pengelolaan keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan
dan pertanggung jawaban keuangan sekolah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip
keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Pengelolaan BOS tidak terlepas dari peranan kepala sekolah dalam pengertian
cara sekolah mengatur alokasi pembiayaan untuk operasional sekolah. Mulyasa 2006:194 menyatakan bahwa “kepala sekolah profesional dituntut memiliki
kemampuan untuk mengelola keuangan sekolah”. Aspek mendasar pengelolaan ialah
perencanaan dan dalam hal pembiayaan yang disebut penganggaran. Sa’ud dan
makmun 2009:17 menyatakan “perencanaan merupakan proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang untuk
mencapai tujuan”. Hal ini membuktikan bahwa peranan kepala sekolah dalam menentukan dana untuk rencana kegiatan sangatlah penting.
Pengelolaan dana BOS yang tidak baik menurut Peraturan Menteri tahun 2012 sekolah harus mengikuti peraturan yang terdapat di dalam petunjuk teknis. Berikut ini
peraturan tentang pengelolaan dana BOS tahun anggaran 2012 yang meliputi Tim BOS sekolah, perencanaan dan penggunaan dana BOS.
2.8.1 Tim BOS Sekolah
Depdiknas 2012:10-11 tim BOS Sekolah meliputi Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab dan Anggotanya ialah bendahara BOS sekolah dan satu orang dari
orang tua siswa di luar komite dan komite sekolah. Tahapan sekolah dalam mengelola dana BOS, sebagai berikut:
1. Membuat rincian jumlah siswa yang ada di sekolah
2. Menerima dana BOS sesuai dengan jumlah siswa
3. Merencanakan anggaran sekolah yang berasal dari dana BOS bersama komite
dan perwakilan wali murid 4.
Menggunakan dana BOS sesuai dengan yang dianggarkan
5. Membuat laporan yang disertai bukti transaksi
6. Menyerahkan laporan kepada tim pengawas
7. Menyerahkan laporan kepada wali murid
Tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh tim BOS Sekolah, antara lain:
1. Mengisi dan menyerahkan data sekolah secara lengkap ke tim Manajemen BOS
Kabupaten; 2.
Membuat Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah RKAS yang mencakup seluruh sumber penerimaan sekolah;
3. Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS Kabupaten;
4. Memverifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada;
5. Mengelola dana BOS secara bertanggung jawab dan transparan;
6. Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana
penggunaan dana BOS di papan pengumuman sekolah yang ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Bendahara, dan Ketua Komite;
7. Mengumumkan penggunaan dana BOS;
8. Bertanggung jawab secara formal secara formal dan material atas penggunaan
hibah yang diterimanya; 9.
Membuat laporan triwulan penggunaan dana BOS; 10.
Melakukan pembukuan secara tertib; 11.
Melakukan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat; 12.
Memasang spanduk di sekolah terkait kebijakan pendidikan bebas pungutan; 13.
Bagi sekolah negeri, wajib melaporkan hasil pembelian barang investasi dari dana BOS;
14. Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa BOS
yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS; 15.
Pengambilan dana BOS harus dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan diketahui oleh Ketua komite sekolah dan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan;
16. Dana BOS dalam satu periode tidak harus habis dipergunakan pada periode
tersebut. Besar penggunaan dana tiap bulan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah sebagaimana tercantum dalam RKAS. Sisa dari penggunaan dana BOS
tidak boleh melebihi saldo minimum yaitu Rp. 10.000.000
2.8.2 Penggunaan Dana BOS