Tari  Dolalak  dengan  penari  putra  dapat  terus  berkembang  dan  menjaga keasliannya  meski  banyak kelompok Tari Dolalak  dengan  penari putri  yang
berada di Kabupaten Purworejo. Pada jaman dahulu Tari Dolalak adalah tari yang asli  ditarikan  oleh  sekelompok  putra. Kini  di  Desa    Blendung  Tari  Dolalak
ditampilkan dalam acara malam satu Suro. Tanggal satu Suro adalah  hari  pertama  dalam  kalender Jawa, yang
bertepatan  dengan  satu Muharam  yang merupakan  tahun  baru  Islam  dan  sebagai bulan  yang  suci. Kata Suro sendiri  memiliki  arti  pemberani, satu Suro biasanya
diperingati pada malam hari setelah Maghrib pada hari sebelum tanggal satu. Hal ini  dikarenakan  pergantian  hari  Jawa  dimulai  saat  matahari  terbenam  dari  hari
sebelumnya.  Saat  malam satu Suro satu Muharram tiba, masyarakat Jawa umumnya melakukan tirakatan dan lek-lekan tidak tidur semalaman suntuk. Tari
dolalak  yang  sering  ditampilkan  diacara  pernikahan, khitanan dan  untuk menyambut  kedatangan  tamu  adalah  tari  Dolalak  dengan  penari  putri.  Tetapi  di
Desa  Blendung  Kabupaten  Purworejo  masih  melestarikan  Tari  Dolalak  dengan penari  putra. Di  Desa  Blendung tari  Dolalak ini  sering  ditampilkan  pada  acara
malam  satu Suro.  Dengan  adanya Tari Dolalak yang  ditampilkan  pada  acara malam satu Suro tersebut penulis tertarik dengan adanya keberadaan Tari Dolalak
yang  memiliki  fungsi  tersendiri dalam  acara Suro di  Desa Blendung.  Adapun untuk  tari  tontonan  tari  Dolalak  di  desa  Blendung  ini  juga  sebagai  tarian  adat
dalam upacara adat malam satu Suro. Dengan demikian peneliti tertarik mengapa tari Dolalak di desa Blendung ditampilkan pada upacara adat satu Suro.
. Fokus Masalah
Agar  lebih  terarah  maka  penelitian ini  difokuskan pada  Keberadaan  Tari Dolalak  Dalam  Acara Suro. Pemfokusan masalah  bertujuan agar  mendapatkan
hasil  yang  lebih  mendalam  dan  terarah dikarenakan  luasnya  masalah  yang  akan diteliti.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana  keberadaan  Tari  Dolalak  Dalam  Acara Suro di  Desa  Blendung Kabupaten Purworejo.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan  keberadaan Tari  Dolalak  dalam  acara Suro di  Desa
Blendung Kabupaten Purworejo. 2. Mendeskripsikan  bentuk  penyajian Tari  Dolalak  dalam  acara Suro di
Desa Blendung Kabupaten Purworejo. 3. Mengetahui  tanggapan  masyarakat tentang keberadaan Tari  Dolalak
dalam acara Suro di Desa Blendung Kabupaten Purworejo.
E. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis 1 Dapat  menambah  wawasan  pengetahuan  tentang Tari Dolalak  terutama
mengenai Tari Dolalak di Desa Blendung Kabupaten Purworejo. 2 Dapat menjadi acuan untuk penelitian di masa yang akan datang.
Manfaat Praktis 1 Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa seni tari agar
dapat  menambah  wawasan  tentang  tari  yang  terdapat  di  Kabupaten Purworejo.
2 Hasil  penelitian  ini  diharapkan  bermanfaat untuk  masyarakat  umum khususnya  masyarakat  Desa  Blendung agar  dapat  tetap  meningkatkan
kualitas dan kreativitas dalam melestarikan Tari Dolalak. 3 Hasil  penelitian  ini  diharapkan  bermanfaat  untuk  perkumpulan  seniman
di  Purworejo  agar  ikut  melestarikan Tari  Dolalak  ini  agar  dapat diperkenalkan pada masyarakat luas.
4 Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten  Purworejo  agar dapat  menjaga  dan  melestarikan
Tari Dolalak  menjadi  salah  satu  kesenian  tradisional  di  Kabupaten Purworejo.
6
II
. o
1. Keberadaan
“Keberadaan” berasal  dari  kata  “ada” keberadaan  sama  dengan  “wujud” yaitu  segala  sesuatu  yang  ada  dari  awal  tercipta  sampai  saat  ini  baik  benda
maupun  manusia,  karena  sesuatu  itu  ada,  maka  dikatakan  keberadaan Suharto  dalam  Hariyati,  1999:8.  Keberadaan  yaitu  hadirnya  atau  adanya
sesuatu  dalam  kehidupan. Dengan  keberadaan  dalam  kehidupan  masyarakat, akan  menimbulkan  suatu  interaksi  dalam  masyarakat  yang  akan  membentuk
suatu adat, aturan, atau karya yang akan berlangsung pada masyarakat. Keberadaan  tari  dalam  masyarakat  merupakan  salah  satu bentuk  perilaku
atau  aktivitas  manusia  yang  telah  melembaga,  dan  sebagai  bagian dari keseluruhan sistem tindakan manusia dan dapat berperan sebagai keindahan,
kesenangan, sarana  komunikasi,  dan  sistem  simbol  Hadi,  2005:13-22,38. Seni tari sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis. Apabila dilihat secara
kontekstual  yang  berhubungan  dengan  ilmu  sosiologi  maupun  antropologi. Tari yang berasal dari budaya primitif, tari tradisional yang dikembangkan di
istana  tari  klasik.  Tari  yang  hidup  di  kalangan masyarakat  pedesaan  tari kerakyatan. Dan tari modern tari kreasi baru merupakan bagian dari imnent
dan  integral  dari  dinamika  sosio-kultural  masyarakat  yang sesungguhnya tidak akan lepas dari masyarakat pendukungnya Hadi, 2005:12-13.