pencapaian sasaran strategis dan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja.
6. Reviu dan Evaluasi Kinerja
Reviu merupakan langkah dalam rangka untuk meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan kepada pimpinan. Reviu tersebut
dilaksanakan oleh Aparat pengawasan intern pemerintah dan hasil reviu berupa surat pernyataan telah direviu yang ditandatangani oleh Aparat pengawasan
intern pemerintah. Sedangkan evalusi kinerja merupakan evaluasi dalam rangka implementasi Sistem akuntabilitas di instansi pemerintah.
2.7 Pengelolaan Keuangan
Sekolah saat ini diberikan otoritas penuh dalam mengatur dana BOS sendiri sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah. Oleh karena itu saat ini terdapat
Manajemen Berbasis Sekolah dimana sekolah sebagai suatu entitas dituntut secara mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas, mengendalikan, dan
mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber-sumber baik kepada masyarakat dan pemerintah. Pengelolaan yang dilakukan sekolah dalam semua bidang
diantaranya ialah pengelolaan keuangan. Mulyasa 2006:195 menyatakan bahwa “dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan,
pengelolaan keuangan sekolah perlu dilakukan untuk menunjang penyediaan sarana dan prasarana dalam rangka mengefektifkan kegiatan belajar
mengajar dan meningkatkan prestasi peserta didik” Sebagaimana yang terjadi di substansi pengelolaan pendidikan pada
umumnya, kegiatan pengelolaan keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Kadarman dan Udaya 2002:18 menyatakan bahwa kegiatan pengelolaan keuangan sekolah dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah;
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah;
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai
dalam pembukuan dan pertanggung jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Pengelolaan keuangan tidak bisa terlepas dari perencanaan karena perencanaan merupakan unsur dan fungsi yang pertama dan utama dalam konsep
pengelolaan. Mulyasa 2006:173 menyatakan “perencanaan dalam pengelolaan keuangan ialah kegiatan merencanakan sumber dana untuk menunjang kegiatan
pendidikan dan tercapai nya tujuan pendidikan di sekolah”. Perencanaan berisi tentang
sejumlah dana yang diterima untuk dikeluarkan dalam membiayai kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan. Rohiat 2010:110 menyatakan “perencanaan program
tidak hanya mencantumkan biaya yang harus dikeluarkan namun harus menjelaskan secara detail dan lugas tentang aspek yang ingin dicapai, kegiatan yang dilakukan,
pelaksana kegiatan, serta kapan dan dimana kegiatan dilaksanakan”. Sudraj
at 2010 mengatakan “dalam pelaksanaannya, pengelolaan keuangan menganut asas pemisahan tugas antara fungsi Otorisator, Ordonator, dan
Bendaharawan”. Otorisator adalah pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran. Ordonator
adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan memerintahakan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi yang telah
ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenagn melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan dan
pertanggungjawaban.
2.8 Pengelolaan Keuangan Dana BOS