Macam Permainan Tradisional Permainan Tradisional 1. Pengertian Bermain
46
dikualifikasi atau istilahnya “kobong”. Masih ada aturan lain, misalnya tidak boleh bersembunyi di dalam rumah, di dalam kandang, dan
sebagainya. c.
Permainan Gotri Legendri bisa dimulai setelah peralatan disiapkan dan aturan bermain telah disepakati. Anak yang bermain bisa memulai terlebih dahulu
melakukan hompimpah. Hompimpah ini dilakukan untuk meentukan pemenang. Pemenang nantinya berhak untuk memegang kodok. Ini hanya
berlaku untuk sekali saja dalam permainan, yaitu untuk mengawali permainan. Setelah itu, setiap pemain yang memegang kodok diakhir lagu, dialah yang
kalah. d.
Setelah semua memegang kreweng dan salah satunya memegang kodok, maka permainan dilanjutkan dengan mulai menyanyikan lagu Gotri Legendri.
e. Selesai lagu tersebut dan seorang pemain yang kebetulan memegang kodok
saat lagu berakhir, berarti ia menjadi pemain “dadi”. Saat itulah para pemain
lain segera berlari dan bersembunyi, sementara itu pemain “dadi” segera menyusun kreweng dan diakhiri dengan menyusun batu sebagai kodoknya.
Setelah selesai menyusun lalu mencari pemain yang bersembunyi satu-persatu. Saat menebak harus disertai dengan menyebut nama kemudian kepangkalan,
yang menandakan bahwa pemain yang ditebak sudah sah dan tidak boleh menendang menyampar kreweng-kreweng yang disusun. Namun jika pemain
yang bersembunyi lebih cepat tiba dipangkalan, maka ia berhak menyampar kreweng-kreweng itu dan bersembunyi lagi.
47
f. Kembali ke pemain menang yang telah disekit dan telah dibrok gacuknya,
maka ia tidak berhak menyampar. Ia harus menunggu giliran teman yang lainnya dicari oleh pemain yang “dadi”, begitu terus sampai semua pemain
tertebak. Jika ada satu pemain yang bersembunyi belum ketemu, dan ketika dicai, pemain tersebut lebih duluan tiba di pangkalan dan nyampar kreweng itu,
maka pemain “dadi” harus segera menyusun kreweng dan batu kodok seperti semula. Sementara pemain yang telah kesekit ditebak bisa kembali
bersembunyi bersama-sama dengan pemain terakhir yang telah menyampar kreweng tersebut.
Dengan demikian pemain “dad” jika mengalami hal serupa bisa disebut “dikungkung”, karena harus berulangkali memulai mencari dari
awal semua pemain yang bersembunyi.