Letak Geografis negri Haria Iklim Mata Pencarian

6 III.1.2 Demografi Negeri Haria

1. Letak Geografis negri Haria

Secara geografis, negeri Haria terletak pada 3 29’17” - 3 3739” LS dan 128 32’43”-128 43’49”. Negeri Haria memiliki luas 1.900Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 6.607 jiwa dari 1.400 kepala keluarga. Negeri Haria memiliki wilayah yang sangat strategis sebab merupakan kota pelabuhan, menjadi titik penghubung antar pulau yang dilengkapi dengan sarana penyeberangan dan juga merupakan jalur perdagangan antara pulau Saparua dan pulau-pulau lain di Maluku. Haria memiliki batas wilayah sebagai berikut: 11 a. Sebelah Utara : Jalan Raya b. Sebelah Selatan : Negeri Booi c. Sebelah Timur : Negeri Tiouw, paperu d. Sebelah Barat : Negeri Booi

2. Iklim

Keadaan iklim negeri Haria sama dengan yang umumnya berlaku di daerah Maluku, yakni beriklim tropis. Dengan keadaan atau kondisi iklim yang demikian maka negeri Haria dipengaruhi oleh dua musim yakni musim barat atau utara yang berlangsung 7 dari bulan Desember - Maret dan musim timur atau tenggara yang berlangsung dari bulan Mei - Oktober. Kedua musim ini silih berganti yang diselinggi oleh musim transisi yang terjadi pada bulan April Peralihan Musim Barat ke Musim Timur dan bulan November Peralihan Musim Timur ke Musim Barat. 12

3. Mata Pencarian

Berdasarkan data statistik jemaat GPM Haria tahun 2008 mata pencaharian yang dominan di negeri Haria adalah nelayan. Tabel 3.1 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah Petani Nelayan PNS Guru TNI Polri Swasta Wirausaha Pensiunan 337 687 62 152 32 50 201 56 Jumlah 1.577 Sumber: Data Statistik Jemaat GPM Haria tahun 2008 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sektor perikanan dengan profesi sebagai nelayan menjadi sektor ekonomi yang dominan di masyarakat ini. Hal ini disebabkan karena potensi hasil kelautan sangat besar. Dengan demikian maka banyak 5 yang berprofesi sebagai nelayan. Alat transportasi yang digunakan pun beragam untuk mengambil hasil laut ini misalnya: transportasi tradisional bodi dan perahu maupun juga motor ikan. Dari pengamatan hasil tangkapan tersebut sebagian besar hasil penangkapan dijual kepada ibu-ibu papalele atau jibu-jibu 13 namun juga dipasarkan langsung ke pasar-pasar di kecamatan Saparua dan juga di pulau Ambon. Hasil laut ini memberikan manfaat yang paling besar bagi tingkat pendapatan masyarakat.

4. Sosial Budaya