36 dan D4 hidup ON, karena mendapat bias maju, D1 dan D3 mati OFF, karena
mendapat bias mundur, sehingga arus i2 mengalir melalui D2, , dan D4.
Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka dipasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian
penyearah seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 12. Penyearah gelombang penuh dengan filter Sumber : Blocher, Richard. Dasar Elektronika. Yogyakarta: C.V
Andi Offset, Hlm.238 Fungsi kapasitor pada rangkaian diatas untuk menekan riple yang terjadi
dari proses penyearahan gelombang AC. Setelah dipasang filter kapasitor maka output dari rangkaian penyearah gelombang penuh ini akan menjadi tegangan DC
Direct Current.
e. Power Supply Variable dengan IC LM 317
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil, namun adamasalah stabilitas. Jika tegangan PLN naikturun, maka tegangan
outputnya juga akannaikturun.Untuk beberapa aplikasi perubahan tegangan ini cukupmengganggu, sehingga diperlukan komponen aktif yang dapat meregulasi
tegangankeluaran ini menjadi stabil.Misalnya 7805 adalah regulator untuk
37 mendapat tegangan 5 volt, 7812 regulatortegangan 12 volt dan seterusnya.
Sedangkan seri 79XX misalnya adalah 7905 dan 7912yang berturut-turut adalah regulator tegangan negatif 5 dan 12 volt.Selain dari regulator tegangan tetap ada
juga IC regulator yang tegangannya dapatdiatur. Prinsipnya sama dengan regulator OP-amp yang dikemas dalam satu IC misalnyaLM317 untuk regulator
variable positif dan LM337 untuk regulator variable negatif.Bedanya resistor R1 dan R2 ada di luar IC, sehingga tegangan keluaran dapat diaturmelalui resistor
eksternal tersebut.Untuk mengatur Vdc tegangan Output dari rangkaian Variabel Power Supply LM 317 ini dilakukan dengan mengatur potensiometer.
Gambar 13. Rangkaian Power Supply variable dengan IC LM 317 Sumber : Blocher, Richard. Dasar Elektronika. Yogyakarta: C.V
Andi Offset, Hlm.247
f. Pengisian dan Pengosongan Kapasitor
Ada dua hal yang harus diperhatikan pada Capasitor yaitu pada saat pengisian dan pengososngan muatan.
T 1
TRAN-2P2S
BR1
BRIDGE
C1
100uF
R1
220
D1
LED
5 2
VR1
50k
R2
470 VI
3 VO
1 A
D J
2
U1
LM317 OUTPUT DC
GROUND INPUT
220 VAC
38 Gambar 14. Rangkaian pengisian dan pengosongan kapasitor
Sumber: Ganti, Depari. Teori Rangkaian Elektronika. Bandung : sinar baru. Hlm.104
Pada saat saklar S dihubungkan ke posisi 1 maka ada rangkaian tertutup antara tegangan V, saklar S, tahanan R, dan Capasitor C. Arus akan mengalir dari
sumber tegangan Capasitor melalui tahanan R. Hal ini akan menyebabkan naiknya perbedaan potensial pada Capasitor. Akan tetapi arusakan menurun
sehingga pada saat tegangan sumber sama dengan perbedaan potensial pada Capasitor dan arus akan berhenti mengalir I = 0. Proses tersebut dinamakan
pengisian Capasitor. Proses pengosongan Capasitor, arus yang mengali sekarang adalah berlawanan arah negatif terhadap arus pada saat pengisian, sehingga
besarnya tegangan pada R V
R
juga negatif. Capasitorakan mengembalikan kembali energi listrik yang disimpannya dan kemudian disimpan ketahanan R.
Pada saat saklar S dihubungkan pada posisi 2. Pada saat itu Capasitor masih penuh muatannya maka arus akan mengalir melalui tahanan R. Pada saat terjadi
proses pengosongan Capasitor, tegangan Capasitorakan menurun sehingga arus yang melalui tahanan R akan menurun.
39
g. Transistor sebagai Saklar