tanggungan peternak relatif tinggi sehingga ternak yang dimiliki cendrung di jual untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
4. Pengaruh pengalaman terhadap penambahan populasi sapi bali.
Tabel 15 menggambarkan tentang Variabel pengalaman memiliki nilai signifikansi sebesar 0,722 di dalam kawasan peternakan nilai ini menunjukan bahwa variabel ini tidak
berpengaruh terhadap penambahan populi sapi bali. Pada tabel 16 memiliki nilai signifikansi sebesar 0,438 di luar kawasan peternakan. Nilai ini menunjukan bahwa variabel pengalaman
tidak berpengaruh terhadap penambahan populasi sapi bali. ini menandakan bahwa di dalam dan di luar kawasan jumlah pengalaman tidak berpengaruh dalam peningkatan populasi sapi
bali dengan koefisien regresi -0,067 dan -0,060. Dilokasi penelitian pengalaman peternak relatif rendah sehingga peternak kurang berhati-hati dalam memelihara ternak sehingga
banyak ternak yang di biarkan begitu saja tanpa ada perlakuan peternak terhadap ternaknya.
5. Pengaruh pekerjaan utama terhadap penambahan populasi sapi bali.
Variabel pekerjaan memiliki signifikansi sebesar 0,793 di dalam kawasan peternakan dan di luar kawasan peternakan nilai siknifikansi sebesar 0,031 . Ini menunjukan bahwa
variabel pekerjaan utama tidak berpengaruh terhadap variabel penambahan populasi sapi bali di dalam kawasan dengan Koefisisen regresi sebesar 0,031, sedangkan variabel pekerjaan di
luar kawasan berpengaruh terhadap penambahan populasi sapi bali dengan koefisien regresi sebesar 4,094. Peternak yang lebih fokus dalam pengembangan sapi cendrung lebih baik di
bandingkan degan peternak yang kurang fokus, semakin banyaknya waktu yang di gunakan dalam beternak cendrung lebih berhasil di sebabkan peternak lebih mengetahui kondisi sapi di
lapangan
Pengaruh pakan terhadap penambahan populasi sapi bali.
Tabel 15 menjelaskan tentang Variabel pakan memiliki Signifikansi sebesar 0,479 di dalam kawasan peternakan dan begitu pula dengan tabel 16 memiliki nilai signifikansi sebesar
0,172 di luar kawasan peternakan, ini menandakan bahwa variabel pendidikan tidak berpengaruh terhadap penambahan populasi sapi bali di kedua lokasi penelitian, hal ini
menunjukan bahwasanya dilokasi penelitian sistem pemeliharaan dengan melepaskan ternaknya dilapangan untuk mendapatkan pakan, adapun nilai Koefisien Regresi ialah -0,271
dan 0,389. Dilokasi penelitian peternak cendrung bergantung pada alam dalam memenuhi kebutuhan pakan, sehingga sapi dibiarkan merumput sepanjang hari tanpa ada pakan
Universitas Sumatera Utara
tambahan yang di berikan di malam hari, sehingga faktor pakan tidak berpengaruh terhadap penambahan populasi.
6. Pengaruh selang beranak terhadap penambahan populasi sapi bali.