82
Tabel 35. Kelayakan Modul Berdasarkan Aspek Kriteria Pemilihan Media
No. Kategori
Penilaian Interval
Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
Hasil 1
Sangat setuju X
≥ 16 13
65 Sangat baik
2 Setuju
16 ˃ X ≥ 12
7 35
Baik 3
Kurang setuju 12
˃ X ≥ 8 Kurang
baik 4
Tidak setuju X
˂ 8 Tidak baik
Total 20
100
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa tingkat kelayakan modul berdasarkan aspek kriteria pemilihan media pada kategori sangat baik
sebesar 65, dan baik sebesar 35. e. Aspek Kualitas Materi Pembelajaran
Data aspek kualitas materi pembelajaran diperoleh melalui kuesioner dengan 9 butir pertanyaan dan jumlah responden 20 siswa. Berdasarkan skor
data penelitian untuk aspek kualitas materi pembelajaran menggunakan skala likert dengan rentang skor 1 sampai 4, sehingga diperoleh skor tertinggi 9 x 4 =
36, skor terendah 9 x 1 = 9. Untuk lebih jelasnya dapat dlihat pada tabel berikut: Tabel 36. Kelayakan Modul Berdasarkan Aspek Kualitas Materi Pembelajaran
No. Kategori
Penilaian Interval
Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
Hasil 1
Sangat setuju X
≥ 28,8 19
95 Sangat baik
2 Setuju
28,8 ˃ X ≥ 21,6
1 5
Baik 3
Kurang setuju 21,6
˃ X ≥ 14,4 Kurang
baik 4
Tidak setuju X
˂ 14,4 Tidak baik
Total 20
100
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa tingkat kelayakan modul berdasarkan aspek kualitas materi pembelajaran pada kategori sangat
baik sebesar 95, dan kurang sebesar 5. f.
Kelayakan Modul Secara Keseluruhan Kelayakan modul penyelesaian tepi pakaian dan macam-macam saku
berdasarkan aspek fungsi dan manfaat, karakteristik tampilan modul,
83
karakteristik modul sebagai media pembelajaran, kriteria pemilihan media, dan aspek kualitas materi pembelajaran menggunakan kuesioner dengan 35 butir
pernyataan dan jumlah responden 20 siswa. Berdasarkan skor data penelitian untuk aspek kualitas materi pembelajaran menggunakan skala likert dengan
rentang skor 1 sampai 4, sehingga diperoleh skor tertinggi 35 x 4 = 140, skor terendah 35 x 1 = 35. Untuk lebih jelasnya dapat dlihat pada tabel berikut:
Tabel 37. Kelayakan Modul Secara Keseluruhan
No. Kategori
Penilaian Interval
Frekuensi Frekuensi
Relatif Kategori
Hasil 1
Sangat setuju X
≥ 112 15
75 Sangat baik
2 Setuju
112 ˃ X ≥ 84
5 25
Baik 3
Kurang setuju 84
˃ X ≥ 56 Kurang
baik 4
Tidak setuju X
˂ 56 Tidak baik
Total 5
100
Hasil validasi kelayakan modul penyelesaian tepi pakaian dan macam- macam saku skala besar oleh siswa dapat dilihat melalui histogram pada
gambar di bawah ini.
Gambar 5. Histogram Kelayakan Modul Penyelesaian Tepi Pakaian dan Macam-Macam Saku Uji Coba Skala Besar
Secara keseluruhan, modul penyelesaian tepi pakaian dan macam- macam saku termasuk dalam kategori sangat baik sebesar 75, dan kategori
baik 25. Skor rerata keseluruhan responden adalah 119, apabila dilihat pada tabel maka nilai tersebut berada pada X
≥ 112 atau dalam kategori sangat 20
40 60
80
Sangat setuju
Setuju Kurang
setuju Tidak
setuju
84
baik. Hal ini menunjukkan bahwa modul penyelesaian tepi pakaian dan macam- macam saku secara keseluruhan layak digunakan sebagai media pembelajaran
pada mata pelajaran dasar-dasar teknologi menjahit siswa kelas X SMKN 3 Klaten.
C. Kajian Produk 1. Analisis
Tahap analisis kebutuhan produk terdiri dari 3 tahap meliputi: a. Mengkaji kurikulum
Hasil mengkaji kurikulum yang diterapkan di SMK N 3 Klaten pada standar kompetensi dasar-dasar teknologi menjahit khususnya kompetensi
dasar menjelaskan tujuan dan jenis penyelesaian tepi. Berikut hasil kajian kurikulum yang dilakukan:
1 Ruang lingkup dibatasi pada kompetensi dasar menjelaskan pengertian, tujuan dan jenis penyelesaian tepi, dan menjelaskan pengertian, tujuan, dan
jenis saku. 2 Kompetensi dasar menjelaskan pengertian, tujuan dan jenis penyelesaian
tepi, dan menjelaskan pengertian, tujuan, dan jenis saku merupakan mata pelajaran produktif yang menghendaki siswa memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap tentang penyelesaian tepi pakaian dan macam- macam saku.
Tujuan pembelajaran pada kompetensi dasar menjelaskan pengertian, tujuan dan jenis penyelesaian tepi pakaian sebagai berikut:
1 Siswa dapat menjelaskan tujuan penyelesaian tepi pakaian 2 Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis penyelesaian tepi pakaian
85
3 Siswa dapat menyiapkan alat dan bahan untuk praktik penyelesaian tepi pakaian
4 Siswa dapat mempraktekkan penyelesaian tepi pakaian dengan depun 5 Siswa dapat mempraktekkan penyelesaian tepi pakaian dengan serip
6 Siswa dapat mempraktekkan penyelesaian tepi pakaian dengan rompok 7 Siswa dapat mempraktekkan penyelesaian tepi pakaian dengan kelim
Indikator pencapaian kompetensi dasar menjelaskan pengertian, tujuan dan jenis penyelesaian tepi pakaian sebagai berikut:
1 Terlibat aktif dalam pembelajaran mengenai penyelesaian tepi pakaian 2 Bekerjasama dalam kegiatan kelompok
3 Toleransi terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif 4 Menjelaskan tujuan dan jenis penyelesaian tepi
5 Terampil membuat penyelesaian serip, depun dan rompok Kompetensi dasar menjelaskan pengertian, tujuan dan jenis saku
diketahui tujuan pembelajaran sebagai berikut: 1 Siswa dapat menjelaskan pengertian saku
2 Siswa dapat menjelaskan fungsi saku 3 Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis saku
4 Siswa dapat mempraktekkan pembuatan saku tempel 5 Siswa dapat mempraktekkan pembuatan saku samping outside
6 Siswa dapat mempraktekkan pembuatan saku passepoille 7 Siswa dapat mempraktekkan pembuatan saku vest
8 Siswa dapat mempraktekkan pembuatan saku klep Indikator pencapaian kompetensi pada kompetensi dasar menjelaskan
pengertian, tujuan, dan jenis saku adalah sebagai berikut:
86
1 Terlibat aktif dalam pembelajaran mengenai fungsi, dan jenis saku, serta praktik membuat saku
2 Bekerjasama dalam kegiatan kelompok 3 Toleransi terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
4 Menjelaskan fungsi, dan jenis saku 5 Terampil membuat membuat saku
b. Analisis kebutuhan modul Hasil analisis kebutuhan modul adalah sebagai berikut:
1 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diperoleh informasi bahwa dalam kegiatan belajar mengajar dasar-dasar teknologi menjahit media
pembelajaran yang digunakan berupa benda jadi dan buku pegangan untuk guru. Siswa hanya mencatat materi yang disampaikan oleh guru melalui
metode ceramah, hal ini menyebabkan siswa tidak dapat fokus dalam mendengarkan penjelasan oleh guru dan kesulitan dalam mencerna kalimat
yang disampaikan oleh guru. Permasalahan ini terjadi khususnya pada kompetensi dasar menjelaskan pengertian, tujuan dan jenis penyelesaian
tepi, serta kompetensi dasar menjelaskan pengertian, tujuan, dan jenis saku. siswa membutuhkan media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan
belajar mengajar sehingga perlu dilakukan pengembangan modul yang sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu menggunakan bahasa yang mudah
dipahami siswa, memotivasi siswa untuk belajar, dan meningkatkan kemandirian belajar siswa.
2 Agar pengembangan modul lebih fokus dan mendalam maka perlu dilakukan pembatasan ruang lingkup pengembangan, maka pengembangan modul
dibatasi pada kompetensi dasar menjelaskan pengertian, tujuan dan jenis
87
penyelesaian tepi, serta kompetensi dasar menjelaskan pengertian, tujuan, dan jenis saku. Modul yang dikembangkan menggunakan judul
“penyelesaian tepi pakaian dan macam-macam saku”. 3 Materi yang dituangkan dalam modul meliputi: tujuan penyelesaian tepi
pakaian, jenis-jenis penyelesaian tepi pakaian, praktik penyelesaian tepi pakaian depun, serip, dan rompok, pengertian, fungsi dan macam-macam
saku, serta praktik membuat macam-macam saku saku tempel, saku samping, saku passepoille, saku vest, dan saku klep
4 Referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ini antara lain: a Ernawati, Izwerni, Weni Nelmira. 2008. Tata Busana Jilid 1. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Depdiknas b Goet Poespo. 2005. Panduan Teknik Menjahit. Yogyakarta : Kanisius
c Goet Poespo. 2009. Tailoring Membuat Blazer dalam 1 Hari. Yogyakarta: Kanisius
d M.H. Wancik. 2003. Bina Busana Buku IV: Petunjuk Lengkap Penyelesaian Jahitan Pakaian Wanita Finishing. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
e Nanie Asri Yulianti. 1993. Teknologi Busana. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta. f Radias Saleh, Aisyah Jafar. 1991. Teknik Dasar Pembuatan Busana Untuk
Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
g Tatiana Vidi. 2009. Little Black Dress. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka utama
2. Desain Pengembangan Produk Awal
Tahap desain atau pengembangan produk awal dilakukan dengan menyusun draft modul. Modul penyelesaian tepi pakaian dan macam-macam