a. Memberikan masukan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk
Pakam atas pelaksanaan penagihan pajak dengan penyitaan dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
b. Promosi hubungan baik dan peningkatan kerja sama yang lebih baik
dengan Universitas Sumatera Utara khususnya Program studi Diploma III Administransi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politk.
c. Membantu pihak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam dalam
penyuluhan dan sosialisasi perpajakan kepada masyarakat sebagai wajib pajak melalui mahasiswa peserta Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang
nantinya diaharapkan akan mengabdikan ilmu perpajakan yang dimilikinya kepada masyarakat.
C. Uraian Teoritis Praktek Kerja Lapangan Mandiri 1. Definisi Pajak
1.1.Berdasarkan undang-undang no.28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yan
tertuang oleh orang pribadi dan badan yang bersifat memaksa berdasarkan udang -undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
2. Definisi Penagihan
2.1.Menurut Erly Suandi, 2011:165 Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan
surat paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan penyendaraan, menjual barang-barang yang telah disita.maka sebagian dasar dari
penagihan pajak dilakukan adaah diakibatkan karena adanya utang pajak dari wajib pajak.
Menurut Erly Suandi, 2011:169 utang pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan yang
tercantum di dalam surat ketetapan pajak, atau surat sejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2.2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 Tenang Penagihan Pajak Penagihan pajak dengan surat paksa, utang pajak adalah pajak yang masih
harus dibayar termasuk sanksi administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasrkan ketentuan
peraturan perundang-udangan perpajakan.
3. Syarat Pemungutan Pajak
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut;
3.1.Adil Sesuai dengan tujuan hukum yakni mencapai keadilan undang-undang dan
pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam perundang-undangan pajak diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata serta disesuaikan
dengan kemampuan wajib pajak. 3.2.Yuridis
Pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23A, hal ini memberikan jaminan hukum yang menyatakan keadilan baik bagi negara dan warganya.
3.3.Ekonomis Pemungutan pajak tidak boleh menggangu kelancaran kegiatan produksi
perdagangan sehingga
tidak menimbulkan
kelesuan perekonomian
masyarakat.
3.4.Finansial Biaya pemungutan pajak harus ditekan sehingga lebih rendah dari hasil
pemungutan. 3.5.Sederhana
Sistem pemungutan pajak yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
4. Dasar Hukum Penagihan Pajak