18 2
Kamis. 20 Agustus 2015
III
Matematika
Penjumlahan Tiga Bilangan Juzanah, S.Pd
3 Kamis, 27
Agustus 2015 V
IPS
Kerajaan Buddha beserta Peninggalannya
Suparmi, S.Pd
4 Sabtu, 29
Agustus 2015 IV
IPA
Panca Indra Kulit
Wahyu Ramadhani, S.Pd
2. Ujian Praktik Mengajar
Kegiatan praktik mengajar di Sekolah Dasar Negeri 2 Wates diakhiri dengan ujian praktik mengajar. Ujian praktik mengajar adalah untuk
mengukur kemampuan mahasiswa dalam mengajar, ujian dilakukan oleh setiap praktikan sebanyak 2 kali, yaitu praktik mengajar untuk kelas rendah
dan praktik mengajar untuk kelas tinggi. Tabel 6. Guru Penilai Ujian Praktik Mengajar
No Tanggal
Kelas Materi Pembelajaran
Guru Penilai
1 Selasa, 1
September 2015 II
IPS
Koleksi Benda Berharga dan Cara Memeliharanya
Timur Irianti, S.Ip
2 Kamis,
3September 2015 V
Matematika
Penjumlahan, pengurangan, Perkalian, dan Pembagian
Akar Kuadrat
Suparmi, S.Pd
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
1. Analisis Hasil Pelaksanaan
Selama pelaksanaan kegiatan PPL, terdapat banyak pengalaman yang diperoleh berkaitan dengan bagaimana menjadi guru profesional, bagaimana
cara menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yaitu baik dengan guru, karyawan, dan peserta didik, serta bagaimana cara pelaksanaan kegiatan
sekolah lainnya yang tidak berkaitan dengan mengajar. Baik pengalaman dalam merencanakan pembelajaran, menentukan metode yang akan
digunakan, media pembelajaran, sampai melakukan penilaian. Mahasiswa dapat mengalami sendiri bahwa menjadi seorang guru itu tidaklah mudah.
Guru tidak hanya cukup menguasai materi dan metode pembelajaran saja tetapi seorang guru harus dapat mengelola kelas dengan baik.
19 Praktikan sebagai calon pendidik harus memiliki kompetensi yang
wajib dimiliki oleh seorang pendidik. Sebelum mulai mengajar di depan kelas, terlebih dahulu harus mempersiapkan semua perangkat pembelajaran
yang diperlukan. Rencana program PPL disusun sedemikian rupa agar pelaksaannya dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana
dan waktu yang telah ditentukan. Meskipun terkadang kondisi di lapangan tidak selalu sesuai dengan rencana semula. Pada saat praktik mengajar,
Mahasiswa harus menguasai materi yang disampaikan ke siswa dan harus mampu menguasai dan mengelola kelas sehingga tercipta suasana kelas
yang kondusif untuk belajar. Pengelolaan kelas seringkali menimbulkan suatu permasalahan
karena melibatkan seluruh anggota kelas yang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Dalam hal ini, seorang guru harus dapat mengantisipasi,
memahami, dan menemukan solusi untuk permasalahan tersebut dengan cepat, dan tepat. Selain itu, diperlukan pula kedekatan antara guru dengan
siswa untuk mengetahui karakter siswa yang berbeda-beda sehingga akan membantu guru dalam mengatasi masalah yang timbul pada saat
pembelajaran. Dalam pelaksanaan PPL Magang III ini, mahasiswa masih belum
dapat berperan dengan baik dan sempurna dikarenakan mahasiswa masih dalam proses belajar. Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara
siswa, guru, teman –teman satu tim dan seluruh anggota sekolah untuk
kesempurnaan dan kelancaran pembelajaran. Dengan hal itu mahasiswa telah memperoleh pengalaman yang
berharga. Pengalaman tersebut dapat menjadi refleksi diri untuk perbaikan kualitas diri pada masa yang akan datang.
2. Hambatan
Kegiatan PPL Magang III tidak terlepas dari berbagai hambatan. Hambatan ini muncul karena situasi lapangan tidak selalu sama dengan
situasi pada saat pengajaran. Beberapa hambatan yang muncul dalam kegiatan PPL adalah sebagai berikut:
a. Pada saat pembelajaran banyak siswa yang tidak memperhatikan dan
bermain sendiri. Terutama di kelas rendah yang siswanya sangat aktif, tidak jarang mereka berlari-lari dan bermain di dalam kelas ketika
pelajaran sedang berlangsung.
20 b.
Saat akan melakukan diskusi terdapat kesulitan dalam membagi kelompok, ada beberapa siswa yang tidak mau menerima siswa yang lain
dan hanya ingin berdiskusi dengan teman dekatnya saja. c.
Pada saat mendekati jam istirahat dan pulang sekolah, konsentrasi siswa tidak fokus pada pelajaran sehingga seringkali materi tidak tersampaikan
sepenuhnya. Adapun usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapai selama kegiatan PPL berlangsung antara lain: a.
Mahasiswa menegur siswa yang bermain sendiri. Apabila siswa tetap tidak memperhatikan, mahasiswa memberikan pertanyaan terkait materi
yang sedang dipelajari. b.
Membagi kelompok sesuai tempat duduk atau secara acak misalnya depan belakang, atau samping kanan dan samping kir.
c. Jika konsentrasi siswa mulai teralihkan, maka mahasiswa berusaha
mengembalikan konsentrasi siswa terhadap pelajaran misalnya dengan melakukan tepuk satu, tepuk dua, tepuk tiga dan seterusnya.
d. Dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada, kami berusaha
menyikapinya dengan sikap tegas dan bijaksana. 3.
Refleksi Selama melaksanakan kegiatan PPL, Mahasiswa mendapatkan
berbagai ilmu dan pengalaman baru yang diperoleh dari pembelajaran kelas, guru pembimbing, lingkungan sekolah, maupun rekan-rekan PPL
Mahasiswa. Mahasiswa belajar bagaimana menjadi seorang pendidik yang baik, bagaimana mempersiapkan sebuah pertemuan dengan siswa,
bagaimana mencintai siswa dan apa yang kita kerjakan, bagaimana hidup bersosialisasi dengan masyarakat, serta melatih kesabaran dalam
menghadapi siswa dengan karakter yang berbeda-beda. Manajemen waktu menjadi hal yang sangat penting agar segala hal yang telah direncanakan
berjalan sesuai target yang diharapkan. Selain itu kegiatan PPL ini menambah pengalaman nyata yang dapat
dijadikan pembelajaran yang bermakna bagi mahasiswa mengenai permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran di
sekolah. Dengan dihadapkan secara langsung permasalahan yang sering terjadi di sekolah, mahasiswa akan belajar mengenai cara mengatasi
permasalahan tersebut. Mahasiswa juga memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang dimiliki sehingga dapat dijadikan
sebagai bekal ketika memasuki dunia kerja yaitu menjadi guru di sekolah.
21
BAB III PENUTUP