Teori Gerakan Sosial HOME INDUSTRY DAN PERUBAHAN SOSIAL

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id memiliki kepentingan yang sama serta sebuah gerakan yang lahir dari adanya sekumpulan individu yang berkuasa. 3. Gerakan Sosial Dan Modernitas Ada beberapa alasan yang menyebabkan gerakan sosial di zaman modern lebih menonjol dan lebih signifikan, sebagian alasannya telah dikenal dalam analisis pakar klasik abad 19 tentang ciri modernitas sebagai berikut: a. Alasan pertama disebut “ tema Durkheim”. Kecenderungan kepadatan penduduk di kawasan sempit terjadi bersamaan dengan urbanisasi dan industrialisasi dan menghasilkan kepadatan moral penduduk yang besar. Kepadatan ini membuka peluang lebih baik untuk mengadakan kontaj dan interaksi untuk mengembangkan kesamaan, pandangan, artikulasi ideologi bersama dan merekrut pendukung. 21 b. Peningkatan ketimoangan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan perbedaan kekayaan, kekuasaan, dan prestise yang sangat tajam ini menimbulkan pengalaman dan kesan eksploitasi, penindasan, ketidakadilan, dan perampasan hak yang menggerakkan permusuhan dan konflik kelompok. 22 21 Piotr Sztompka, sosiologi perubahan sosial Jakarta: PRENADA, 2004,330 22 Ibid, 330 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c. Masyarakat modern mengalami peningkatan pendidikan dan mempunyai kultur umum. Partisipan dalam gerakan sosial membutuhkan kesadaran, imajinasi, kepekaan moral, dan perhatian terhadap masalah publik dalam derajat tertentu serta keamampuan menggeneralisirnya dari pengalaman pribadi dan lokal. 23 4. Tipe Gerakan Sosial Gerakan sosial muncul dalam segala bentuk dan ukuran. Untuk memamhami berbagai jenis fenomena ini diperlukan sebuah tipologi yang menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut: a. Gerakan sosial yang berbeda menurut bidang perubahan yang diinginkan. Ada yang terbatas tujuannya, hanya untuk mengubah aspek tertentu kehidupan masyarakat tanpa menyentuk inti struktur institusinya, gerakan yang hanya menginginkan perubahan di dalam ketimbang perubahan masyarakatnya sebagai keseluruhan. Ini disebut gerakan reformasi. b. Gerakan sosial yang berbeda dalam kualitas perubahan yang diinginkan. Memperkenalkan institusi baru, hukum baru, bentuk kehidupan baru, dan keyakinan baru. Singkatnya, gerakan ini ingin membentuk masyarakat kedalam satu pola yang belum pernah ditemukan 23 Ibid, 331 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sebelumnya. Orientasi ini adalah ke masa depan. Perubahan diarahkan gerakan progresif. c. Gerakan yang berbeda dalam target perubahan yang diinginkan. Ada yang memusatkan perhatian pada perubahan struktur sosial, ada yang pada perubahan individual. Gerakan perubahan struktural ada dua bentuk: 1 Gerakan sosial politik tilly menyebutnya gerakan sosial nasional yang berupaya mengubah stratifikasi politik, ekonomi, dan kelas. Gerakan ini senantiasa menentang penguasa negara atas nama rakyat yang mempunyai kekuasaan formal sangat kecil Tilly, 1985. Dalam Piotr Sztompka, 2004. 24 2 Gerakan sosial kultural yang ditujukan pada aspek yang kurang teraba dari kehidupan sosial, mengusulkan perubahan keyakinan, nilai, norma, simbol, dan pola hidup sehari-hari. d. Gerakan sosial yang berbeda mengenai “arah perubahan yang diinginkan”. Kebanyakan gerakan mempunyai arah positif. Gerakan seperti itu mencoba memperkenalkan perubahan tertentu, membuat perbedaan. Arah positif ini juga dipertahankan ketika gerakan dimobilisasi untuk mencegah perubahan, baru kemudian arahnya negatif. 24 Piotr Sztompka, sosiologi perubahan sosial Jakarta: PRENADA, 2004, 333 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Kasus khas terjadi ketika gerakab dimobilisasi untuk merespon perubahan yang dinilai negatif yang timbul segera setelah kecenderungan sosial umum menimbulkan dampak sampingan yang tak diharapkan. Sejumlah gerakan antimodernitas termasuk kategori ini. e. Gerakan sosial yang berbeda dalam strategi yang melandasi atau “logika tindakan mereka”. Ada yang mengikuti logika instrumental, gerakan ini berjuang untuk mendapatkan kekuasaan politik dan dengan kekuatan politik itu memaksakan perubahan yang diinginkan dalam peraturan hukum, institusi, dan organisasi masyarakat. Tujuan utama mereka adalah kontrol politik. Bila berhasil, gerakan seperti itu berubah menjadi kelompok penekan atau partai politik, masuk ke parlemen pemerintahan. f. Perbedaan tipe gerakan sosial yang ditemukan sangat menonjol dalam epos sejarah berlainan. Ini memungkinkan kita untuk membedakan dua tipe besar yang berkaitan dengan sejarah modern. Gerakan yang menonjol di fase awal modernitas memusatkan perhatian pada kepentingan ekonomi, anggotanya umumnya direkrut dari satu kelas sosial tertentu, organisasinya kaku, desentralisasi. g. Bila orang melihat pada masyarakat konkret, pada waktu historis konkret, disitu akan selalu tampak susunan gerakan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sosial yang kompleks dan heterogen, mencerminkan perbedaan tipe seperti yang dibahas di atas. Pada tingkat hubungan sosial yang ruwet ini akan terlihat satu fenomena menonjol. Terutama akan diketahui kaitan antara gerakan dan memperkuar kualitas. Lebih tepatnya, tiap gerakan menciptakan kondisi untuk memobilisasi gerakan tandingan. Untuk menganlisis dinamika proses perubahan sosial masyarakat home industri kerajinan gerabah di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Maka peneliti membuat peta alur berpikir teori yang Dapat dilihat pada gambar 2.1, dibawah ini: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Gambar 2.1 Alur Pikir Peta Teori Home Industry Perubahan Sosial Masyarakat Pengrajin Gerabah Di Desa Rendeng Perubahan Tersembunyi Dari Bawah Yang Dikehendaki Pengrajin Gerabah Manusia Menginginkan Perubahan di Sektor Ekonomi Teori Perubahan Sosial Gerakan Sosial Piotr Sztompka h, 324 Perubahan Nyata Dari Bawah Yang Memobilisasi Bisnis Kecil Home Industry, Industri Keluarga 1 2 4 3 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 46

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan didalam melakukan penelitian. Metode penelitian ini muncul karena terjadi perubahan paradigma dalam memandang suatu realitas, fenomena, gejala. Dalam paradigma ini realitas sosial dipandang sebagai sesuatu yang holistik atau utuh, kompleks, dinamis, dan penuh makna 1 . Adapun metode penelitian sebagai berikut :

A. Jenis Penelitian

Untuk mengkaji lebih dalam mengenai “Home Industri Dan Perubahan Sosial Studi Kasus Kerajinan Gerabah dan Perubahan Sosial di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro ”, peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, maksud dari penelitian ini yaitu berusaha untuk menuturkan keadaan, tingkah laku, atau makna dari keadaan dan tingkah laku yang ada berdasarkan data-data kualitatif yang telah dikumpulkan. 2 1 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif Bandung: Alfabeta, 2014 , 2. 2 Cholid Narbuko,dkk, metodologi penelitian Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1997, 4 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Penelitian deskriptif ini menghasilkan temuan-temuan data tanpa menggunakan prosedur statistik atau dengan cara lain dari pengukuran kuantitatif melainkan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dalam penelitian kualitatif, peneliti menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial serta hubungan erat antara peneliti dan subyek yang diteliti. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala alam, peristiwa, serta kejadian yang terjadi di masa sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatiannya pada aktual atau aksi sebagaimana adanya saat penelitian berlangsung serta peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. 3 Sebab, dalam penelitian tersebut permasalahan yang timbul bisa saja berubah belum jelas, kompleks, dan dinamis, serta penuh makna. Sehingga peneliti perlu adanya penelitian secara menyeluruh dan mendalam holistik. Alasan penulis memilih jenis data kualitatif, karena dalam penelitian kualitatif pemalsuan data dapat dihindari, hal ini disebabkan adanya tehnik menguji keabsahan data pada data yang 3 Juliansyah, Noor. Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012. 34. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id diragukan. Pada penelitian jenis kualitatif ini peneliti dapat dengan mudah menggali data dengan cara menyatu atau berbaur dengan obyek penelitian. Dan dapat secara langsung terjun ke lapangan guna menggali lebih dalam lagi data yang dibutuhkan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian Lokasi yang dipilih untuk digunakan sebagai bahan Penelitian ini tepatnya dilakukan di Desa Rendeng Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro. Alasan dipilih lokasi penelitian tersebut karena terdapat perubahan masyarakat yang mayoritas masyarakatnya merupakan pekerja home industry kerajinan gerabah dengan bertujuan untuk mengetahui seberapa besarkah perubahan yang terjadi ketika adanya home industri kerajinan gerabah tersebut di desa Rendeng. 2. Waktu penelitian Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan peneliitian dan interview dilapangan ini adalah kurang lebih 2- 3 bulan. dimana pada penelitian tersebut dimulai pada bulan november, pada bulan ini peneliti fokuskan pada observasi lapangan yaitu di desa Rendeng kecamatan Malo kabupaten Bojonegoro. Dan dilanjutkan pada bulan februari, yaitu proses pengumpulan data untuk mengerjakan bab I sampai dengan III, digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id penelitian ini sempat terhenti karena peneliti mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Selanjutkan pada bulan maret, pada tahap ini peneliti mulai fokus pada bab IV untuk wawancara dan menggali data yang dibutuhkan. Dan penelitian berakhir pada bulan april.

C. Pemilihan Subyek Penelitian

Dalam pendektan kualitatif, ada beberapa istilah yang digunakan unuk menunjuk subyek penelitian. Ada yang mengistilahkan informan yaitu seseorang yang memberikan informasi tentang suatu kelompok atau entitas tertentu dan informan bukan diharapkan menjadi representasi dari kelompok atau entitas tersebut. Istilah lain yaitu partisipan, partisipan digunakan apabila subyek penelitian dianggap bermakna bagi subyek. Kedua istilah tersebut secara substansial dipandang sebagai instrumen utama dalam penelitian kualitatif. 4 Dalam pemilihan subyek penelitian ini, peneliti menggunakan purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu dan peneliti sudah benar-benar faham mengenai lokasi penelitian yang diteliti . 5 Pertimbangan tersebut merupakan penentuan siapakah informan 4 Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Pustaka Setia, 2012 , 88 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Bandung: Alfabeta, 2014 , 300. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id yang layak untuk di wawancara dan mengetahui tentang seluk beluk home industri serta perubahan-perubahan yang terjadi di desa Rendeng. Subyek penelitian merupakan seseorang yang mampu memberikan informasi seputar kegiatan home industri dan juga perubahan sosial masyarakat Rendeng. Adapun subyek penelitian dapat dibagi dua yaitu: a. Data primer Merupakan segala informan kunci yang didapat dari informan dengan fokus penelitian atau data yang diperoleh secara langsung dari subyek penelitian perorangan hingga kelompok. Dalam hal ini peneliti mengambil data primer dari informan adalah perangkat desa Kepala Desa beserta staffnya ,pengrajin celengan atau gerabah dan juga tokoh masyarakat. Tabel 3.1 Informan Desa Rendeng No. Nama Status 1. Muslih Kepala Desa Rendeng 2. Abdul Ghofur Pengrajin gerabah Guru 3. Tabah Hana Pengrajin gerabah

Dokumen yang terkait

Aron pada Masyarakat Karo (Konsep Aron pada Masyarakat Lau Solu dalam Bidang Pertanian di Desa Lau Solu Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo

2 93 113

Pemetaan Perubahan Penutupan Lahan di Kecamatan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai

5 86 91

SISTEM USAHA KELUARGA DALAM HOME INDUSTRI LEDRE MAKANAN KHAS BOJONEGORO(Studi Pada Home Industri Ledre di Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro)

4 32 2

PERUBAHAN SOSISAL PADA MASYARAKAT SAMIN(Studi tentang Perubahan Sosial Masyarakat Samin di DesaMargomulyo Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro )

1 2 4

PERKEMBANGAN USAHA INDUSTRI KERAJINAN GERABAH, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI, DAN STRATEGI PEMBERDAYAANNYA PADA MASYARAKAT DI DESA MELIKAN KECAMATAN

1 17 110

Perkembangan Usaha Industri Kerajinan Gerabah, Faktor yang Mempengaruhi, dan Strategi Pemberdayaanya pada Masyarakat di Desa Melikan Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten

0 4 9

TRANSFORMASI INDUSTRI KERAJINAN GERABAH DUKUH DOLON, DESA PASEBAN, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN.

0 1 15

INDUSTRI DAN PERUBAHAN SOSIAL : STUDI PERUBAHAN MASYARAKAT INDUSTRIAL DUSUN SAMBIREJO, DESA SIDOKUMPUL, KECAMATAN SAMBENG, KABUPATEN LAMONGAN.

1 2 100

INDUSTRI DAN PERUBAHAN SOSIAL : dampak peralihan fungsi lahan pertanian menjadi industri migas di desa gayam kecamatan gayam kabupaten bojonegoro.

0 1 111

INDUSTRI RUMAH TANGGA DAN PERUBAHAN SOSIAL : STUDI TENTANG PERUBAHAN DARI MASYARAKAT AGRARIS MENUJU MASYARAKAT INDUSRTIAL DI DESA PURWODADI KECAMATAN SIDAYU KABUPATEN GRESIK.

0 2 123