melakukan penelitian sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan konteks yang akan diteliti dan tidak keluar dari batasan-batasan masalah
yang dikaji. Adapun panduan-panduan dalam melakukan penelitian yaitu: 1.
Panduan Wawancara Panduan wawancara digunakan peneliti untuk membatasi
pertanyaan dan memfokuskan pada pertanyaan yang mendukung penelitian.
2. Panduan Observasi
Panduan observasi langsung digunakan peneliti dalam melakukan observasi agar data yang diperoleh akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya serta sesuai dengan fokus permasalahan yang akan diteliti.
3. Panduan Studi Dokumentasi
Panduan studi dokumentasi digunakan peneliti dalam menjaring data mengenai pengambilan foto atau video objek
penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Arikunto 1998 : 146 mengemukakan bahwa observasi adalah pengamatan kegiatan yang memusatkan perhatian terhadap suatu objek
dengan menggunakan seluruh indera. Observasi merupakan teknik memperoleh data-data yang dilakukann dengan cara datang
mengamati langsung ke tempat penelitian untuk mengetahui dan membenarkan tentang objek yang akan diteliti.
Observasi awal yang dilakukan pada penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Karanganyar Kabupaten Kebumen pada bulan
Januari. Peneliti memastikan tentang tari Lawet yang masih aktif digunakan sebagai materi pembelajaran ekstrakurikuler tari di SMP
Negeri 2 Karanganyar Kabupaten Kebumen, sehingga meyakinkan peneliti untuk melanjutkan permasalahan yang akan diteliti. Kemudian
observasi dilanjutkan untuk memperoleh data sebanyak-banyaknya mengenai data yang bersangkutan dengan penelitian.
2. Wawancara
Esterberg dalam Sugiyono, 2006 : 260 mendefinisikan wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Esterberg dalam Sugiyono, 2006 : 262-263 membagi wawancara menjadi tiga, yaitu:
a Wawancara tersruktur, yaitu wawancara yang sudah dipersiapkan
pertanyaan-pertanyaan secaara teratur dan mengajukannya secara runtut.
b Wawancara semiterstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan yang sudah disiapkan tetapi peneliti memberikan keterbukaan terhadap narasumber untuk
mengungkapkan ide atau gagasan-gagasannya diluar pertanyaan dalam arti masih dalam batasan objek penelitian.
c Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang tidak
berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang disusun rapi. Peneliti hanya berpedoman pada fokus permasalahan dan garis
besar tentang objek yang diteliti. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada pihak-pihak yang
bersangkutan, seperti siswa, guru, pencipta tari, dan pihak lain yang mendukung dalam penelitian ini sehingga mendapatkan informasi
yang valid. Dengan demikian diharapkan kegiatan wawancara dapat menghasilkan data sesuai yang dibutuhkan.
Wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu melakukan wawancara di bulan Januari kepada Guru Seni Budaya mengenai tari
Lawet dan bagaimana proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Karanganyar Kabupaten Kebumen, kemudian mencatatnya dalam
sebuah catatan harian. Hasil dari wawancara peneliti yaitu sejarah terciptanya tari Lawet dan posisi tari Lawet di pembelajaran sekolah.
Kemudian wawancara
dilanjutkan pada
penelitian-penelitian selanjutnya guna melengkapi data.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah lalu dalam berbentuk tulisan, gambar, foto, atau video Sugiyono, 2006 : 270.
Metode ini digunakan oleh peneliti guna melengkapi dokumen