g. Tahap ketujuh uji coba
testing
, yaitu melakukan uji coba produk yang akan digunakan secara luas karena itu perlu validasi
kelayakannya. Ada dua kriteria dalam ujicoba produk media pembelajaran, yaitu :
1. kriteria pembelajaran, yang mencakup apakah sesuai dengan
kurikulum, tujuan pembelajaran, sesuai dengan materinya, dan sebagainya. Jika tidak perlu dilakukan revisi.
2. Kriteria presentasi, yaitu apakah validasi terkait dengan
tampilannya di
layar, kelancaran
navigasi, kemudahan
penggunaan, dan interaksi komunikabilitas. h.
Tahap distribusi
distribution
, yaitu tahap menyebarluaskan produk pembelajaran dan menjelaskan tujuan produk media pembelajaran
tersebut.
2. Pengertian Media
“Media“ berasal dari kata latin ”
medius
”, yang merupakan bentuk jamak dari kata “
medium
“, secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Berikut ini merupakan batasan dari beberapa pakar tentang pengertian
”media”: Media adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio
visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya NEA, 1969. Media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi
proses belajar Briggs, 1970.
Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar Gagne, 1970.
Media adalah segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan AECT, 1977.
Media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isimateri pembelajaran seperti buku, film, video,
slide
, dan sebagainya. Briggs, 1977. Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru Schram,1977.
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk
belajar Miarso, 1998
3. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang
manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri. Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat
diamati Robbins, Stephen P, 2007 Disisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan
pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan aspek kognitif, juga dapat memengaruhi perubahan sikap aspek afektif, serta keterampilan aspek
psikomotor seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan
pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan
kreativitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada
keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain
pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreativitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
[http:herythe.blogspot.com201102pembenahan-pelajaran-sejarah.html 1]
4. Pengertian Media Pembelajaran