digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Pustaka
1. Keterampilan Komunikasi
a. Pengertian Keterampilan Komunikasi
Keterampilan merupakan
sebuah kemampuan
dalam mengoperasikan pekerjaan secara lebih mudah dan tepat. Sedangkan
komunikasi adalah aktivitas utama manusia dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi dengan tuhan, sesama manusia, dan makhluk lainnya.
Komunikasi merupakan modal dan kunci sukses dalam pergaulan dan karir, karena hanya dengan komunikasi sebuah hubungan baik dapat
dibangun dan dibina. Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan utama yang harus dimiliki
untuk mampu membina hubungan yang sehat di mana saja dan dengan siapa saja.
Keterampilan komunikasi seperti jurnalistik menulis dan public speaking berbicara di depan umum banyak dibutuhkan dalam bidang
pekerjaan, bahkan menjadi karir tersendiri. Keterampilan komunikasi juga dibutuhkan dalam pengembangan usaha, pengembangan dan
pemberdayaan diri. Komunikasi dalam bentuk yang paling sederhana ialah transmisi pesan dari suatu sumber kepada penerima. Selama 60
tahun, pandangan tentang komunikasi ini telah diidentifikasikan melalui
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tulisan ilmuwan politik Harold Lasswell 1948.
1
Ia mengatakan bahwa cara yang paling nyaman untuk menggambarkan komunikasi adalah
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini: a
Siapa? b
Berkata apa? c
Melalui saluran apa? d
Kepada Siapa? e
Dengan efek apa? Peneliti komunikasi Wilbur Schramm menggunakan ide yang pada
awalnya dikembangkan oleh psikolog, Charles E. Osgood yang mengembangkan suatu cara untuk menggambarkan sifat resiprokal
komunikasi secara grafis. Penggambaran komunikasi Interpersonal ini komunikasi antara dua orang atau lebih menunjukkan tidak adanya
sumber atau penerima pesan yang dapat diidentifikasikan secara jelas. Karena komunikasi merupakan proses yang berkelanjutan dan resiprokal,
semua partisipan atau interpreter berusaha menciptakan makna dengan melalui encoding dan decoding
pesan. Suatu pesan terlebih dahulu diencode, yaitu ditransformasikan ke
dalam sistem tanda dan simbol yang dapat dipahami. Berbicara merupakan encoding, seperti halnya menulis, mencetak, membuat
program televisi. Sesudah pesan diterima, pesan didecode, yaitu tanda
1
Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa Jilid 1 Edisi 5 Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012 hlm. 5.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dan simbol diinterpretasikan. Decoding terjadi melalui mendengarkan, membaca, atau menonton acara televisi.
Model Osgood Schramm menunjukkan sifat proses komunikasi yang berkelanjutan dan resiprokal. Oleh karena itu, tidak ada sumber,
penerima, dan umpan balik. Alasannya adalah ketika komunikasi terjadi, kedua interpreter secara serentak menjadi sumber dan penerima pesan.
Tidak ada umpan balik karena semua pesan dianggap merupakan balasan atas pesan yang lain. Bahkan ketika teman Anda memulai percakapan
dengan Anda, contohnya, dapat dikatakan bahwa pandangan ketertarikan dari Anda dan kerelaan Anda yang berbicara kepada dia sehingga dia
mau berbicara. Dalam contoh ini, tidak terlalu tepat untuk memberikan label kepada Anda atau teman Anda sebagai sumber. Siapa yang
sesungguhnya memulai percakapan ini?, dan karena itu tidak mungkin mengidentifikasikan siapa yang menyediakan umpan balik kepada siapa.
Individu yang dapat berkomunikasi secara efektif dengan siapapun atau dimanapun, akan membawa pertumbuhan kepribadian. Sebaliknya
individu tidak dapat berkomunikasi secara efektif, Ia akan mengalami hambatan pertumbuhan kepribadian Davis, 1940; Wasserman, 1924.
2
Antropolog terkenal, Ashley Montago 1967: 450, dengan tegas menulis: The most important agency throught which the child learns to
be human is communication, verbal also noverbal. Artinya: Perantara
2
Jalaluddin Rachmat, Psikologi Komunikasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, hlm. 2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
yang paling penting ketika anak kecil belajar tentang komunikasi manusia, baik verbal maupun non verbal.
Dengan demikian, agar komunikasi interpersonal berjalan lancar dan mendatangkan hasil yang diterapkan, baik pemberi maupun penerima
pesan perlu memiliki kemampuan dan komunikasi interpersonal yang diperlukan.
3
Kompetensi komunikasi interpersonal adalah tingkat dimana perilaku kita dalam komunikasi interpersonal sesuai dan cocok dengan
situasi dan membantu kita mencapai tujuan komunikasi interpersonal yang kita lakukan dengan orang lain.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan
komunikasi adalah
kemampuan seseorang
untuk menyampaikan atau mengirim pesan yang jelas dan mudah dipahami
oleh penerima pesan. Untuk itu, agar mampu melakukan komunikasi yang baik, maka seseorang harus memiliki ide dan penuh daya kreativitas
yang tentunya dapat dikembangkan melalui berbagai latihan dengan berbagai macam cara, salah satunya membiasakan diri dengan berdiskusi.
b. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi adalah menciptakan pemahaman bersama atau mengubah persepsi, bahkan perilaku. Sehingga komunikasi mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menentukan betapa efektifnya orang- orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha untuk mencapai
tujuan tersebut.
3
Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal Interpersonal Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2003, hlm. 90.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Stanton 1982,
4
mengatakan bahwa sekurang-kurangnya ada lima tujuan komunikasi manusia, yaitu:
a Mempengaruhi orang lain
b Membangun atau mengelola relasi antarpersonal
c Menemukan perbedaan jenis pengetahuan
d Membantu orang lain
Diluar tujuan umum komunikasi ini, maka komunikasi bertumbuh dari motivasi untuk menghasilkan sesuatu yang diharapkan dari
komunikasi. Artinya, tujuan komunikasi perlu memperhatikan rencana komunikasi untuk berinteraksi ataukah komunikasi dapat dijalankan
secara alamiah saja. Dengan kata lain, tujuan komunikasi sedapat mungkin memperhatikan elemen-elemen utama komunikasi, yaitu:
a Pengirim: Orang yang mengirimkan pesan encoder
b Penerima: Orang yang menginterpretasi pesan decoder
c Saluran: Metode bagi seseorang untuk mengoptimalisasikan
daya guna sehingga kita dapat mengirimkan sebuah pesan secara verbal, nonverbal, atau termediasi.
d Pesan: Informasi yang sudah distimulasikan itu dikirim oleh
pengirim ke dalam alam pikiran penerima. e
Umpan balik: Respons yang diberikan penerima kepada pengirim.
4
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta: Prenada Media Group,2011, hlm. 128.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
f Lingkungan: Dunia fisik dan nonfisik sebagai sebagai tempat
terjadinya interaksi. g
Gangguan: Dari luar yang hanya dapat terlihat dan terasa dalam peristiwa komunikasi.
Peristiwa komunikasi dapat terjadi dalam berbagai situasi, diantaranya adalah situasi pendidikan.
5
Di dalam situasi pendidikan tersebut terdapat situasi yang khusus, yaitu situasi pengajaran atau
bimbingan. Sehingga akan terdapat komunikasi pendidikan, komunikasi pengajaran, dan komunikasi bimbingan. Guna menciptakan dan
mengefektifkan komunikasi tersebut maka perlu mngetahui tentang cara- cara atau teknik berkomunikasi secara terampil. Namun demikian tetap
perlu dicatat, bahwa perilaku komunikasi diwarnai pula oleh sikap dan pribadi orangnya.
Telah dikemukakan bahwa proses pemahaman diri self knowledge bersifat interaktif, yaitu tergantung dari interaksi individu
yang satu dengan lainnya. Melalui interaksi dengan orang lain setiap individu dapat mencapai kesadaran tentang dirinya, tentang identitasnya.
Kesadaran tentang diri meliputi kesadaran akan pikiran, perasaan dan tingkah lakunya serta kesadaran tentang dunia sekitarnya, akan membuat
individu dapat bertindak secara efektif dan produktif, yang akhirnya membawanya kearah aktualisasi diri dan perkembangan diri optimal.
Dengan memperhatikan proses self knowledge, maka agar dapat memenuhi tuntutan peranannya setiap individu baik untuk mahasiswa,
5
Muhari, Ketrampilan Komunikasi Surabaya: University Press IKIP, 1988, hlm. 2.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dosen ataupun pembimbing harus mempunyai suatu keterampilan berkomunikasi.
Ketrampilan berkomunikasi yang diharapkan tersebut mencakup beberapa kemampuan yakni:
a Kemampuan dalam menciptakan kontak atau hubungan
interpersonal b
Kemampuam dalam menangkap atau memahai informasi c
Kemampuan dalam memberikan tanggapan atau upan balik d
Kemampuan dalam mengarahkan orang lain untuk melakukan sesuatu.
c. Jenis-Jenis Keterampilan Komunikasi
Keterampilan pada hakikatnya adalah cara seseorang untuk melakukan sesuatu.
6
Setiap komunikasi yang dilakukan, tentunya diharapkan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi siapa saja yang
terlibat dalam komunikasi tersebut. Komunikasi akan berjalan dengan dinamis, apabila disertai adanya suatu reaksi dari pihak penerima pesan.
Reaksi ini menandakan bahwa pesan yang disampaikan mendapatkan tanggapan. Ada beberapa jenis keterampilan komunikasi yang perlu
dipahami oleh setiap orang dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yaitu meliputi keterampilan komunikasi lisan, komunikasi tulisan, dan
komunikasi non-verbal.
6
Ahman Sutardi Endang Budiasih, Mahasiswa Tidak Memble Siap Ambil Alih Kekuasaan Nasional Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2010, hlm. 62.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Keterampilan komunikasi lisan oral communication yaitu kemampuan berbicara speaking sehingga mampu menjelaskan dan
mempresentasikan gagasan dengan jelas kepada bermacam-macam orang audiens. Kemampuan ini meliputi keahlian menyesuaikan cara
berbicara kepada komunikan yang berbeda, menggunakan pendekatan dan gaya yang pas, dan memahami pentingnya isyarat non-verbal.
Komunikasi ini membutuhkan keterampilan latar belakang background skills presentasi, pemahaman tentang audiens, mendengarkan secara
kritis, dan bahasa tubuh body language. Keterampilan komunikasi tulisan written communication yaitu
kemampuan menulis secara efektif dalam konteks dan untuk beragam pembaca dan tujuan. Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk
menulis dengan gaya dan pendekatan yang berbeda untuk pembaca atau media yang berbeda. Kemampuan komunikasi tulisan juga termasuk
keterampilan komunikasai elektronik seperti menulis sms, menulis dan mengirimkan email, terlibat di “forum diskusi online” discussion
boards, ruang chatting, dan pesan instan. Komunikasi ini memerlukan background skills seperti penulisan akademis, keahlian revisi dan
penyuntingan editing, membaca kritis, dan presentasi data. Sedangkan keterampilan komunikasi non-verbal non-verbal
communication yaitu kemampuan memperkuat ekspresi ide dan konsep melalui penggunaan bahasa tubuh body language, gerak isyarat
gesture, ekspresi wajah, dan nada bicarasuara tone of voice. Komunikasi non-verbal juga termasuk penggunaan gambar, ikon, dan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
simbol. Komunikasi ini memerlukan background skills seperti pemahaman tentang audiens, presentasi personal, dan bahasa tubuh.
Dengan demikian, jenis-jenis keterampilan berkomunikasi tersebut dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu keterampilan kasar hard
skill dan keterampilan haluslunak soft skill. Keterampilan komunikasi tulisan termasuk dalam keterampilan kasar hard skill, sedangkan
keterampilan komunikasi lisan dan komunikasi non-verbal termasuk keterampilan haluslunak soft skill.
Keterampilan kasar atau Hard Skill cenderung lebih mudah dikuasai karena sifatnya teknis, misalnya kemampuan berbahasa asing,
mengoperasikan mesin, memainkan alat musik tertentu, dan memasak. Sementara itu, soft skill terlihat dari tindakanmu sehari-hari. Apa saja
yang termasuk di dalamnya? Banyak sekali, misalnya kemampuan networking, berkolaborasi dengan banyak orang, berkomunikasi,
berinteraksi, memimpin, membaca situasi, berstrategi, dan sebagainya. Kedua jenis skill tersebut bisa dipelajari dan dilatih sepanjang
waktu. Lebih jauh lagi, keduanya harus dipadukan agar dapat membawa seseorang ke puncak kesuksesan. Bayangkan jika seseorang dikenal
sangat menguasai teknis pemrograman komputer tetapi tak pernah dilibatkan dalam proyek-proyek penting. Bisa jadi, soft skill-nya dalam
hal interaksi, kolaborasi, dan komunikasi dengan orang lain harus dipertanyakan. Sebaliknya, jika seseorang tampak pandai membawa diri
dan bernegosiasi di depan banyak orang, tetapi ketika diberi tanggung
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
jawab yang membutuhkan hard skill ternyata seseorang itu mengecewakan, reputasinya akan buruk di mata orang lain.
Perpaduan antara kumpulan keahlian di atas baik hard skill maupun soft skill, dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman.
Atribut yang diperlukan untuk menampilkan kinerja yang bagus, disebut kompetensi. Meskipun kompetensi bisa dibangun di dunia kerja, unsur-
unsur di dalamnya seperti yang disebut di atas, dipupuk sejak masa sekolah. Semakin bagus kompetensi yang dimiliki, semakin besar pula
peluang untuk terus melejitkan karier. Setiap orang di dunia pun pasti menginginkan demikian. Namun,
pada kenyataannya, ada yang telah berhasil meraihnya dan ada pula yang belum berhasil tau bahkan telah merasa gagal dalam upaya meraih target-
target capaian penting dalam hidupnya. Faktor penting yang sering terabaikan adalah tidak terolahnya keterampilan lunak soft skill dalam
dirinya. Soft skill berperan dalam dua per tiga dari serangkaian kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Satu per tiga
lainnya adalah hard skill. Dari pembagian ini saja bisa dilihat secara sederhana bahwa soft skill memiliki peran yang lebih banyak
dibandingkan dengan hard skill.
d. Peranan Hard Skill dan Soft Skill dalam Komunikasi
Keterampilan sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan seseorang. Dengan keterampilan yang ada, seseorang dapat menciptakan kehidupan
yang lebih baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya. Secara umum, keterampilan manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
keterampilan teknis hard skill dan keterampilan mengelola diri dan orang lain soft skill.
Hard skill sangatlah penting untuk dikembangkan, karena kemampuan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan baik
dan benar adalah tergantung bagaimana hard skill yang dia miliki. Tidak mungkin seseorang bisa membuat sebuah alat yang berguna jika dia
tidak mengetahui cara pembuatan, tujuan, dan kegunaannya alat tersebut. ataupun tidak mungkin seseorang mampu memperbaiki sesuatu jika dia
tidak tahu apa yang dia perbaiki. Soft skill sering juga disebut keterampilan lunak adalah
keterampilan yang digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain. Soft skill yang mumpuni mutlak harus dimiliki oleh
manusia sebagai modal untuk mengarungi berbagai bidang kehidupan seperti pekerjaan, rumah tangga, organisasi masyarakat, dan lain-lain.
Sebagai contoh, di dunia kerja dalam proses perekrutan karyawan baru, keterampilan teknis hard skill lebih mudah diseleksi berdasarkan daftar
riwayat hidup, indeks prestasi, pengalaman kerja dan berbagai keterampilan yang dikuasai. Sedangkan soft skill dievaluasi berdasarkan
psikotest dan wawancara mendalam. Dunia kerja saat ini membutuhkan sumber daya yang terampil,
sebagai seorang mahasiswa dituntut untuk mempunyai keahlian hard skill yang tinggi. Hard skill merupakan keahlian bagaimana nilai akhir
kuliah mahasiswanilai akademis IPK mahasiswa ini sebagai persyaratan untuk memenuhi administrasi dalam melamar pada suatu
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
perusahaan, selain harus memiliki IPK yang tinggi di era persaingan yang ketat ini mahasiswa juga dituntut memiliki soft skill yaitu
keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain
interpersonal skill dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri
intrapersonal skill. Hard skill maupun soft skill merupakan prasyarat kesuksesan seorang sarjana dalam menempuh kehidupan setelah selesai
pendidikannya. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa hard skill ditekankan pada aspek kognitif dan keahlian khusus menurut disiplin
keilmuan tertentu, sedangkan soft skill merupakan perilaku personal dan interpersonal skill yang diperlukan untuk mengembangkan dan
mengoptimalkan kinerja seorang manusia. Ketika seorang dosen bermaksud mengajar atau menyampaikan
materi kuliah kepada para mahasiswa, dosen terlebih dahulu harus memiliki kemampuan untuk menguasai materi yang akan disampaikan.
7
Menguasai cara untuk menyampaikan materi, menjaga agar para mahasiswa bisa fokus pada materi yang diberikan, apakah dengan
bantuan alat seperti LCD dan penggunaan power point untuk menayangkan slide yang berisi materi, tentu saja pengoperasiannya harus
dikuasai dengan menerangkan materi dengan alat bantu seperti papan tulis dan spidol juga harus tahu bagaimana menggunakannya. Tanpa
keterampilan dalam menggunakan LCD, power point, papan tulis dan spidol serta lain-lain peralatan penunjang kegiatan belajar mengajar,
maka kualitas pengajaran akan berkurang.
7
Ahman Sutardi Endang Budiasih, Mahasiswa Tidak Memble Siap Ambil Alih Kekuasaan Nasional,............., hlm. 63.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Para mahasiswa pun harus memiliki beberapa keterampilan ketika mereka terlibat dalam proses perkuliahan yang menggunakan SKS
Satuan Kredit Semester yang terdiri dari kegiatan-kegiatan tertentu yang harus terjadi dalam setiap minggunya, seperti mengikuti,
melakukan kegiatan terstruktur seperti responsi, membuat tugas, mengikuti seminar, atau membuat makalah, kegiatan mandiri, seperti
baca pustaka, praktikum mandiri, dan lain-lain. Paling tidak, mahasiswa harus memiliki keterampilan mengatur
waktu belajar mereka untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. Sementara soft skill atau keterampilan halus adalah cara-cara yang
digunakan pada saat berhubungan dengan orang lain. Tujuannya adalah untuk membangun sekaligus membina hubungan baik dengan orang lain.
Lebih jauh lagi untuk menjual gagasan, ilmu pengetahuan yang dimiliki, menawarkan hard skill, bahkan memengaruhi keyakinan orang lain,
sehingga orang lain bisa memahami bahwa kita memiliki kualitas kompetensi diri yang baik.
Setelah itu, orang lain akan memberikan dukungan, melakukan kerja sama, atau setuju dengan gagasan maupun pendapat yang kita
sampaikan. Karena yang kita ajak berinteraksi adalah manusia, maka harus ada media komunikasi yang bisa menghubungkan antara kita dan
orang lain. Keberadaan bahasa terutama bahasa verbal, sangat menentukan untuk terjadinya interaksi dengan orang lain.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Oleh karena itu, soft skill yang paling umum dan harus dimiliki oleh setiap orang adalah keterampilan berkomunikasi. Bagaimana
menyusun rangkaian kalimat verbal yang baik, bagaimana menggunakan intonasi suara, bagaimana menyampaikan gagasan adalah beberapa
persoalan di antara sekian banyak persoalan dalam soft skill. Secara teknis dan formal, komunikasi yang lebih khusus adalah presentasi, yaitu
bagaimana dalam forum resmi setiap orang bisa menyampaikan gagasan atau pendapatnya dengan sukses.
Sehubungan dengan adanya korelasi pendidikan dengan dunia kerja, maka perlu mindset yang sama dan pengembangan kepribadian
antara pendidikan dasar menengah sebagai penyedia bahan dasar yaitu siswa kemudian berlanjut pada pendidikan tinggi untuk memberikan nilai
tambah bagi mahasiswa yang nantinya akan dipakai oleh dunia kerja.
8
Jadi, mahasiswa
dikatakan ideal
apabila mahasiswa
tersebut mengupayakan dirinya untuk memiliki kompetensi hard skills dan soft
skills yang baik.
2. Komunikasi Mahasiswa