58
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek. Penentuan daerah penelitian tersebut berdasarkan metode penentuan
wilayah yang disengaja purposive method. Penentuan daerah penelitian berdasarkan atas pertimbangan bahwa di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan
Kabupaten Trenggalek merupakan sentra utama penghasil tepung tapioka terbesar di Kabupaten Trenggalek berdasarkan data dari Dinas Koperasi Industri
Perdagangan Pertambangan dan Energi Kabupaten Trenggalek. Desa Pogalan merupakan wilayah letak agroindustri tepung tapioka yang memiliki skala
produksi paling besar dimana produksi tepung tapioka tidak bergantung pada musim panen ubi kayu di Kabupaten Trenggalek.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode analitis. Metode deskriptif digunakan untuk menemukan fakta denga interpretasi
yang tepat. Metode deskriptif juga digunakan untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari beberapa fenomena kelompok atau individu. Metode analitis adalah
untuk menguji hipotesis-hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam Nazir, 2011.
3.3 Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel untuk seluruh permasalahan dilakukan kepada pemilik agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan
Kabupaten Trenggalek yang menggunakan Purposive Sampling Methods. Purposive Sampling Methods
adalah metode pengambilan sampel yang dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan struktur penelitian, dimana pengambilan
sampel dengan mengambil sample orang-orang yang dipilih oleh penulis menurut ciri-ciri spesifik dan karakteristik tertentu Sugiyono, 2014. Penelitian ini
mengambil sampel agroindustri yang memiliki kapasitas produksi yang besar
dimana produksi tepung tapioka tidak bergantung pada musim panen ubi kayu di Kabupaten Trenggalek, sample yang digunakan yaitu Desa Pogalan Kecamatan
Pogalan. Wilayah tersebut merupakan sentra produksi tepung tapioka yang tidak bergantung pada musim panen ubi kayu di Kabupaten Trenggalek berdasarkan
data Dinas Koperasi Industri Perdagangan Pertambangan dan Energi tahun 2012 yang terus melakukan produksi tapioka sepanjang tahun. Pemilihan responden
didasarkan pada investasi yang akan dilakukan yaitu pembangunan agroindsutri tepung tapioka yang melakukan produksi tidak bergantung pada musim panen ubi
kayu. Menurut data Dinas Koperasi Industri Perdagangan Pertambangan dan Energi
tahun 2012 jumlah agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek sebanyak 32 agroindustri yang memiliki dua
sistem produksi yaitu sebanyak 28 agroindustri memiliki sistem produksi secara musiman, artinya agroindustri tersebut melakukan produksi tepung tapioka pada
saat musim panen ubi kayu di desa Pogalan dan 4 agroindustri lainnya melakukan memiliki sistem produksi tepung tapioka sepanjang tahun, artinya agroindustri
tersebut melakukan produksi tepung tapioka tidak hanya pada saat musim ubi kayu. Responden yang menjadi narasumber penelitian adalah 4 agroindustri yang
memiliki volume produksi lebih dari 1000 ton per tahun. Responden tersebut antara lain Bapak Ali Hamdani dengan volume produksi sebesar 1.656 Ton,
Bapak Abu Khoir dengan volume produksi tepung tapioka sebesar 1.656 Ton, Bapak Ahmad Thohir dengan volume produksi sebesar 1.242 Ton, dan Bapak
Rojak dengan volume produksi sebesar 1.242 Ton Lampiran B. Pengambilan sampel agroindustri tepung tapioka tersebut digunakan untuk menganalisis
kelayakan agroindustri tepung tapioka dan analisis sensitivitas agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.
Penyusunan strategi pengembangan agroindustri tepung tapioka diperlukan informasi yang berasal dari key informan. Berdasarkan hal tersebut maka
penentuan sampling untuk menyusun strategi pengembangan agroindutri tepung tapioka di Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek dilakukan
dengan metode purposive sampling. Responden yang menjadi key informan antara
lain dari Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi DISKOPERINDAGTAMBEN Kabupaten Trenggalek yang pernah melakukan
kegiatan penyuluhan dan bantuan kepada agroindustri tepung tapioka di Desa Pogalan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah BAPPEDA bidang
perekonomian selaku pembuatn perencanaan kebijakan pendapatan Kabupaten Trenggalek dan Kepala Desa Pogalan selaku penyusun kebijakan wilayah
termasuk di dalamnya kebijakan mengenai usaha pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka di Desa Pogalan.
3.4 Metode Pengumpulan Data