Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang Perawatan Bedah

62

4.9.1. Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang Perawatan Bedah

Perawat yang bekerja di ruang perawatan bedah mempunyai beban kerja yang lebih membutuhkan ketelitian dan kecermatan dibandingkan perawat di ruang perawatan lainnya. Dengan kondisi prosedur kerja yang ketat dan kondisi pasien yang membutuhkan penanganan yang lebih ekstra dibandingkan pasien lainnya memungkinkan terjadinya stress kerja pada diri perawat. Adanya hubungan beban kerja dengan stress kerja perawat di ruang perawatan bedah, ditunjukkan hasil uji statistik p=0,019 0,05, dengan tingkat korelasi cukup kuat sebesar 0,885. Tingkat korelasi yang cukup kuat antara beban kerja dengan terjadinya stress kerja perawat di ruang perawatan bedah menunjukkan kondisi dimana terjadinya peningkatan beban kerja akan diikuti dengan peningkatan stress kerja., dengan demikian hipotesa diterima. Sesuai dengan pedoman uraian tugas yang telah ditetapkan oleh Depkes 1994, beban pada ruangan perawatan bedah, harus menyiapkan perlengkapan alat- alat atau obat-obat yang dibutuhkan pasien sebelum dan sesudah operasi menyiapkan kebutuhan untuk pasien yang mau operasi, memelihara kebersihan dan merawat pasien sesudah operasi dan melaksanakan administrasi. Hasil penelitian ini didukung penelitian Suciari 2006 bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan keluhan Low Back Pain pramu kamar. Persentase yang mengalami keluhan Low Back Pain dari pramu kamar dengan kategori beban kerja berat sekali mencapai 100, sedangkan beban kerja kategori Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. USU e-Repository © 2008. 63 berat mencapai 79, dan beban kerja sedang mencapai 30. Beban kerja perawat antara lain seperti beban kerja pramu kamar. Beberapa aspek yang menunjukkan beban kerja pada ruang perawatan bedah adalah kelelahan yang dirasakan setelah merapikan tempat tidur pasien, leher atau otot punggung perawat menjadi kaku yang dapat mengakibatkan peregangan otot low back pain yang merupakan gejala fisik pada stress kerja. 4.9.2. Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang Perawatan Anak Pelayanan keperawatan di ruang perawatan anak secara spesifik harus memperhatikan karakteristik daripada anak-anak yang menjalani perawatan. Meskipun secara umum pelayanan keperawatan harus memperhatikan karaktersitik setiap pasien, namun pasien anak-anak tentunya mempunyai beberapa aspek tertentu yang harus diperhatikan sesuai dengan kondisi perkembangan pada masa atau kelompok umur anak. Adanya hubungan beban kerja dengan stress kerja perawat di ruang perawatan anak, ditunjukkan hasil uji statistik p=0,034 0,05, dengan tingkat korelasi cukup kuat sebesar 0,705. Tingkat korelasi yang cukup kuat antara beban kerja dengan terjadinya stress kerja perawat di ruang perawatan anak menunjukkan kondisi dimana terjadinya peningkatan beban kerja akan diiringi dengan peningkatan stress kerja, dengan demikian hipotesa diterima. Uraian tugas perawat di ruang perawatan anak yang di tetapkan Depkes 1994, bahwa pada ruang perawatan anak, perawat harus mempunyai keterampilan Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. USU e-Repository © 2008. 64 khusus atau spesialistik tentang penanganan perawatan anak misalnya pemasangan infus pada pasien anak berbeda seperti pada dewasa, mengkaji kebutuhan pasien, mengamati keadaan dan mengevaluasi perkembangan pasien,melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien, mencatat perkembangan pasien dan kegiatan administrasi ruangan. Hal ini didukung oleh penelitian Jauhari 2005 bahwa standar beban kerja perawat senantiasa harus sesuai dengan asuhan keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan pasien. Untuk menghasilkan pelayanan yang efektif dan efisien harus diupayakan kesesuaian antara ketersediaan tenaga perawat dengan beban kerja yang ada. 4.9.3. Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang Perawatan Kebidanan Beban kerja di ruangan kebidanan adalah menerima dan merawat pasien yang akan bersalin, menyiapkan fasilitas kebutuhan pasien, mengamati keadaan pasien, menjaga kebersihan pasien, melaksanakan tindakan keperawatan, menjalin komunikasi dengan pasien dan melaksanakan administrasi kebidanan. Adanya hubungan beban kerja dengan stress kerja perawat di ruang perawatan kebidanan, ditunjukkan hasil uji statistik p=0,049 0,05, dengan tingkat korelasi cukup kuat sebesar 0,756. Tingkat korelasi yang cukup kuat antara beban kerja dengan terjadinya stress kerja perawat di ruang perawatan kebidanan menunjukkan kondisi dimana terjadinya peningkatan beban kerja akan diiringi dengan peningkatan stress kerja dengan demikian hipotesa diterima.. Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. USU e-Repository © 2008. 65 Secara umum stres kerja dipengaruhi oleh banyak faktor selain beban kerja, seperti yang disebutkan dalam penelitian Restiaty, et al 2006 tentang beban kerja dan perasaan kelelahan menyimpulkan adanya hubungan beban kerja di tempat kerja dengan kelelahan kerja yang merupakan gejala fisik stress kerja, artinya semakin berat beban kerja di tempat kerja maka semakin tinggi tingkat stress kerja. Lebih lanjut dijelaskan bahwa variabel yang berhubungan dengan beban kerja adalah tempat bekerja, jenis pekerjaan, serta beban mental. 4.9.4. Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja Perawat di Ruang Perawatan Penyakit Dalam Berdasarkan uraian tugas perawat di ruangan penyakit dalam adalah selain harus mengerjakan administrasi dan mencatat perkembangan pasien, perawat menyiapkan fasilitas dan peralatan yang di butuhkan di ruangan seperti peralatan emergensi, memelihara kebersihan pasien, komunikasi dengan pasien, melakukan tindakan pengobatan, melakukan penyuluhan kepada pasien mengenai penyakitnya dan bekerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan untuk menghindar penularan penyakit. Adanya hubungan beban kerja dengan stress kerja perawat di ruang perawatan penyakit dalam, ditunjukkan hasil uji statistik p=0,018 0,05, dengan tingkat korelasi cukup kuat sebesar 0,797. Tingkat korelasi yang cukup kuat antara beban kerja dengan terjadinya stress kerja perawat di ruang perawatan kebidanan menunjukkan kondisi dimana terjadinya peningkatan beban kerja akan diiringi dengan peningkatan stress kerja, dengan demikian hipotesa diterima. Lilis Dian Prihatini : Analisis Hubungan Beban Kerja Dengan Stress Kerja Perawat di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. USU e-Repository © 2008. 66 Sesuai penelitian Iswanto 2001 tentang hubungan stress kerja, kepribadian dan kinerja yang menyimpulkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara stress kerja dengan kinerja. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa kepribadian memberikan kontribusi terhadap hubungan stress kerja dengan kinerja. Tingkat stress paling tinggi akan mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis seseorang dan pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja yang semakin menurun.

4.10. Perbedaan Beban Kerja setiap Ruangan