7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi masalah
Masalah merupakan ketidaksesuaian yang signifikan
antara harapan dan kondisi nyata, atau dengan kata lain, Sebuah situasi tak
terduga yang tidak sejalan dengan tata nilai yang dianut sekelompuk orang yang menyetujui bahwa perlu adanya tindakan untuk mengatasi situasi
tersebut Mooney, 1950. Setiap individu
yang hidup
di dunia pastilah memiliki
masalah tak terkecuali siapapun. Masalah datang ketika individu
berada dalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan atau cita–cita. Masalah merupakan bagian penting dari sebuah roda kehidupan. Pada
dasarnya individu adalah mahkluk yang hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya suatu masalah. Jika tak ada masalah, maka
sulit rasanya untuk menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Tanpa adanya masalah akan kehilangan arti dari sebuah kehidupan, betapa
hambar serta tak menariknya dunia ini.
Jadi sebenarnya masalah ada di dunia ini
adalah memiliki tujuan fungsi tersendiri untuk kehidupan manusia, yaitu untuk menjaga
kehidupan agar tetap aktif dan berpikir kreatif agar dapat melangkah maju menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Hanya tergantung
bagaimana manusia tersebut menyikapi setiap masalah yang datang. Setiap
8
kejadian ataupun peristiwa jika disikapi dengan cara yang berbeda maka akan meng
hasil kan respons atau tindakan yang berbeda dan dengan
adanya respons atau tindakan yang berbeda maka akan mendapatkan hasil yang berbeda pula. Sebuah ketidaksesuaian antara tata nilai yang ada di
masyarakat dengan kondisi nyata dilapangan tidak selalu membutuhkan tindakan. Masalah selalu ada hubungannya dengan ketidakpuasan
mengenai situasi tertentu namun, kepuasan adalah konsep relatif, jadi masalah juga bersifat relatif, Sebuah masalah besar untuk satu individu
mungkin tidak menjadi masalah sama sekali bagi individu lain.
Problematika yang sering dihadapi siswa ketika belajar di sekolah sangatlah banyak karena belajar di sekolah memakan waktu yang tidak
sebentar, yang sering kali mendatangkan rasa jenuh dan malas belajar, belum lagi tuntunan kemandirian yang lain yang akan membawa pengaruh
terhadap kehidupan psikis. Efektifitas belajar di sekolah sangat bergantung pada bagaimana siswa mengelola waktu tersebut. dengan keterbatasan
waktu tersebut siswa dituntut untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Kurangnya minat pada matapelajaran atau guru tertentu dapat menjadi
penghambat siswa dalam belajar di sekolah. Kekurangan uang atau biaya sekolah juga akan menjadi problematika selama belajar di sekolah.
kekurangan uang akan menghambat siswa dalam belajar karena tugas- tugas dan masalah yang berhubungan dengan finansial. Keberhasilan
belajar di sekolah juga dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan siswa, jika siswa bergaul pada lingkungan yang kondusif, siswa tidak akan
9
mengalami hambatan dalam belajar. Tetapi jika mahasiswa berada dalam pergaulan yang tidak kondusif, maka akan mengalami hambatan dalam
belajar. Tidak sedikit siswa yang mengalami drop out karena pengaruh lingkungan pergaulan.
Problematik yang paling krusial yang paling banyak dialami oleh siswa adalah masalah cinta. Jatuh cinta, pacaran, patah hati, dijodohkan
oleh orangtua adalah masalah klasik, yang hampir semua orang mengalaminya, termasuk siswa. Namun dalam kenyataanya banyak pula
siswa yang mengalami hambatan belajar di sekolah hanya karena cinta. Masalah merupakan ketidaksesuaian yang signifikan antara harapan dan
kondisi nyata, atau dengan kata lain, Sebuah situasi tak terduga yang tidak sejalan dengan tata nilai yang dianut sekelompuk orang yang menyetujui
bahwa perlu adanya tindakan untuk mengatasi situasi tersebut Mooney, 1950.
2.2 Masalah-masalah Siswa