Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008
ringan. Semakin banyak Styrofoam yang digunakan dalam batako maka akan dihasilkan batako ringan dengan berat jenis yang lebih kecil. Namun kuat tekan
batako ringan yang diperoleh tentunya akan lebih rendah dan hal tersebut harus disesuaikan dengan kegunaannya seperti untuk struktur, struktur ringan atau hanya
untuk dinding pemisah yang secara umum disebut non struktur Satyarno, 2004. Secara umum dibandingkan dengan bahan dinding yang biasa dipakai yaitu
batu bata. Batako Styrofoam ringan mempunyai berbagai keunggulan dan keuntungan sebagai berikut.
1 Lebih mudah dalam hal pengangkutan dan pemasangan. 2 Karena berat batako yang ringan, proses pemasangan dinding akan lebih cepat
sehingga dapat dilakukan efisiensi waktu pengerjaan. 3 Selain proses pemasangan yang cepat batako ringan juga dapat menghemat biaya
struktur pemikul beban seperti fondasi, kolom, serta balok. 4 Sangat sesuai untuk perumahan di daerah tanah lunak, daerah rawan gempa dan
bangunan tinggi. 5 Sifatnya yang lebih daktail karena Styrofoam adalah bahan yang compressible dan
mempunyai kuat tarik. 6 Bahan Styrofoam mempunyai sifat isolasi dan akustik yang baik.
2.3 Semen Portland
Karena batako terbuat dari agregat yang diikat bersama oleh pasta semen yang mengeras maka kualitas semen sangat mempengaruhi kualitas batako, yang bila
Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008
semakin tebal tentu semakin kuat. Namun jika terlalu tebal juga tidak menjamin lekatan yang baik Paul Nugraha, dkk., 2007.
Semen portland adalah material yang mengandung paling tidak 75 kalsium silikat 3CaO.SiO
2
dan 2CaO.SiO
2
, sisanya tidak kurang dari 5 berupa Al silikat,
Al feri silikat, dan MgO Hanenara, 2005; Taylor, 2009. Ratio mole antara CaO
terhadap SiO
2
tidak kurang dari 2. Pada tabel 2.1, ditunjukkan komposisi kimia komponen yang ada di dalam semen portland.
Tabel 2.1 Komposisi Utama Semen Portland
Nama Kimia Rumus Kimia
Singkatan berat
Tricalcium Silicate 3CaO.SiO
2
C
3
S 50 Dicalcium Silicate
2CaO.SiO
2
C
2
S 25 Tricalcium Aluminate
3CaO.Al
2
O
3
C
3
A 12 Tetracalcium Aluminoferrite
4CaO.Al
2
O
3
.Fe
2
O
3
C
4
AF 8 Gypsum CaSO
4
.H
2
O CSH
2
3,5 Sumber : Paul Nugraha, Antoni , 2007
Semen adalah bahan anorganik yang mengeras pada pencampuran dengan air atau larutan garam. Contoh khas adalah semen portland. Untuk menghasilkan semen
portland, bahan berkapur dan lempung dibakar sampai meleleh sebagian untuk membentuk klinker yang kemudian dihancurkan, digerus dan ditambah dengan gips
dalam jumlah yang sesuai.Ada banyak jenis semen portland dan mempunyai sifat berbeda-beda diperlihatkan pada Tabel 2.2 sebagai berikut:
Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008
Tabel 2.2 Jenis Semen Portland Utama Semen Tipe
Sifat-sifat Penggunaan utama
Semen penggunaan
umum Tipe I MgO, SO
3
, hilang pada pembakaran. Kehalusan, pengesetan
dan kekuatan secara berturut-turut juga ditentukan. Secara umum
mempunyai sifat umum dari semen. Digunakan secara luas
sebagai semen umum untuk teknik sipil dan
konstruksi arsitektur.
Semen pengeras pada panas
sedang Tipe II Ditentukan untuk mempunyai C
3
S kurang dari 50 dan C
3
A kurang dari 8. Kalor hidrasi 70 kalg atau
kurang 7 hari dan 80 kalg atau kurang 28 hari pada kondisi
sedang. Peningkatan dari kekuatan jangka panjang diinginkan.
Secara umum dipakai untuk beton masif yang
besar. Pekerjaan dasar untuk bendungan,
jembatan besar, bangunan-bangunan
besar. Semen
berkekuatan tinggi awal
Tipe III Mengansdung C
3
S maksimumm dan gipsum secukupnya untuk
pengendalian pensetan. Kekuatan awal 1 hari, 3 hari diintensifkan,
ditentukan untuk mempunyai kekuatan diatas 40 kgcm2 selama
penekanan 1 hari dan diatas 90 kgcm2 selama penekanan 3 hari.
Menggantikan semen penggunaan umum untuk
pekerjayang mendesak. Cocok untuk pekerjaan
dimusim dingin. Untuk konstruksi bangunan,
pekerjaan pembuatan jalan, dan produk semen.
Tiurma Simbolon : Pembuatan Dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Terbuat Dari Styrofoam-Semen, 2009 USU Repository © 2008
Semen panas rendah Tipe IV
Kalor hidrasi lebih rendah 10 kalg dari pada semen pengeras pada
panas sedang, ditentukan di bawah 60 kalg 7 hari dan di bawah 70
kalg 28 hari ASTM. Memberikan kalor hidrasi minimum
seperti semen untuk pekerjaan bendungan.
Sama dengan semen tipe II.
Semen tahan sulfat Tipe V
Ditentukan untuk mempunyai C
3
S di bawah 50 dan C
3
S di bawah 5 ASTM. Diusahakan agar
kadar C
3
S minimum untuk memperbesar ketahanan terhadap
sulfat. Dipakai untuk pekerjaan
beton dalam tanah yang mengandung banyak
sulfat dan berhubungan dengan air tanah.
Pelapisan dari saluran aair dalam terowongan,
dan lain-lain. C
3
S: Larutan padat dari Ca
3
SiO
5
, C
3
A: Larutan padat dari Ca
3
Al
2
O
6
Sumber : Tata Surdia,dkk, 1984
2.4. Agregat