9
mengalami hambatan dalam belajar. Tetapi jika mahasiswa berada dalam pergaulan yang tidak kondusif, maka akan mengalami hambatan dalam
belajar. Tidak sedikit siswa yang mengalami drop out karena pengaruh lingkungan pergaulan.
Problematik yang paling krusial yang paling banyak dialami oleh siswa adalah masalah cinta. Jatuh cinta, pacaran, patah hati, dijodohkan
oleh orangtua adalah masalah klasik, yang hampir semua orang mengalaminya, termasuk siswa. Namun dalam kenyataanya banyak pula
siswa yang mengalami hambatan belajar di sekolah hanya karena cinta. Masalah merupakan ketidaksesuaian yang signifikan antara harapan dan
kondisi nyata, atau dengan kata lain, Sebuah situasi tak terduga yang tidak sejalan dengan tata nilai yang dianut sekelompuk orang yang menyetujui
bahwa perlu adanya tindakan untuk mengatasi situasi tersebut Mooney, 1950.
2.2 Masalah-masalah Siswa
Pembahasan mengenai masalah yang dialami oleh siswa dimulai dengan pemahaman mengenai kondisi psikologis individu secara umum.
Melalui tinjauan psikologi akan dibahas latar belakang kemunculan masalah, perubahan-perubahan yang individu alami serta implikasinya
terhadap berbagai prilaku yang muncul. Siswa berada pada kelompok usia remaja, Suatu fase yang dianggap penuh berbagai masalah dan tekanan.
Berbagai perubahan yang siswa alami yang kemudian diikuti dengan
10
banyaknya tuntutan yang siswa dapatkan menyebabkan kemunculan beragam masalah. Kondisi ini penting untuk difahami oleh guru untuk
menyikapi berbagai persoalan yang dialami oleh peserta didik.Pemahaman yang baik akan memberikan dasar bagi penanganan intervensi yang akan
dilakukan agar dapat membantu siswa untuk dapat mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya sehingga proses pembelajaran yang sedang
berlangsung mencapai hasil yang maksimal dan memuaskan. Individu yang baru menamatkan pendidikannya di sekolah
menengah tingkat pertama akan menemui masalah baru pada saat memasuki sekolah menengah atas. Adanya perbedaan cara belajar di
sekolah menengah tingkat pertama dengan cara studi di sekolah menengah atas, selain itu perkembangan fisik, perkembangan pemikiran dan
perkembangan wawasan menjadikan masalah yang dialami setiap golongan usia menjadi berbeda pula. Sebab lain berkaitan dengan
kedudukan siswa secara pribadi, sebagai anggota masyarakat akademik, dan sebagai anggota masyarakat yang lebih luas. Masalah yang dihadapi
siswa sangat beragam dan kompleks, dari hal yang kecil hingga yang sangat besar seperti misalnya siswa mengalami kesulitan melunasi uang
sekolah tepat pada waktunya, keuangan keluarga terlalu sedikit, uang saku siswa tidak mencukupi, keadaan tubuh kurang menarik, dan masih
berbagai permasalahan yang menuntut penyesuaian dari siswa itu sendiri. Masalah-masalah tersebut terbagi dua yakni masalah akademik dan
masalah non akademik. Masalah atau kesulitan di bidang akademik
11
misalnya: kurang menguasai cara belajar mandiri, kurang mampu mengatur waktu dengan baik, motivasi belajar kurang jelas, ragu terhadap
bidang studi yang diambil, hubungan dengan guru renggang atau jauh. Sedangkan kesulitan di bidang non akademik antara lain: kesulitan
menanggung biaya pendidikan, kurang dapat bergaul dengan teman, masalah asmara, konflik dengan keluarga dekat, kehilangan tujuan hidup,
mudah panik dan hal-hal lain yang dianggap menjadi masalah. Mahmud, 2002.
Setiap individu tidak terkecuali siswa mempunyai permasalahan dalam dirinya. Entah itu masalah pribadi, masalah dengan keluarga, teman
sebaya, akademik ataupun masalah lainnya. Pandangan siswa atas permasalahan-permasalahan yang lazim ditemukan dalam kehidupan
siswa, apakah antara laki-laki dan perempuan mempunyai pandangan
yang sama tentang seriusnya masalah atau tidak. Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah
merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal. Setiap
siswa di dunia pastilah memiliki
masalah nya masing – masing, entah itu
besar ataupun kecil, tak terkecuali siapapun. Masalah yang dialami individu tidak selalu bersifat negatif, jika kita amati dan telaah lebih dalam
lagi, setiap masalah, datang ketika kita berada dalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan atau cita – cita. Jadi sebenarnya
masalah ada di dunia ini
adalah memiliki tujuan fungsi tersendiri untuk kehidupan
12
manusia, yaitu untuk menjaga kehidupan agar tetap aktif dan berpikir kreatif agar dapat melangkah maju menuju ke arah yang lebih baik dari
sebelumnya. Hanya tergantung bagaimana manusia tersebut menyikapi setiap masalah yang datang. Setiap kejadian ataupun peristiwa jika
disikapi dengan cara yang berbeda maka akan meng hasil
kan respon atau tindakan yang berbeda dan dengan adanya respon atau tindakan yang
berbeda maka akan menghasilkan hasil yang berbeda pula Hadi, 2006.
2.3 Masyarakat Etnis Jawa Jawa Tengah