Strategi untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penggunaan obat yang tepat, aman dan rasional khususnya pada pengobatan sendiri dapat ditempuh
melalui peningkatan komunikasi konseling antara pasien dengan tenaga kesehatan serta melakukan penilaian individu, kondisi sosial dan ekonomi yang
mencerminkan gaya hidup pasien Lofholm Katzung, 1997. Intervensi Pengetahuan Pasien dapat juga dilakukan melalui penyebaran brosur mengenai
penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional Arustiyono, 1999. Strategi-strategi tersebut sangat penting dilakukan mengingat berhasilnya
suatu terapi tidak hanya ditentukan oleh diagnosis dan pemilihan obat yang tepat, tetapi juga oleh kepatuhan pasien untuk mengikuti terapi yang telah ditentukan
Muliawan, 2004.
2.3.1 Penggolongan Obat
Sesuai Permenkes No. 917MENKESPERX1993 Tentang Daftar Wajib Obat Jadi, bahwa yang dimaksud dengan golongan obat adalah penggolongan
yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketetapan penggunaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas, Obat
Wajib Apotek, Obat Keras, Psikotropika dan Narkotika.
1. Obat Bebas OB
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter. Obat ini biasa menjadi pilihan saat ada kebutuhan untuk melakukan pengobatan sendiri.
Pada wadah obat terdapat tanda khusus obat bebas, berupa lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh: vitamin atau multivitamin, beberapa obat
Universitas Sumatera Utara
analgetik-antipiretik seperti: parasetamol dan obat gosok. Obat ini dapat dibeli bebas di apotek, toko obat dan warung.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan obat bebas adalah:
o Apakah obatnya masih baik atau tidak?
o Lihat tanggal kadaluarsa obatnya
o Bacalah dengan baik keterangan tentang obat tadi pada brosurnya
o Lihat indikasi penggunaan, yang merupakan petunjuk kegunaan obat untuk
penyakit. o
Perhatikan dengan baik dosis yang digunakan, untuk dewasa atau anak-anak. o
Lihat pula dengan baik komposisi zat berkhasiat dalam kemasan obat. o
Perhatikan peringatan-peringatan khusus dalam pemakaian obat. o
Perhatikan pula tentang kontra indikasi dan efek samping obat.
DitJen Bina Kefarmasian, 2006
2. Obat Bebas Terbatas OBT
Disebut daftar W, Obat golongan ini masih termasuk obat keras tapi dapat dibeli tanpa resep dokter, sehingga penyerahannya pada pasien hanya boleh
dilakukan oleh Asisten Apoteker penanggung jawab. Obat bebas terbatas ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan garis tepi lingkaran berwarna hitam
DitJen POM, 2008. Pada wadah obat terdapat tanda khusus obat bebas terbatas. Obat-obatan yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat
influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada saat demam analgetik-antipiretik, obat antimabuk Antimo, CTM, obat asma, anti muntah.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat pula tanda peringatan ”P” dalam labelnya. Kenapa disebut ”terbatas” karena ada batasan jumlah dan kadar isinya. Label ”P” ada beberapa macam
yaitu:
1. P.No. 1: Awas Obat Keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
2. P.No. 2: Awas Obat Keras. Hanya untuk kumur jangan ditelan
3. P.No. 3: Awas Obat Keras. Hanya untuk bagian luar badan.
4. P.No. 4: Awas Obat Keras. Hanya untuk dibakar
5. P.No. 5: Awas Obat Keras. Tidak boleh ditelan
6. P.No. 6: Awas Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
3. Obat Wajib Apotek OWA