi dalam diri seseorang. Meskipun ada kesempatan 8 A. Qirom Samsudin M dan Sumaryo E, Kejahatan Anak Suatu Tinjauan Dari Segi Psikologis dan Hukum, Liberti, Yogyakarta, 1985, hlm. 46. 9 Soejono. D,Doktrin-doktrin kriminologi, Alumni. Bandung, 1973, hlm. 32. 10 http:mirzabrexs.blogspot.co.id201403teori-sebab-dan-penanggulangan-kejahatan.html?m=1 diakses tanggal 30 Febuari 2016, Jam 13.00