BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment yang bertujuan menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara mengadakan intervensi atau mengadakan
perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksprimen, kemudian hasil akibat dari intervensi dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan
kelompok kontrol. Quasi Experiment disebut juga dengan one group pretest and posttest design yaitu rangcangan penelitian yang melakukan pengukuran sebelum
dan sesudah pamberian informed consent Setiadi, 2007.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kabupaten Gayo Lues dengan alasan rumah sakit ini merupakan Rumah Sakit Umum Daerah dan satu-satunya Rumah Sakit
yang ada di Kabupaten Gayo Lues, tersedianya jumlah sampel, adanya izin dari instansi tempat penelitian, belum pernah dilakukan penelitian tentang perbedaan
tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pemberian informed Consent pada pasien pra operasi di RSUD Kabupaten Gayo Lues. Penelitian dimulai dari bulan Februari
sampai dengan bulan Juni 2012.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien yang operasi di RSUD Kabupaten Gayo Lues. Dari hasil survei awal yang telah dilakukan pada Februari
2012, dilaporkan jumlah populasi pasien yang dilakukan tindakan operasi sebanyak 60 orang Rekan Medis RSUD, 2012.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi dalam suatu penelitian Notoatmodjo, 2005.
Sampel penelitian ini diambil dengan purposive sampling, artinya pengambilan sampel secara puposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Kriteria inklusi sampel 1 pasien yang akan dioperasi 2 kondisi
kesehatan memungkinkan untuk dijadikan subjek penelitian berdasarkan laporan subjektif responden 3 dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar 4 bersedia
menjadi subjek penelitian 5 pasien pra operasi ≥ 15 tahun 6 pasien yang dirawat di
Rumah Sakit. Berdasarkan kriteria inklusi sampel berjumlah 32 orang.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang dihimpun melalui wawancara berpedoman kepada kuesioner penelitian dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang
diteliti. Adapun sumber data primer didapat dari hasil jawaban responden yang diteliti. Data primer sebagai variabel bebas adalah pemberian informed consent.
Variabel terikat adalah tingkat kecemasan pasien pra bedah di RSUD Kabupaten Gayo Lues.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen-dokumen resmi lainya terutama data di RSUD Kabupaten Gayo Lues, Laporan tahunan dan
dari jurnalhasil penelitian yang digunakan untuk membantu analisis tehadap data primer yang diperoleh.
3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur instrumen dalam mengukur suatu data. Uji validitas
Ghozali, 2005. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dalam kuesioner dilakukakan dengan menghitung korelasi antara skor r-hitung masing-masing
pertanyaan dalam suatu variabel. Pertanyaan pada kuesioner dapat dikatakan valid apbila nilai koefisien korelasi 0,2 dan dikatakan reliabel apabila nilai alpha
cronbach 0,6 . Teknik korelasi yang digunakan adalah pearson product Moment Correlation, dengan kriteria:
a. Bila r-hitung r - tabel maka pertanyaan valid
b. Bila r-hitung r - tabel maka pertanyaan tidak valid
Tabel 3.1 Uji Validitas Variabel Variabel
Instrumen r-hitung
r-tabel Ket
Pemberian P1
0,812 0,2
Valid Informed
P2 0,918
0,2 Valid
Consent P3
0,619 0,2
Valid P4
0,947 0.2
Valid P5
0,946 0,2
Valid P6
0,947 0,2
Valid P7
0,655 0,2
Valid P8
0,725 0,2
Valid P9
0,890 0,2
Valid P10
0,667 0,2
Valid P11
0,667 0,2
Valid P12
0,789 0,2
Valid P13
0,918 0,2
Valid Tingkat
TK1 0,777
0,2 Valid
Kecemasan TK2
0,792 0,2
Valid TK3
0,764 0,2
Valid TK4
0,853 0.2
Valid TK5
0,853 0,2
Valid TK6
0,833 0,2
Valid TK7
0,681 0,2
Valid TK8
0,618 0,2
Valid TK9
0,671 0,2
Valid TK10
0,668 0,2
Valid TK11
0,907 0,2
Valid TK12
0,713 0,2
Valid TK13
0,613 0,2
Valid TK14
0,911 0,2
Valid TK15
0,887 0,2
Valid Sumber lampiran
Berdasarkan hasil uji validitas dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk mengukur masing-masing variabel penelitian dikatakan valid. Hal
ini dapat dilihat bahwa r-hitung lebih besar. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 10 orang pasien pra operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Gayo
Lues.
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan suatu alat ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Setelah semua pertanyaan valid, analisis dilanjutkan
dengan uji realibilitas. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2005 Untuk
mengetahui reliabilitas suatu pertanyaan dengan membandingkan nilai r-hasil alpha cronbach dengan r-tabel:
a. Bila r-alpha cronbach r- tabel maka pertanyaan reliabel
b. Bila r-alpha cronbach r- tabel maka pertanyaan tidak reliabilitas
Tabel 3.2 Uji Reliabilitas Variabel Variabel
Alpha Batas
Keterangan Cronbach’s
Reliabilitas
Pemberian 0.949
0,6 Reliabilitas
Informed Consent Tingkat
0,958 0,6
Reliabilitas Kecemasan
Sumber lampiran
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel adalah karkateristik yang diamati yang mempunyai variasi nilai dan merupakan variasi nilai dan merupakan operasionalisasi dari suatu konsep agar dapat
diteliti secara emperis atau ditentukan tingkatannya Setiadi, 2007.
Menurut hubungan antara variabel akan ditemukan variabel yang menjadi sebab, dan di pihak lain variabel menjadi akibat. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variabel penelitian ada yang berperan sebagai variabel yang mempengaruhi
variabel bebas karena menjadi sebab, dan ada yang menjadi variabel yang dipengaruhi variabel terikat karena menjadi akibat. Definisi Operasional adalah
batasan-batasan yang menyebabkan sebuah variabel memiliki kriteria yang pasti dan tetap Zaluchu, 2010.
3.5.1 Variabel Bebas Adapun definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi dalam pemberian informed consent adalah proses penyampaian
pesan tentang persetujuan tindakan medis oleh dokter kepada pasien secara tersirat maupun dinyatakan.
2. Cara Penyampaian adalah cara responden dalam mendapatkan informasi
tindakan medis sebelum operasi dilakukan. 3.
Siapa yang menyampaikan adalah orang yang menyampaikan persetujuan tindakan medis.
4. Isi pesan adalah isi dari informasi yang diperoleh responden tentang
persetujuan tindakan medis. 5.
Diagnosa adalah penentuan jenis penyakit 6.
Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit 7.
Prognosa adalah gambaran yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan 8.
Cara kerja adalah tahapan dalam tata cara yang harus dilalui suatu pekerjaan baik mengenai dari mana asalnya dan menuju kemana, kapan pekerjaan
tersebut harus diselesaikan maupun alat apa yang harus digunakan agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
9. Resiko adalah kejadian yang tidak diinginkan.
10. Kapan informed consent diberikan adalah waktu responden memperoleh
informasi tentang persetujuan tindakan medis.
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan. tingkat kecemasan adalah tingkatan reaksi ketakutan pasien yang membuat pasien waspada.
3.6 Metode Pengukuran
Tabel 3.3 Tabel Pengukuran
Variabel Parameter
Alat ukur Skala
Hasil pengukuran
Independen Komunikasi
dalam pemberian
Informed Consent
Pemberian Informed Consent meliputi:
1. Cara penyampaian
2. Siapa yang menyampaikan
3. Isi pesan tentang: a. Diagnosa
b. Terapi c. Cara Kerja
d. Prognosis e. Resiko
4. Kapan informed consent
diberikan Kuesioner Ordinal 1.
Baik 76 sd100 2.
Cukup 56 sd 75 3.
Kurang 40 sd 55.
4. Tidak baik 40
Arikunto, 2006
Dependen Tingkat
Kecemasan Kuesioner Ordinal 1.
Tidak ada kecamasan
14 2.
Ringan 14 sd 20 3.
Kecemasan sedang 21 sd 27
4. Kecemasan berat
28 sd 41 5.
Panik 42 sd 56 Alimul, 2007
3.6.2 Aspek Pengukuran 1.
Komunikasi dalam Pemberian Informed Consent
Jawaban responden pada kuesioner tingkat informasi apabila menjawab ya diberi skor 1 dan apabila menjawab tidak diberi skor 0. Berdasarkan jumlah nilai
yang diperoleh maka dapat dikategorikan komunikasi dalam pamberian informed consent dalam 4 kategori:
a. Baik, apabila responden menjawab pertanyaan dengan skor 76-100.
b. Cukup baik, apabila responden menjawab pertanyaan dengan skor 56-75.
c. Kurang baik, apabila responden menjawab pertanyaan dengan skor 40-55
d. Tidak baik, apabila responden menjawab pertanyaan dengan skor
≤ 40.
2. Kecemasan
Jawaban responden pada kuesioner tingkat kecemasan apabila responden menjawab SLL diberi skor 3, SRG diberi skor 2, KDG diberi skor 1, TAK
diberi skor 0. Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh maka dapat dikategorikan tingkat kecemasan dalam 5 kategori:
a. Panik, apabila responden menjawab pernyataan dengan skor 42-56
b. Kecemasan berat, apabila responden menjawab pernyataan dengan skor 28-41.
c. Kecemasan sedang, apabila responden menjawab pernyataan dengan skor 21-27.
d. Kecemasan ringan, apabila responden menjawab pernyataan dengan skor 14-20
e. Tidak ada kecemasan, apabila responden menjawab pernyataan dengan skor 14
3.7 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi : a.
Analisis univariat merupakan metode statistik dalam penelitian yang hanya menggunakan satu variabel . Penggunaan satu variabel dalam penelitian sangat
tergantung dari tujuan dan skala pengukuran yang digunakan. Analisis univariat juga dapat digunakan untuk melakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis dengan
satu variabel penelitian sangat tergantung pada tujuan dan pertanyaan penelitian Nugroha, 2005.
b. Analisis bivariat, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel bebas
dengan terikat. rancangan data dalam penelitian ini adalah berpasangan one group before and after design, maka analisis yang digunakan untuk melihat
perubahan tingkat kecemasan akibat pemberian informed consent digunakan Uji t dependen Interval kepercayaan yang ditetapkan sebesar 95 , dengan demikian
jika nilai p-value 0,05 maka dikatakan Ho ditolak, artinya ada perbedaan tingkat kecemasan sesudah pemberian Informed Consent pada pasien pra operasi
Setiadi, 2007.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Gayo Lues adalah salah satu rumah sakit yang ada di Kabupaten Gayo Lues yang bertujuan menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang optimal dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pelayananan kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Gayo Lues mempunyai tugas yaitu melaksanakan pelayanan medis, rujukan, kedokteran kehakiman, penyululuhan kesehatan, rawat jalan, rawat inap, kedokteran
gigi dan pelayanan administrasi. Rumah Sakit mempunyai 4 orang dokter spesialis,10 orang dokter umum, 3 orang dokter gigi, 73 orang perawat, 21orang bidan dan tenaga
kesehatan lainya 47 orang.
4.2 Analisis Univariat
4.2.1 Gambaran Karakteristik Responden Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden
No Karakteristik Responden Frekuensi
Persentase
1. Usia
15-25 tahun 26-35 tahun
36-45 tahun 13
8 11
40,5 27,9
31,6
2. Jenis Kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
12 20
37,5 62,5