perangkat komputer dengan software Microsoft excel, kamera, kalkulator, kuisioner dan alat tulis.
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah hasil observasi di lapangan, diperoleh melalui
wawancara dan kuisioner terhadap masyarakat produsen dan pedagang pengumpul hasil hutan non kayu.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber resmi dan instansi terkait yaitu Dinas Kehutanan Mandailing-Natal, BPS Madina, Kantor Kepala Desa
Batahan dan Pedagang Pengumpul Besar Kecamatan melalui pencatatan data yang diperlukan serta perolehan sejumlah literatur dan peta yang mendukung. Data
sekunder meliputi : kondisi umum lokasi penelitian, keadaan fisik hutan meliput i status dan luas hutan di sekitar TNBG, literatur-literatur tentang TNBG, dan data
pendukung lainnya.
Analisis Data
1. Analisis Marjin Pemasaran
Data-data yang dihasilkan dari wawancara dan penyebaran kuisioner dikumpulkan berdasarkan karakteristiknya, selanjutnya disajikan dalam bentuk
tabulasi. Data-data yang telah tersaji dalam bentuk tabulasi dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan nilai marjin pemasaran Awang, 2002. Secara
Universitas Sumatera Utara
sistematis nilai marjin pemasaran, marjin keuntungan dan efisiensi operasional dirumuskan sebagai berikut :
Mp = Pr – Pf atau Mp = Σ Bi + Σ Ki
Keterangan : •
Mp = marjin pemasaran •
Pr = harga ditingkat konsumen •
Pf = harga ditingkat produsen
• Σ Bi = jumlah biaya yang dikeluarkan lembaga pemasaran B1, B2,
B3……. •
Σ Ki = jumlah keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran
Analisis besarnya bagian keuntungan Ski dan bagian biaya Sbi masing- masing lembaga pemasaran Pedagang pengumpul diformulasikan sebagai
berikut : Ski = ki x 100
Ki = Keuntungan Lembaga Pemasaran
Pr – Pf
bi = Biaya yang dikeluarkan lembaga pemasaran
Sbi = bi x 100
Pr = Harga ditingkat Konsumen
Pr - Pf
Pf = harga ditingkat produsen
Besarnya share bagian harga yang diterima petanimasyarakat Sp dari harga yang dibayarkan konsumen bisa diketahui dengan menggunakan formula
sebagai berikut: Sp = Pf
Pr x 100
Universitas Sumatera Utara
Mark up on selling dan Mark up on cost Analisis mark up on selling dan mark up on cost adalah suatu analisis
untuk mengetahui tingkat efisiensi operasional atau efisiensi teknis, yaitu tingkat kemampuan menyampaikan mendistribusikan barang dalam sistem tataniaga
yang berjalan dengan biaya minimum. Formula analisi tersebut adalah : 1. Mark up on cost = Marjin tataniaga x 100
Harga beliproduksi 2. Mark up on selling = Marjin tataniaga
Data yang diperoleh dari lapangan berupa hasil kuisioner dan wawancara, dan data sekunder lainnya misalnya data keadaan di lapangan dianalisis secara
deskriptif kemudian kedua data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis SWOT. Adapun teknik analisis SWOT yaitu dengan menganalisa tentang
masalah dari rantai pemasaran hasil hutan non kayu di sekitar Taman Nasional Batang Gadis dari segi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki
x 100 Harga jual
Penelitian ini menggunakan mark up on selling Besarnya nilai mark up akan menentukan tingkat efisiensi operasional
sistem tataniaga yang berjalan. Dengan ketentuan nilai mark up on selling lebih besar dari 50 maka efisiensi tataniaga rendah dan lebih kecil dari 50 maka
efisiensi tinggi. Oleh karena itu, nilai mark up persentase yang makin rendah kecil menunjukkan tingkat efisiensi tataniaga makin tinggi dan akan terjadi hal
yang sebaliknya jika nilai tersebut makin besar.
2. Analisis SWOT