E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran generatif terhadap hasil belajar matakuliah fisika umum di pendidikan biologi. Selanjutnya, hasil
penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan untuk memilih model yang lebih tepat dalam pembelajaran fisika umum di perguruan tinggi.
F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak yang
terlibat langsung terhadap penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1.
Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan hasil belajar fisika umum dan dapat mengurangi kebosanan selama pembelajaran fisika
umum berlangsung. 2.
Bagi dosen mata fisika umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan untuk menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dalam
pembelajaran fisika umum.
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Kerangka Teori
2.1 Hakikat Belajar
Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Pada dasarnya seseorang itu dikatakan belajar apabila
dirinya telah melalukan serangkaian kegiatan yang dapat meninbulkan perubahan tingkah laku.
2.2. Hakikat Hasil Belajar
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung tiga unsur yang dibedakan yaitu tujuan pengajaran instruksional , pengalaman proses belajar mengajar
dan hasil belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan kegiatan belajar dapat menimbulkan perubahan atau kemampuan pada diri mahasiswa.
a. Hasil belajar adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab dan
diselesaikan oleh mahasiswa dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar mahasiswa.
b. Hasil belajar harus bisa diamati dan didukung dengan suatu jenis tes yang disebut
dengan tes hasil belajar, hasil itu lah yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar.
2.3 Hakikat Ilmu Fisika
Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di perguruan tinggi. Belajar merupakan hal yang komplek. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari
mahasiswa dan dosen. Dari segi mahasiswa, belajar dialami sebagai suatu proses. Mahasiswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar, yang berupa keadaan alam,
hewan, tumbuhan, manusia, dan bahan yang telah terhimpun dalam buku-buku pelajaran. Dari segi dosen, proses belajar dapat diamati secara tidak langsung, artinya proses belajar
yang merupakan proses internal mahasiswa yang tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh d
osen. Proses belajar tersebut”tampak” lewat perilaku mahasiswa dalam mempelajari bahan belajar.
Pendapat Ngalim Purwanto dalam bukunya psikologi pendidikan bahwa “belajar ialah perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu. ” Dimana perubahan tingkah laku itu
tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat.
Dengan demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dengan perubahan-perubahan tersebut, tentunya
si pelaku juga akan terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2.4.Proses Belajar-Mengajar
Proses Belajar Mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan formal diperguruan tinggi di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran.
Komponen-komponen itu dapat dikelompokan ke dalam tiga kategori utama, yaitu : 1.
Dosen, 2.
Isi atau materi perkuliahan, dan 3.
Mahasiswa. Interaksi antara ketiga komponen utama melibatkan sarana dan prasarana, seperti
metode, media, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi belajar mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Dengan demikian, dosen yang memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, setidak-tidaknya menjalankan tiga macam tugas utama, yaitu :
1. Merencanakan Pengajaran
2. Melaksanakan Pengajaran
3. Memberikan balikan
Dengan kata lain proses belajar mengajar sebagai proses perubahan pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk perubahan perilaku mahasiswa kearah yang positif dan
lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki mahasiswa.
2.5. Hakikat Model Pembelajaran