Populasi dan Sampel METODOLOGI PENELITIAN
dari variabel penelitian yang ada atau dengan kata lain indikator-indikator tersebut merupakan kesatuan atau unidimensionalitas. Analisis CFA akan
mengelompokkan masing-masing indikator kedalam beberapa faktor yaitu convergent validity dan divergent validity. Convergent validity dan
divergent validity merupakan cara untuk menilai validitas konstruk dari prosedur pengukuran Campbell Fiske, 1959. Convergent validity
merupakan tingkat korelasi antara
instrumen pengukuran yang
berbeda yang digunakan untuk mengukur konstruk yang sama. Sedang divergent validity membantu untuk membangun validitas konstruk,
sehingga untuk menilai validitas konstruk harus terlebih dahulu menetapkan convergent validity, sebelum menguji divergent validity.
Hasil Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequancy KMO MSA dan uji validitas dengan Confirmatory Factor Analysis CFA
ditunjukkan pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. KMO and Bartletts Test Tahap 1
Selanjutnya pada tabel 6 ini menunjukkan hasil uji factor loading
Tabel 6. Rotated Factor Matrix
a
tahap 1
Rotated Factor Matrix
a
Factor 1
2 3
KIN1 ,742
KIN2 ,817
KIN3 ,687
KIN4 ,681
KIN5 ,767
KIN6 KIN7
,855 KIN8
,868 KIN9
,855 KIN10
,820 GK1
,948 GK2
,814 GK3
,733 GK4
DK1 ,904
DK2 ,945
DK3 ,685
DK4 ,665
DK5 ,836
DK6 DK7
,952 DK8
,781 Extraction Method: Maximum Likelihood.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 4 iterations.
Keterangan: KIN = Kinerja GK = Gaya Kepemimpinan
DK = Disiplin Kerja Sumber: Data Primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui bahwa item Kinerja 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, dan 10 yang merupakan item dari Kinerja yang mengelompok
pada faktor 1. Item Gaya Kepemiminan 1, 2, dan 3 yang merupakan item dari Gaya Kepemimpinan mengelompok pada faktor 3. Item Disiplin Kerja
1, 2, 3, 4, 5, 7, dan 8 merupakan item dari variabel Disiplin kerja yang mengelompok pada faktor 2.
Oleh karena uji CFA pada tahap 1 ada butir pertanyaan yang gugur maka perlu dilakukan uji CFA tahap 2. Hasil Kaiser-Meyer-Olkin Measure
of Sampling Adequancy KMO MSA dan uji validitas dengan Confirmatory Factor Analysis CFA tahap 2 ditunjukkan pada tabel 7:
Tabel 7. KMO and Bartletts Test Tahap 2
Sumber: Data Primer yang diolah 2016 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai Kaiser-Meyer-
Olkin Measure of Sampling Adequancy KMO MSA adalah 0,732 angka ini naik setelah dikurangi nilai yang gugur, ini berarti data menjadi lebih
baik dan lebih valid lagi. Nilai 0,732 lebih besar dari 0,50; ini menunjukkan bahwa data layak untuk dianalisis, sedangkan pada hasil uji
Bartlett’s Test of Sphericity diperoleh taraf signifikansi 0,000, artinya antar variabel terjadi korelasi signifikansi 0,05, dapat disimpulkan
bahwa semua variabel yang ada dapat dianalisis lebih lanjut karena telah memenuhi kriteria.
Pada tabel 8 menunjukkan bahwa semua item pertanyaan pada masing-masing variabel mengelompok menjadi satu, dengan semua nilai
loading factor di atas 0,50.