21
3 Perpaduan  teks  dan  gambar  dapat  menambah  daya  tarik  serta  dapat
memperlancar  pemahaman  informasi  yang  disajikan  dalam  dua  format, verbal, dan visual.
4 Khusus  pada  teks  terprogram,  siswa  akan  berpartisipasi  berinteraksi
dengan aktif karena harus memberi respon terhadap pertanyaan dan latihan yang  disusun,  siswa  dapat  segera  mengetahui  apakah  jawabannya  benar
atau salah. 5
Media  cetakan  dapat  diperbanyak  dengan  ekonomis  dan  didistribusikan dengan mudah.
4. Pencak Silat
a. Hakikat Pencak Silat
Menurut Muhajir 2007: 69, pencak diartikan sebagai gerak dasar bela diri  yang  terikat  pada  peraturan    dan  digunakan  dalam  belajar,  latihan,  dan
pertunjukan. Sementara silat diartikan sebagai gerak bela diri sempurna yang bersumber    pada  kerohanian    suci  murni  guna  keselamatan  diri  atau
kesejahteraan bersama. Pencak  silat  sebagai  seni  beladiri  bangsa  Indonesia  merupakan  kata
majemuk  adalah  hasil  keputusan  seminar  Pencak  Silat  tahun  1973  di Tugu Bogor. Sedangkan difinisi pencak silat selengkapnya dibuat oleh
pengurus  besar  IPSI  bersama  BAKIN  pada  tahun  1975  sebagai berikut;  pencak  silat  adalah  hasil  budaya  manusia  Indonesia  untuk
membela  atau  mempertahankan  eksistensi  kemandirian  dan integritasnya  manunggalnya  terhadap  lingkungan  hidup  atau  alam
sekitarnya  untuk  mencapai  keselarasan  hidup  guna  peningkatan  iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,  Atok Iskandar
, 1992: 18.
Sedangkan Soegiyanto 1992: 1 menyatakan pencak silat merupakan
kegiatan  mendorong,  membangkitkan,  mengembangkan  kesegaran  jasmani
22
dan  membina  kejujuran  dan  kekuatan  rohani,  terutama  ketaqwaan  kepada Tuhan  Yang  Maha  Esa.  Pencak  silat  sebagai  beladiri  mempunyai  ciri-ciri
umum  mempergunakan  seluruh  bagian  tubuh  dan  anggota  badan  dari  ujung jari  tangan  dan  kaki  sampai  kepala  dan  bahkan  rambutnya  dapat  digunakan
sebagai  alat  pembelaan  diri,  dapat  dilakukan  dengan  tangan  kosong  atau menggunakan  senjata,  akan  tetapi  tidak  terikat  pada  penggunaan  senjata
tertentu, benda apapun dapat dijadikan sebagai senjata. Dari  beberapa  pendapat  para  ahli  di  atas  maka  dapat  disimpulkan
bahwa  pencak  silat  adalah  hasil  budaya  manusia  Indonesia  untuk  membela atau mempertahankan eksistensi dan integritasnya terhadap lingkungan hidup
atau alam sekitarnya dengan menggunakan seluruh bagian tubuh dan anggota badan  dari  ujung  jari  tangan  dan  kaki  sampai  kepala  dan  bahkan  rambutnya
untuk mencapai keselarasan hidup guna peningkatan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Materi Pencak Silat dalam Kurikulum 2006