Tahap-tahap Pembuatan Keramik Sekilas Tentang Keramik Jepang

20 penting untuk pembuatan keramik adalah plastisitas kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak dan fusibilitas kemampuan untuk dilebur. 2.Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi. Jika penambahan pasir terlalu banyak silikat dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran. 3.Feldspar Feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik dan menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar diantaranya K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar.

3.2. Tahap-tahap Pembuatan Keramik

1. Pengolahan bahan Tujuan pengolahan bahan ini adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material yang belum siap pakai menjadi badan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan bahan dapat dilakukan dengan metode basah maupun kering, dengan cara manual ataupun masinal. Di dalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan antara lain pengurangan ukuran butir, penyaringan, pencampuran, pengadukan mixing, dan pengurangan kadar air. Pengurangan ukuran butir dapat dilakukan dengan penumbukan atau penggilingan dengan ballmill. Penyaringan dilakukan untuk memisahkan dengan ukuran yang Universitas Sumatera Utara 21 tidak seragam. Ukuran butir biasanya menggunakan ukuran mesh. Ukuran yang lazim digunakan adalah 60 – 100 mesh. Pencampuran dan pengadukan bertujuan untuk mendapatkan campuran bahan yang homogen. Pengadukan dapat dilakukan dengan cara manual maupun masinal dengan blunger maupun mixer.Pengurangan kadar air dilakukan pada proses basah, dimana hasil campuran bahan yang berwujud lumpur dilakukan proses lanjutan, yaitu pengentalan untuk mengurangi jumlah air yang terkandung sehingga menjadi badan keramik plastis. Proses ini dapat dilakukan dengan diangin-anginkan di atas meja gips atau dilakukan dengan alat filterpress. Tahap terakhir adalah pengulian. Pengulian adalah menghomogenkan massa badan tanah liat dan membebaskan gelembung-gelembung udara yang mungkin terjebak. Massa badan keramik yang telah diuli, disimpan dalam wadah tertutup kemudian diperam agar didapatkan keplastisan yang maksimal. 2. Pembentukan Tahap pembentukan adalah tahap mengubah bongkahan badan tanah liat plastis menjadi benda-benda yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama dalam membentuk benda keramik yaitu pembentukan tangan langsung handbuilding, teknik putar throwing, dan teknik cetak casting. • Pembentukan tangan langsung Universitas Sumatera Utara 22 Dalam membuat keramik dengan teknik pembentukan tangan langsung, ada beberapa metode yang dikenal selama ini: teknik pijit pinching, teknik pilin coiling, dan teknik lempeng slabbing. • Pembentukan dengan teknik putar Pembentukan dengan teknik putar adalah keteknikan yang paling mendasar dan merupakan kekhasan dalam kerajinan keramik. Karena kekhasannya tersebut, sehingga teknik ini menjadi icon dalam bidang keramik. Dibandingkan dengan teknik yang lain, teknik ini mempunyai tingkat kesulitan yang paling tinggi. Keramik dibentuk diatas sebuah meja dengan kepala putaran yang berputar. Benda yang dapat dibuat dengan menggunakan teknik ini adalah benda-benda yang berbentuk dasar silinder: misalnya piring, mangkok, vas, guci dan lain-lain. Alat utama yang digunakan adalah alat putar atau meja putar. Meja putar dapat berupa alat putar manual mapupun alat putar masinal yang digerakkan dengan listrik. Tahap-tahap pembentukan dalam teknik putar adalah: centering pemusatan, coning pengerucutan, forming pembentukan, rising membuat ketinggian benda, refining the contour merapikan. • Pembentukan dengan teknik cetak Dalam teknik ini, keramik tidak dibentuk secara langsung dengan tangan tetapi menggunakan bantuan cetakanmold yang dibuat dari gipsum. Teknik Universitas Sumatera Utara 23 cetak dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cetak padat dan cetak tuang slip. Pada teknik cetak padat bahan baku yang digunakan adalah badan tanah liat plastis sedangkan pada teknik cetak tuang bahan yang digunakan berupa badan tanah liat slip lumpur. 3. Pengeringan Setelah benda keramik selesai dibentuk, maka tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk menghilangkan air plastis yang terikat pada benda keramik. Pada tahap awal benda keramik diangin- anginkan pada suhu kamar. Apabila penyusutan tidak terjadi, dapat dilakukan pengeringan dengan sinar matahari langsung atau mesin pengering. 4. Pembakaran Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran dilakukan dalam sebuah tungku furnace suhu tinggi. Pembakaran dapat dilakukan dengan tahap pembakaran biskuit. Pembakaran biskuit merupakan tahap yang sangat penting karena melalui pembakaran ini suatu benda dapat disebut sebagai keramik. Biskuit bisque merupakan istilah untuk menyebut benda keramik yang telah dibakar pada kisaran suhu 700 – 1000 derajat Celcius. 5. Pengglasiran Universitas Sumatera Utara 24 Keramik dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang, disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir dilakukan dengan cara dicelup dan dituang serta untuk benda-benda yang besar pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik adalah untuk menambah keindahan supaya dapat lebih kedap air.

3.3. Fungsi Keramik bagi Masyarakat Jepang