Ketaatan pada standar kerja merupakan hal yang sangat penting peranannya dan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja pegawai. Karena ketika pegawai
taat pada standar kerja, maka pekerjaan mereka akan memiliki hasil yang baik karena sesuai dengan apa yang ada dalam standar yang sudah ditentukan.
Berdasarkan lokasi penelitian, masih terlihat adanya ketidak disiplinan kerja dalam indikator ketaatan pada standar kerja ini, karena masih ada pegawai yang terlambat
untuk mengumpulkan pekerjaan. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja mereka, karena dengan mereka terlambat dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya, maka hal tersebut akan menunda selesainya pekerjaan lain yang semestinya mereka kerjakan. Hal ini menunjukkan bahwa penting bagi para
pegawai untuk bekerja sesuai dengan standar pekerjaan yang ada, karena dengan tingginya standar kerja yang dimiliki pegawai, pegawai dapat menyelesaikan tugas
dan kewajibannya dengan tepat waktu, sehingga tidak akan lagi terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan dan pengumpulan tugas dalam pekerjaan
pekerjaan. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh
Sastrohadiwiryo 2003. Sastrohadiwiryo menjelaskan kedisiplinan dalam bekerja secara otomatis dapat menciptakan pegawai yang mampu mengerjakan tugasnya
secara optimal. Tugas yang mampu dikerjakan secara optimal akan mempengaruhi tingkat kinerja pegawai itu sendiri.
3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Perum Perhutani KPH Kedu
Utara. Kontribusi gaya kepemimpinan dan disiplin kerja untuk menjelaskan kinerja pegawai
sebesar ∆R
2
0,071. Gaya kepemimpinan dan disiplin kerja dalam penelitian ini secara bersamaan
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal ini sesuai dengan pendapat Hidayat, dkk 2006 bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap
kinerja pegawai. Harlie 2012 berpendapat bahwa disiplin kerja berpangaruh positif terhadap kinerja pegawai.
Gaya kepemimpinan menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Perum Perhutani KPH Kedu Utara. Hal ini sesuai dengan penelitian Reza 2010
yang mengatakan bahwa kinerja yang tinggi dapat dicapai oleh seorang karyawan berkat adanya kepatuhan terhadap aturan serta dukungan dari atasannya. Pemimpin
perlu memikirkan gaya kepemimpinan yang paling tepat, dimana gaya kepemimpinan yang paling tepat yaitu gaya kepemimpinan yang dapat
memaksimumkan kinerja, dan mudah dalam menyesuaikan dengan segala situasi dalam organisasi. Dengan adanya kesesuaian gaya kepemimpinan yang diterapkan
terhadap pegawai, maka kinerja pegawai akan naik, karena pegawai merasa jelas dan paham dengan tugas yang diberikan oleh atasannya.
Faktor ketepatan penerapan gaya kepemimpinan dari atasan sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai, hal ini terbukti dari hasil penelitian yang
menunjukan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, hal ini berarti jika gaya kepemimpinan
yang diterapkan tepat maka kinerja pegawai akan naik, begitu juga sebaliknya.
Disiplin kerja adalah kekuatan dari dalam diri seseorang yang teraktualisasi menjadi sebuah tindakan, sikap atau tingkah laku untuk bersedia taat dan patuh pada
peraturan atas kesadaran sendiri tanpa adanaya paksaan. Kedisiplinan menjadi alat utama ketaatan dan kepatuhan terhadap batasan-batasan yang ditetapkan oleh
organisasi baik itu berupa deskripsi kerja, peraturan organisasi maupun target kerja. Tingginya tingkat kedisiplinan pegawai dapat dilihat dari tingkat kehadiran yang
tinggi, ketaatan pada peraturan kerja, ketaatan pada standar kerja, tingkat kewaspadaan tinggi, dan bekerja etis. Kedisiplinan pegawai dapat menjadi pemicu
untuk meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Harlie 2012 yang berpendapat bahwa disiplin kerja berpangaruh positif
terhadap kinerja pegawai, artinya tinggi rendahnya kedisiplinan pegawai akan mempengaruhi pula kinerja pegawai itu sendiri.
Dari hasil penelitian ditemukan jika tingkat kedisiplinan pegawai masih dalam taraf sedang, selain itu dari hasil penelitian ditemukan jika pegawai masih
terlambat untuk datang ke kantor dan pegawai juga masih terlambat dalam pengumpulan laporan. Hal ini menunjukan masih belum maksimalnya tingkat
kedisiplinan pegawai yang ada di Perum Perhutani KPH Kedu Utara. Sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat kedisiplinan pegawai, dapat
dilakukan dengan mendorong pegawai untuk bekerja sesuai dengan etika dan memiliki kewaspadaan yang tinggi. Didukung dengan pengawasan dari pimpinan
dengan cara memberikan sanksi bagi pegawai yang terlambat datang ke kantor, serta pengawasan terhadap ketaatan pegawai pada peraturan dan standar kerja.