Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

1, 2, 3, 4, 5, 7, dan 8 merupakan item dari variabel Disiplin kerja yang mengelompok pada faktor 2. Oleh karena uji CFA pada tahap 1 ada butir pertanyaan yang gugur maka perlu dilakukan uji CFA tahap 2. Hasil Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy KMO MSA dan uji validitas dengan Confirmatory Factor Analysis CFA tahap 2 ditunjukkan pada tabel 7: Tabel 7. KMO and Bartletts Test Tahap 2 Sumber: Data Primer yang diolah 2016 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai Kaiser-Meyer- Olkin Measure of Sampling Adequancy KMO MSA adalah 0,732 angka ini naik setelah dikurangi nilai yang gugur, ini berarti data menjadi lebih baik dan lebih valid lagi. Nilai 0,732 lebih besar dari 0,50; ini menunjukkan bahwa data layak untuk dianalisis, sedangkan pada hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity diperoleh taraf signifikansi 0,000, artinya antar variabel terjadi korelasi signifikansi 0,05, dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut karena telah memenuhi kriteria. Pada tabel 8 menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada masing-masing variabel mengelompok menjadi satu, dengan semua nilai loading factor di atas 0,50. Tabel 8. Rotated Factor Matrix a tahap 2 Rotated Factor Matrix a Factor 1 2 3 KIN1 ,742 KIN2 ,817 KIN3 ,687 KIN4 ,681 KIN5 ,767 KIN7 ,855 KIN8 ,868 KIN9 ,855 KIN10 ,820 GK1 ,948 GK2 ,814 GK3 ,733 DK1 ,904 DK2 ,945 DK3 ,685 DK4 ,665 DK5 ,836 DK7 ,952 DK8 ,781 Extraction Method: Maximum Likelihood. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 4 iterations. Sumber: Data Primer yang diolah 2016 Dari tabel 8 dapat disimpulkan bahwa hasil uji CFA tahap dua menunjukan hasil setiap faktor di atas 0,50 dan tiap faktor mengelompok pada satu lajur artinya semua pertanyaan layak diujikan dan valid. Untuk tahap selanjutnya dilakukan uji validitas convergent validity dan divergent validity. 1 Convergent Validity Convergent validity diukur berdasarkan nilai Average Variance Extracted AVE. Convergent validity digunakan untuk mengetahui

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

4 138 103

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI PERHUTANI (Studi di Perum Perhutani KPH Malang, Jawa Timur)

0 4 2

Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja: studi kasus pada kantor Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang.

4 76 124

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Budaya Organisasi, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perum Perhutani KPH Saradan Di Madiun.

1 5 21

PENDAHULUAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Budaya Organisasi, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perum Perhutani KPH Saradan Di Madiun.

0 2 9

PENDAHULUAN Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Pada Kantor Perum Perhutani Kph Ngawi).

0 3 6

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Badan Diklat Dan Litbang Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen.

0 1 19

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perum Perhutani KPH Mantingan.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Perum Perhutani KPH Mantingan.

0 1 8

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PARIWISATA DIY.

1 12 120