Latar Belakang Studi Sintesis Metil Ester Asam Lemak Dari Pitch Cair Melalui Tahap Reaksi Esterifikasi Dan Transesterifikasi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Industri oleokimia dasar yang memproduksi fatty acid dan glycerine dengan bahan baku Palm Kernel Oil dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin mempunyai hasil samping yang kurang bernilai yaitu residu yang dinamakan dengan Pitch cair dari PKO dan Pitch padat dari RBDPS. Salah satu Industri Oleokimia dasar yang berada di Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang, Kawasan Industri Medan I memiliki kapasitas produksi 5650 ton per bulan untuk produk fraksinasi dan destilasi sedangkan untuk pitch cair berkisar 250 ton per bulan. Tingginya residu yang dihasilkan membuat penulis tertarik untuk meningkatkan nilai tambahnya, dimana pitch tersebut dapat dijadikan bahan baku pembuatan metil ester asam lemak yang potensial hingga akhirnya menjadi produk biodiesel yang cukup bernilai. Senyawa metil ester asam lemak adalah ester organik alifatik yang diperoleh dari reaksi asam karboksilat diturunkan dari lemak dan minyak alami dengan metanol. Esterifikasi dapat dilakukan dengan mereaksikan asam karboksilat dan alkohol dengan menggunakan katalis asam seperti HCl, H 2 SO 4 dan juga asam organik lainnya seperti asam paratoluen sulfonat Solomons, 1992. Universitas Sumatera Utara + H 2 O O R – C – OCH 3 O R – C – OH Pembentukan ester melalui asam karboksilat juga dapat dilakukan dengan katalis aluminium biflat Terblans et al., 2005. + ROH AlCF 3 SO 3 3 + ROH = CH 3 –CH 2 –OH atau CH 3 –CH 2 –CH 2 –OH Pada reaksi esterifikasi antara asam lemak dan metanol akan menghasilkan produk samping H 2 O dan reaksi ini merupakan reaksi reversibel, untuk meningkatkan metil ester yang diperoleh dan menggeser kesetimbangan ke arah metil ester maka perlu ditambahkan desikan untuk mengikat air yang terbentuk sebagai produk samping Carey et al., 1993. Anwar 2008, telah meneliti sintesis metil ester asam lemak dari PFAD Palm Fatty Acid Destillate dengan menggunakan katalis asam sulfat dengan berbagai jenis desikan dan metil ester asam lemak yang diperoleh 83,3939 Anwar, 2008. Peneliti sebelumnya telah melakukan reaksi pembentukan ester dari asam oleat dengan fraksi minyak bumi untuk produksi minyak pelumas secara esterifikasi dengan menggunakan katalis asam dan desikan benzena, magnesium sulfat, silika dan molekular shieve yang bertujuan untuk mengikat H 2 O yang terbentuk dari reaksi esterifikasi, sehingga diperoleh persen metil ester dengan rendemen yang tinggi Aksoy et al., 1988. Pembuatan metil ester asam lemak dari minyak yang memiliki kandungan asam lemak bebas lebih besar atau sama dengan 25 dilakukan dengan 2 tahap, yaitu esterifikasi dengan katalis asam yang dilanjutkan dengan transesterifikasi menggunakan katalis basa Veljkovic, 2006. Produksi dan penggunaan ester asam lemak, secara khusus metil ester asam lemak MEAL sebagai bahan bakar untuk mesin diesel. Diperkirakan Amerika Universitas Sumatera Utara Serikat memproduksi dan memakainya 30 juta galon biodiesel pada tahun 2004 dan pada tahun 2005 lebih dari 70 juta galon, dan secara umum metil ester ini berasal dari minyak yang dapat dimakan edible oil, sehingga akan meningkatkan persaingan antara produksi metil ester asam lemak dan bahan pangan Haas et al., 2007. Untuk itu perlu kiranya mencari alternatif lain sebagai sumber metil ester asam lemak selain dari trigliserida. Dalam hal ini, minyak yang digunakan adalah Pitch cair yang selama ini hanya digunakan dalam pembuatan sabun batangan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti ingin mensintesis senyawa metil ester asam lemak dari Pitch cair melalui tahap reaksi esterifikasi dengan asam H 2 SO 4p yang dilanjutkan dengan transesterifikasi menggunakan katalis basa KOH.

1.2. Permasalahan