g. Keputusan
Menteri Keuangan
Republik Indonesia
Nomor 562KMK.042000 tentang Syarat-Syarat, Tata Cara Pengangkatan
Dan Pemberhentian Juru Sita Pajak.
2. Pengertian Surat Paksa
Menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2000, Surat Paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan pajak.
3. Isi Dan karakteristik Surat Paksa
Surat Paksa dapat ditinjau dari 2 dua segi, yaitu segi isinya dan segi
karakteristiknya.
a. Dari Segi Isinya
1 Berkepala kata-
kata “ Atas Nama Keadilan ” yang dengan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1970 Pasal 4 disesuaikan bunyinya menj
adi “ Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa”.
2. Nama Wajib Pajak Penanggung Pajak, keterangan yang cukup beralasan yang menjadi dasar penagihan, serta perintah membayar.
3. Dikeluarkan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan Kepala Daerah.
b. Dari Segi Karakteristik
1 Mempumyai kekuatan hukum yang sama dengan groose dari putusan Hakim
dalam perkara perdata yang tidak dapat diminta banding lagi pada Hakim atasan.
2 Mempunyai kekuatan hukum yang pasti
3 Mempunyai fungsi ganda yaitu menagih pajak dan menagih bukan pajak
biaya-biaya penagihan. 4
Dapat dilanjutkan dengan tindakan penyitaan dan penyenderaan pencegahan.
Surat Paksa dalam bahasa hukum disebut sebagai parate
Eksekusi
eksekusi langsung, yang berarti bahwa penagihan pajak secara paksa dapat dilakukan tanpa melalui proses Pengadilan Negeri. Hal ini bisa dimengerti
karena surat paksa itu mempunyai kekuatan hukum yang pasti, dimana fiskus dalam melaksanakan kewajiban mempunyai hak
“Parate Eksekusi ”.
3. Penerbitan Surat Paksa
Pada Pasal 8 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2000, Surat Paksa diterbitkan apabila :
a. Penanggung Pajak tidak melunasi utang pajak dan kepadanya telah diterbitkan
Surat Teguran atau Surat Peringatan atau Surat lain yang sejenis. b.
Terhadap Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran
pajak. c.
Penanggung Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak. Surat
Paksa sekurang-kurangnya harus memuat : 1.
Nama Wajib Pajak, atau Nama Wajib Pajak dan Penanggung Pajak. 2.
Dasar Penagihan. 3.
Besarnya utang pajak 4.
Perintah untuk membayar
4. Fungsi Surat Paksa