Kajian tentang Faktor Sekolah

Tabel 2. Jenis-Jenis Metode Pembelajaran Metod e Pe m be lajaran Kele bi h an k el em ah an

1. Cer am ah

bentuk me tode inte raksi edukat if mel alui peneranga n dan penutura n se cara lisan ol eh guru terhada p se kelom pok si sw a. - H emat wa ktu, kare na dengan w aktu yan g re lat if singkat , ma teri ya ng disampa ikan c ukup banyak - M etode c eram ah sangat sederhana , dan muda h dit erapkan - P engendal ian ke las le bih muda h, wal apun jum lah pe se rta didi k relat if ban ya k - guru dapat mem bangkit kan semanga t, mot ivasi, be laj ar, kreas i da n akti fita s ya ng konstrukti f. - Guru suli t menge tahui pema haman m urid terha dap bahan pela jaran ya ng diberi kan

2. T anya-Jaw ab

cara pe nyampa ian pela jaran de ngan jal an guru mengaj ukan pertan ya an dan m urid mem berikan j aw aban - S uasana at au situa si kela s l ebih hidup - me lat ih kebera nian m urid - dapat mem bangkit kan akt ifit as muri d - Me mbutuhka n banyak w aktu - terj adi pe nyimpan ga n dari pokok persoal an se mula

3. Di sk u si

met ode inte raks i edukati f Ya ng mem pelaj ari ba han ata u pe nyampa ian bahan pel aja ran dengan ja lan mendi skusikann ya . - suasana kel as lebi h hidup - me ningkatka n prestasi kepriba dian i ndividu da n sosia l siswa - K esimpul an hasil di skusi muda h di paham i - siswa terla tih unt uk mem atuhi perat uran dan t ata tert ib dal am suasana diskusi at au musyaw arah - Ke akti fan siswa dala m diskusi ti dak mera ta - Ke mam puan daya tangka p si sw a ya ng lem ah - S is wa t idak be rani mengungka pkan pendapa tnya. 27 b. Sarana dan Prasarana Sekolah Sarana dan prasarana merupakan hal pokok yang harus dipenuhi dan diperhatikan kelengkapannya guna menunjang keberhasilan proses berlajar yang berlangsung di sekolah, Kelengkapan sarana dan prasarana serta penggunaan alat palajaran yang tepat dan sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, akan memperlancar daya serap siswa terhadap suatu mata pelajaran, fasilitas sarana dan prasarana yang membantu lancarnya belajar siswa antara lain: 1 Buku-buku pelajaran Buku pelajaran sangat diperlukan untuk menunjang guru dalam menyampaikan mata pelajaran kepada siswa, dengan adanya buku, guru akan lebih mudah menyampaikan materi, saat guru menjelaskan siswa dapat langsung membaca dan menyimak materi yang ada dalam buku pelajaran. Dengan buku pelajaran, siswa dapat belajar secara mandiri di rumah. 2 Media pelajaran Media pelajaran adalah semua jenis peralatan yang digunakan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Seperti : papan tulis, OHP, proyektor, alat peraga. 3 Kondisi gedung tempat belajar dan kondisi sekolah. Kondisi gedung terutama ditunjukkan pada ruang kelas atau ruang tempat proses belajar mengajar. Adapun ruang kelas harus memenuhi syarat kesehatan seperti: 1 ruang harus berjendela, ventilasi cukup, 28 udara segar dan sinar dapat masuk ruangan, 2 dinding harus bersih, tidak terlihat kotor, 3 lantai tidak becek, licin atau kotor, 4 keadaan gedung harus jauh dari keramaian seperti pasar, bengkel, pabrik, dan lain-lain, sehingga siswa mudah berkonsentrasi. Apabila beberapa hal diatas tidak terpenuhi maka daya serap akan terganggu dan menyebabkan terhambatnya proses belajar. c. Relasi Siswa Relasi yang dimaksud disini adalah hubungan personal baik hubungan siswa dengan siswa lainnya ataupun hubungan siswa dengan guru, relasi yang baik antara siswa dengan guru maupun dengan siswa lainnya akan mendukung proses daya serap siswa. 1 Relasi Siswa dengan Siswa Siswa yang memiliki kepribadian kurang menyenangkan akan dijauhi teman-temannya sehingga merasa tidak betah berada di lingkungan sekolah. Begitu juga siswa yang memiliki rasa percaya diri kurang akan sulit bergaul dengan teman-temannya. Hal tersebut akan mendorong siswa malas berangkat kesekolah, sehingga proses belajarnya tentu saja akan terhambat, jika hal ini terjadi, peran BK Bimbingan Konseling sanagat dibutuhkan untuk menciptakan hubungan antar siswa agar lebih baik lagi sehingga daya serap siswa akan optimal sehingga proses belajarnnya pun akan lancar. 2 Relasi Siswa dengan Guru 29 Relasi siswa dengan guru sangatlah penting untuk dijaga agar siswa tetap nyaman dan merasa senang menjalani proses belajar, guru tidak boleh membawa masalah pribadinya dan meluapkan emosi kepada siswanya, seperti pernyataan dari Kurt Singer, Guru yang menggunakan ruang kelasnya sebagai arena pelampiasan gangguan neurotisnya akan dapat menjadi faktor penentu bagi nasib anak-anak. Terutama sekali pada diri murid-murid yang menderita gangguan belajar kita dapat melihat bagaimana besarnya akibat yang ditimbulkan oleh seorang guru yang menderita tekanan dan ganggguan kejiwaan; demikian juga halnya dengan murid-murid yang dalam lingkungan sekolah menunjukan adanya ganggguan-gangguan sikap. Situasinya semakin gawat karena pada umumnya murid-murid tersebut hampir tidak mampu menghadapi penindasan oleh kepribadian guru yang mengalami gangguan dalam perkembangan kejiwaan tersebut Kurt Singer, 1987:129 d. Peraturan Sekolah Peraturan sekolah juga merupakan faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya proses belajar seorang siswa. Sekolah hendaknya menerapkan peraturan yang ketat dan disiplin tinggi untuk memacu prestasi belajar siswa, peraturan-peraturan sekolah yang tepat, akan mendukung kelancaran proses belajar. Peraturan sekolah tertuang dalam tata-tertib sekolah, yang apabila siswa, guru serta semua warga sekolah menjalankan semua itu dengan tertib dan disiplin tinggi, proses belajar siswa akan berjalan dengan optimal.

6. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan dua penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Sigit 2011 dalam penelitiannya yang berjudul ”Faktor Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI Mata Pelajaran 30

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 MEDAN.

0 4 32

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN MELALUI PEMBERIAN PENGUATAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 BINJAI.

1 5 20

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 2 23

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR SISWA DI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 2 TASIKMALAYA.

0 1 43

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISWA MEMILIH SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SEBAGAI SEKOLAH LANJUTANNYA DI KABUPATEN GARUT.

0 1 41

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA SISWA KELAS III PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK N 2 BLORA.

0 0 141

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PAJANGAN.

0 3 1

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SERAP BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BANGUNAN GEDUNG DI SMK N 1 SEYEGAN.

0 0 251

HUBUNGAN KESERIUSAN MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH (PR) TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN SMK N 1 SEYEGAN.

1 2 84

PERSEPSI SISWA KELAS X TERHADAP PROFESIONALISME GURU KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 1 163