Kepercayaan Gambaran Umum Desa Blendung
a. Bersih Desa
Bersih desa merupakan upacara adat yang dilaksanakan setiap 1 tahun sekali. Upacara ini dilakukan guna untuk mensyukuri nikmat Tuhan
yang telah diberikan. Dengan adanya hasil panen yang melimpah dan nikmat lainnya. Upacara adat bersih desa biasanya dilakukan pada malam
Jumat Kliwon. b.
Mintoni Mintoni merupakan upacara adat untuk syukuran atas kehamilan
yang menginjak usia 7 bulan. Ibu hamil yang usia kandungannya menginjak 7 bulan akan mengadakan adat mintoni atau mituni yang dalam
bahasa Jawa itu pitu yang berarti tujuh. Dalam upacara ini, ibu hamil akan dimandikan oleh keluarga dekat dengan maksud bersyukur atas
kehamilannya. Agar diberi kesehatan bayi dan ibunya hingga tiba persalinan nanti. Kesenian yang ditampilkan saat acara mintoni adalah
qasidah. c.
Rejeban Rejeban yang selalu diperingati setiap tanggal 27 Rajab yang
dimaksudkan memperingati Isro mi ’roj. Isro mir’oj merupakan peringatan
yang di dalamnya berisi tentang perjalanan nabi. Rejeban selalu diperingati di balai Desa Blendung yang akan diikuti oleh seluruh Kepala Keluarga di
Desa Blendung. Dalam melaksanakan upacara Rejeban Tari Dolalak juga terlibat di dalamnya. Adapun Tari Dolalak di desa Blendung dilaksanakan
dalam upacara adat Rejeban dan Suro. Hingga saat ini tradisi seperti ini masih dilakukan di Desa Blendung.
d. Unggahan
Unggahan selalu dilaksanakan sebelum bulan Ramadhan datang. Upacara ini dilakukan untuk mempersiapkan datangnya bulan Ramadhan.
semua warga Desa Blendung akan membuat kenduri. Kenduri yang nantinya akan dibacakan doa yang di lanjutkan dengan acara pengajian.
Kenduri yaitu selamatan yang dilakukan oleh kepala keluaga. Pada saat kenduri bapak-bapak diwajibkan membawa tenong yang berisi nasi, lauk,
sayur, jajan pasar, pisang, dan peyek kacang yang ditata dalam tenong. Setelah acara syukuran selesai isi yang ada dalam tenong tersebut ditukar-
tukarkan dengan yang lain dan kemudian dimakan bersama-sama. Hal ini dimaksudkan untuk saling berbagi dengan sesama. Seperti halnya tetangga
yang kurang mampu bisa mendapatkan makanan yang enak. Upacara adat yang lain yang saat ini masih terus berlangsung dalam
masyarakat desa Blendung adalah Suro. Malam satu Suro dapat dikatakan malam yang suci. Seperti yang diungkapkan oleh Bambang Kaswondo
selaku Kaur Pemerintahan di desa Blendung, bahwa Suro merupakan malam pergantian tahun baru Islam yang biasanya selalu dilaksanakan
pada saat terbenamnya matahari dari hari sebelumnya. Disertai dengan membaca surat Yasin dan acara lek-lekan. Berlangsungnya acara Suro
adalah sebagai ungkapan rasa syukur dan untuk memanjatkan doa agar warga masyarakat desa Blendung dijauhkan dari bahaya apapun. Dengan