Transistor sebagai Saklar Penguat Transistor Kelas A

39

g. Transistor sebagai Saklar

Pada dasarnya prinsip kerja trasistor sebagai saklar adalah memanfaatkan kondisi jenuh dan cut-off suatu transistor, dimana kedua kondisi ini bisa diperoleh dengan pengaturan besarnya arus yang melalui basis transistor. Kondisi jenuh atau saturasi akan diperoleh jika basis transistor diberi arus cukup besar sehingga transistor mengalami jenuh dan berfungsi seperti saklar yang tertutup. Sedangkan kondisi cut-off diperoleh jika arus basis dilalui oleh arus yang sangat kecil atau mendekati nol ampere, sehingga transistor bekerja seperti saklar yang terbuka. Rangkaian di bawah ini berpengruh pada sebuahLDR, pada saat LDR terkena cahaya maka LED sebagai indikator akan menyala dan pada saat LDR tidak terkena cahay maka LED akan mati. Hal tersebut disebabkan LDR akan berubah nilai hambatanya apabila ada perubahan tingkat kecerahan cahaya. Resistansi berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang diterima. Gambar 15. Rangkaian Transistor sebagai saklar Sumber: Ganti, Depari. Teori Rangkaian Elektronika. Bandung : sinar baru. Hlm.132 1.0 LDR1 5 VR 1 1k R1 220 D1 LED Q1 C 828 + 9 VDC GND 40

h. Penguat Transistor Kelas A

Gambar 16 . Rangkaian penguat transistor kelas A Sumber : Blocher, Richard. Dasar Elektronika. Yogyakarta: C.V Andi Offset, Hlm.127 Penguat kelas A adalah rangkaian dasar penguat transistor common emitor . Tipe penguat dibuat dengan mengatur arus bias basis yang sesuai pada titik tertentu untuk mendapatkan titik kerja pada garis beban rangkaian tersebut. Untuk penguat tipe kelas A arus bias basis dibuat sedemikian rupa, sehingga titik kerja transistor Q berada tepat ditengah kurva garis beban – dari rangkaian penguat. 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan Research and Development. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan untuk dapat menghasilkan produk tersebut digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan Sugiyono, 2006 : 407. Langkah- langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada gambar 6. Gambar 17. Desain Penelitian Pengembangan Research and Development Dari desain penelitian pengembangan di atas dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: