Scanning Electron Microscopy SEM

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Mei 2016 sampai Agustus 2016. Identifikasi gugus fungsi sampel diamati dengan menggunakan Spektrofotometer IR yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gajah Mada. Permukaan sampel diamati dengan menggunakan instrumen Scanning electron microscopy SEM dan ukuran sampel diamati dengan Particle size analyzer PSA. SEM dan PSA dilakukan di Laboratorium Biomassa Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu: alat-alat gelas, waterbath, wadah-wadah plastik, pengaduk magnet, kertas saring, oven, pH meter, neraca analitik merk Airshwoth AA-160, Spektrofotometer IR, Particle size analyzer PSA Coulter LS 1000, dan Scanning electron microscopy SEM. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: CaCl 2 , Na 2 CO 3 , akuades, gambir, kemenyan, asam benzoat dan asam sitrat.

C. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan Inhibitor Ekstrak Kemenyan

Kemenyan dihaluskan dengan mortar sampai halus hingga berbentuk serbuk. Selanjutnya dibuat larutan ekstrak kemenyan konsentrasi 1000 ppm dengan cara : 1 g serbuk kemenyan dilarutkan dengan akuades sehingga dihasilkan larutan dengan volumenya mencapai 1 liter dalam gelas kimia. Larutan tersebut diaduk menggunakan pengaduk magnet selama 3 jam dengan suhu 90°C kemudian larutan disaring menggunakan kertas saring. Larutan yang telah disaring adalah ekstrak dari kemenyan. Untuk identifikasi gugus fungsi asam benzoat yang terdapat pada kemenyan dilakukan karakterisasi gugus fungsi menggunakan spektrofotometer IR.

2. Pembuatan Inhibitor Gambir, Asam Benzoat dan Asam Sitrat

Gambir dihaluskan dengan mortar sampai halus berbentuk serbuk. Selanjutnya dibuat campuran inhibitor dari larutan ekstrak gambir, Asam benzoat, dan asam sitrat dengan konsentrasi 1000 ppm menggunakan variasi perbandingan berat 2:2:2, 2:1:1, 2:2:1 dan 2:1:2 dengan variabel tetap berupa gambir. Jumlah dari masing-masing perbandingan ini adalah 1 g. Variasi perbandingan gambir, asam benzoat, dan asam sitrat dapat dilihat pada Table 1. Tabel 1. Variasi perbandingan gambir, asam benzoat, dan asam sitrat No. Perbandingan Gambir g Asam Benzoat g Asam Sitrat g 1 2:2:2 0,33 0,33 0,33 2 2:1:1 0,50 0,25 0,25 3 2:2:1 0,40 0,40 0,20 4 2:1:2 0,40 0,20 0,40 Berdasarkan data pada Tabel 1, perbandingan yang paling efektif akan digunakan sebagai inhibitor kerak pada penelitian ini. Pada mulanya ditimbang serbuk gambir, asam benzoat dan asam sitrat sesuai perbandingan pada Tabel 1 kemudian dilarutkan dengan akuades sehingga dihasilkan larutan dengan volumenya mencapai 1 liter dalam gelas kimia. Larutan tersebut diaduk menggunakan pengaduk magnet selama 3 jam dengan suhu 90°C kemudian larutan disaring menggunakan kertas saring. Larutan yang telah disaring tersebut digunakan sebagai inhibitor kerak CaCO 3 .

3. Uji Ketahanan Larutan Inhibitor

Larutan ekstrak gambir merupakan salah satu larutan yang mudah untuk mengalami penjamuran Padli, 2014 sehingga digunakan paduan asam benzoat dan asam sitrat. Pada mulanya 1 g gambir dilarutkan pada 1 L akuades setelah itu disaring dan didiamkan selama 4 minggu. Kemudian gambir, asam benzoat, dan asam sitrat dengan perbandingan yang terbaik dilarutkan pada 1 L akuades kemudian disaring dan didiamkan selama 4 minggu. Setelah itu, 1 g kemenyan dilarutkan pada 1 L akuades setelah itu disaring dan didiamkan selama 4 minggu. Dari ketiga larutan ini akan dilihat perubahan pada larutannya.

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN SENYAWA TDMACMKR DAN EKSTRAK GAMBIR SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODE UNSEEDED EXPERIMENT

0 17 50

EFEK PENAMBAHAN SENYAWA EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH SEBAGAI INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODE UNSEEDED EXPERIMENT

3 59 44

EFEK PENAMBAHAN SENYAWA EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH SEBAGAI INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODE SEEDED EXPERIMENT

0 11 42

EFEK PENAMBAHAN PERPADUAN EKSTRAK GAMBIR DENGAN ASAM BENZOAT SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODE SEEDED EKSPERIMEN (EFFECT THE ADDITION OF A FUSION EXTRACT GAMBIER WITH BENZOIC ACID AS INHIBITOR THE FORMATION OF A SC

9 63 44

PEMANFAATAN EKSTRAK BIJI PINANG SEBAGAI INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODE UNSEEDED EXPERIMENT

1 8 59

PEMANFAATAN SENYAWA EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (G. mangostana L.) SEBAGAI INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEEDED EXPERIMENT

2 36 67

PENAMBAHAN CAMPURAN EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambir Roxb) DAN KEMENYAN PUTIH (Styrax benzoin Dryand) SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KALSIUM KARBONAT (CaCO3) DENGAN METODE SEEDED EXPERIMENT

0 11 68

PENGARUH PENGGUNAAN KEMENYAN (Styrax benzoin dryand) SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3)

3 23 54

EFEK PENAMBAHAN EKSTRAK GAMBIR ( Uncaria gambier Roxb), KEMENYAN PUTIH ( Styrx benzoin Dryand), DAN ADITIF GOLONGAN KARBOKSILAT SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO3)

0 16 70

Deskripsi KOMPOSISI EKSTRAK GAMBIR (Uncaria gambier Roxb)DAN KEMENYAN (Styrax benzoin Dryand) SEBAGAI INHIBITOR KERAK KALSIUM KARBONAT

0 0 12