Dampak Stress Kerja Stress Kerja 1. Pengertian Stress Kerja

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa gejala-gejala stress kerja terdiri dari gejala psikologis,gejala fisik dan gejala perilaku.

2.1.5. Dampak Stress Kerja

Menurut Lubis 2006 stress kerja dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut ; - Penyakit fisik yang diinduksi oleh stress seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, tukak lambung, asama, gangguan menstruasi dan lain-lain - Kecelakaan kerja terutama pekerjaan yang menuntut kinerja yang tinggi, bekerja bergiliran - Absensi kerja - Lesu kerja, pegawai kehilangan motivasi bekerja - Gangguan jiwa mulai dari gangguan ringan sampai ketidak mampuan yang berat. Gangguan jiwa yang ringan misalnya mudah gugup, tegang, marah- marah, apatis dan kurang konsentrasi. Gangguan yang lebih jelas lagi dapat berupa despresi, gangguan cemas. Beehr dalam Frase 1992 mengatakan stress mempunyai dampak terhadap a. Individu adalah munculnya masalah yang berhubungan dengan kesehatan, psikologi dan interaksi interpersonal. Pada gangguan fisik seseorang mengalami stress akan mudah terserang penyakit, pada gangguan mental stress berkepanjangan akan mengakibatkan ketegangan hal ini akan merusak tubuh dan gangguan kesehatan. Pada gangguan intrepersonal stress akan lebih sensitif terhadap hilangnya percaya diri, menarik diri dan lain-lain Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. USU e-Repository © 2008. b. Dampak terhadap organisasi adalah pekerja yang stress akan berpengaruh pada kualitas kerja dan kesehatan pekerja terganggu berupa kekacauan manajemen dan operasional kerja, meningkatnya absensi dan banyak pekerjaan yang tertunda 2.1.6.Pencegahan dan Pengendalian Stress Kerja Cara mencegah dan mengendalikan stress kerja menurut Sauter 1990 adalah sebagai berikut - Beban kerja fisik maupun mental harus disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas kerja pekerja yang bersangkutan dengan menghindarkan adanya beban berlebih maupun yang ringan. - Jam kerja harus disesuaikan baik terhadap tuntutan tugas maupun tanggung jawab diluar pekerjaan - Setiap pekerja harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan karier,mendapatkan promosi dan pengembangan kemampuan keahlian. - Membentuk lingkungan sosial yang sehat yaitu antara pekerja yang satu dengan yang lain,supervisor yang baik dan sehat dalam organisasi. - Tugas-tugas pekerjaan harus didesain untuk dapat menyediakan stimulasi dan kesempatan agar pekerja dapat menggunakan ketrampilannya. Pengendalian stress menurut Quick 1997 adalah dengan secara a. Organisasional yaitu memodifikasikan tuntutan kerja,meningkatkan hubungan kerja. Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. USU e-Repository © 2008. b. Individual yaitu memanajemen persepsi pribadi tentang stress, memanajemen lingkungan kerja pribadi, menghindari tugas yang beban kerja berlebihan, memanajemi gaya hidup dan menghindari respon terhadap stress. 2.2. Beban Kerja 2.2.1.Pengertian Beban Kerja