PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UMUM MATERI KINEMATIKA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UMUM MATERI KINEMATIKA PADA

MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI Tri Isti Hartini.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivan dari model pembelajaran generatif dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa dari aspek pemahaman. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, dengan desain penelitian Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay dan praktikum. Dari hasil penelitian diketahui bahwa model pembelajaran generatif secara signifikan lebih baik dari pada kelas kontrol dilihat dari peningkatan nilai rata-rata hasil pretest dan posttest untuk kelas eksperimen yaitu dari nilai rata-rata sebelum pembelajaran yaitu 90 dan untuk kelas kontrol yaitu dari nilai rata-rata sebelum pembelajaran yaitu 75. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran generatif efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam mata kuliah fisika umum.

Dalam teori belajar generatif merupakan suatu penjelasan tentang bagaimana seorang membangun pengetahuan dalam fikirannya seperti membangun ide tentang arti suatu istilah dan membangun strategi agar sampai pada suatu penjelasan tentang pertanyaan bagaimana dan mengapa. Dalam Kurikulum Tingkat Perguruan Tinggi mahasiswa dikatakan tuntas belajar apabila ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 56% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai nilai > 60 dalam peningkatan hasil belajar sekurang-kurangnya 75% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut. Dengan diterapkannya model pembelajaran Generatif dalam mata kuliah fisika umum diharapkan mahasiswa mendapatkan pemahaman yang baik mengenai fisika umum karena dengan model pembelajaran ini mahasiswa dibimbing untuk berpikir kreatif dan kritis terhadap pembelajaran.

Kata Kunci :Teori belajar generative,Model pembelajaran generative,berpikir kreatif, konstruktivisme.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam konsep Kurikulum mahasiswa dikatakan tuntas belajar apabila ia mampu menyelesaikan, menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Sedangkan keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu menyelesaikan atau mencapai nilai > 60 dalam peningkatan hasil belajar sekurang-kurangnya 75% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut.


(2)

Pelaksanaan Kurikulum menekankan pembelajaran berorientasi pada paradigma konstruktivistik. Adanya paradigma konstruktivistik berpengaruh kepada strategi pembelajaran yang diterapkan oleh pengajar. Pada proses pembelajaran dosen berperan sebagai fasilitator dan mahasiswa sebagai pebelajar aktif sehingga pembelajaran tidak berpusat kepada dosen tetapi berpusat pada mahasiswa. Proses pembelajaran berorientasi konstruktivistik salah satunya adalah model pembelajaran Generatif.

Dengan diterapkannya model pembelajaran Generatif dalam mata kuliah fisika umum diharapkan mahasiswa mendapatkan pemahaman yang baik mengenai fisika dasar dan umumnya karena dengan model pembelajaran ini mahasiswa dibimbing untuk berpikir kreatif dan kritis terhadap pembelajaran. Maka akan di lakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Generatif Terhadap Hasil Belajar Fisika Umum Materi Kinematika Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada pendahuluan yang telah diuraikan sebelumnya maka masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar fisika umum mahasiswa biologi ?

2. Apakah melalui pembelajaran generatif ini akan merangsang mahasiswa/i biologi agar berpikir secara kritis ?

3. Apakah model pembelajaran generatif ini sangat efektif dalam peningkatan daya ingat mahasiswa biologi terhadap materi/teori yang diajarkan?

C.Batasan Masalah

Semua permasalahan yang diuraikan di atas tidak mungkin untuk diteliti semua karena keterbatasan penelitian ini. Di samping itu, semua variabel dalam penelitian ini tidak memungkinkan untuk dikontrol semua. Oleh karena itu, dalam penelitian perlu dilakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

”Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Generatif Terhadap Hasil Belajar Fisika Umum Materi Kinematika Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “ Adakah Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Generatif Terhadap Hasil Belajar Fisika


(3)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran generatif terhadap hasil belajar matakuliah fisika umum di pendidikan biologi. Selanjutnya, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan untuk memilih model yang lebih tepat dalam pembelajaran fisika umum di perguruan tinggi.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak yang terlibat langsung terhadap penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan hasil belajar fisika umum dan dapat mengurangi kebosanan selama pembelajaran fisika umum berlangsung.

2. Bagi dosen mata fisika umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan untuk menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dalam pembelajaran fisika umum.

BAB II

KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A.Kerangka Teori 2.1 Hakikat Belajar

Belajar adalah kegiatan individu memperoleh pengetahuan perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan ajar. Pada dasarnya seseorang itu dikatakan belajar apabila dirinya telah melalukan serangkaian kegiatan yang dapat meninbulkan perubahan tingkah laku.


(4)

2.2. Hakikat Hasil Belajar

Belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung tiga unsur yang dibedakan yaitu tujuan pengajaran ( instruksional ), pengalaman (proses ) belajar mengajar dan hasil belajar. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh mahasiswa setelah melakukan kegiatan belajar dapat menimbulkan perubahan atau kemampuan pada diri mahasiswa.

a. Hasil belajar adalah sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dijawab dan diselesaikan oleh mahasiswa dengan tujuan untuk mengukur kemajuan belajar mahasiswa.

b. Hasil belajar harus bisa diamati dan didukung dengan suatu jenis tes yang disebut dengan tes hasil belajar, hasil itu lah yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar.

2.3 Hakikat Ilmu Fisika

Belajar merupakan peristiwa sehari-hari di perguruan tinggi. Belajar merupakan hal yang komplek. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari mahasiswa dan dosen. Dari segi mahasiswa, belajar dialami sebagai suatu proses. Mahasiswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar, yang berupa keadaan alam, hewan, tumbuhan, manusia, dan bahan yang telah terhimpun dalam buku-buku pelajaran. Dari segi dosen, proses belajar dapat diamati secara tidak langsung, artinya proses belajar yang merupakan proses internal mahasiswa yang tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh dosen. Proses belajar tersebut”tampak” lewat perilaku mahasiswa dalam mempelajari bahan belajar.

Pendapat Ngalim Purwanto dalam bukunya psikologi pendidikan bahwa “belajar ialah

perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu.” Dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat.

Dengan demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Dengan perubahan-perubahan tersebut, tentunya si pelaku juga akan terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.


(5)

2.4.Proses Belajar-Mengajar

Proses Belajar Mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan formal diperguruan tinggi di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai komponen pengajaran. Komponen-komponen itu dapat dikelompokan ke dalam tiga kategori utama, yaitu :

1. Dosen,

2. Isi atau materi perkuliahan, dan 3. Mahasiswa.

Interaksi antara ketiga komponen utama melibatkan sarana dan prasarana, seperti metode, media, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi belajar mengajar yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan demikian, dosen yang memegang peranan sentral dalam proses belajar mengajar, setidak-tidaknya menjalankan tiga macam tugas utama, yaitu :

1. Merencanakan Pengajaran 2. Melaksanakan Pengajaran 3. Memberikan balikan

Dengan kata lain proses belajar mengajar sebagai proses perubahan pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk perubahan perilaku mahasiswa kearah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki mahasiswa.

2.5. Hakikat Model Pembelajaran

Dalam mengajarkan suatu pokok bahasan (materi) tertentu harus dipilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.Oleh karena itu, sangat penting bagi para pengajar untuk mempelajari dan menambah wawasan tentang model pembelajaran yang telah diketahui.

Model pembelajaran digunakan untuk mempelajari dan menambah wawasan tentang hakikat pembelajaran yang telah diketahui sebelumnya. Karena dengan menguasai beberapa model pembelajaran maka seorang dosen atau pengajar akan merasakan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, sehingga tujuan dari pembelajaran yang hendak di capai dalam proses pembelajaran dapat tercapai dan tuntas sesuai yang diharapkan. Sehingga pelaksanaan proses belajar dengan menggunakan model pembelajaran yang baik


(6)

diharapkan dapat optimal hasil belajar mahasiswa khusunya mata kuliah Fisika Umum. Adapun model pembelajaran yang dimaksud adalah Model Pembelajaran Generatif.

2.6. Hakikat Model Pembelajaran Generatif

Pembelajaran Generatif (PG) merupakan terjemahan dari Generative Learning (GL). merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan baru dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki mahasiswa sebelumnya. Pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait. Jika pengetahuan baru itu berhasil menjawab permasalahan yang dihadapi, maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam memori jangka panjang.

Adapun Landasan Teoritik dan Empirik dalam Pembelajaran Generatif, dimana Pembelajaran generatif memiliki landasan teoritik yang berakar pada teori-teori pembelajaran konstruktivis mengenai belajar dan pembelajaran. Filsafat konstruktivisme adalah landasan filasafat yang memepelajari tentang hakikat pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi. Pengetahuan bukanlah dari suatu yang dilepas dari subyek, tetapi merupakan dari ciptaan manusia yang dikonstuksikan dari pengalaman atau pun dunia sejauh yang dialaminya.

Adapun Tahapan - Tahapan Pembelajaran Generatif yang terdiri atas lima tahap dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Pengingatan

b. Tantangan dan Konfrontasi

c. Reorganisasi Kerangka Kerja Konsep d. Aplikasi Konsep

e. Menilai Kembali

B.Kerangka Berpikir

Model Pembelajaran Generatif merupakan hasil pengembangan dari pembelajaran konstruktivisme, yang mana pembelajaran ini merupakan proses peningkatan hasil belajar Fisika mahasiswa/i, yang mencakup pada ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. Pembelajaran Generatif ini akan menekankan pada proses pembelajaran yaitu penggabungan


(7)

antara pengatahuan awal, yang dimiliki mahasiswa kemudian dikembangkan dengan pengetahuan yang didapat pada proses belajar, dan kemudian menarik kesimpulan dari setiap pengetahuan yang didapat. Dari proses inilah yang akan merangsang keaktifan belajar mahasiswa sehingga apa yang diberikan oleh dosen baik berupa permasalahan maupun pertanyaan akan memicu mahasiswa untuk berpikir secara kritis.

Dengan begitu mahasiswa akan bisa lebih mengingat pengetahuan yang didapatinya, dan hasil yang dicapaipun akan meningkat karena hasil dari proses pembelajaran ini adalah peningkatan daya ingat mahasiswa terhadap pengetahuan yang didapati. Sehingga mahasiswa mampu mencerna dan menyelesaikan setiap pertanyaan atau permasalahan yang diberikan, mahasiswa akan merekam setiap proses pembelajarn yang dilaluinya hal ini yang akan selalu diingat, dengan begitu materi atau mata kuliah Fisika Umum akan mudah diingat dalam jangka waktu yang lama.

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka pikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

“Ada Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Generatif Terhadap Hasil Belajar Fisika

Umum Materi Kinematika Pada Mahasiswa Pendidikan Biologi”.

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh data dari hasil belajar Fisika Umum mahasiswa pendidikan Biologi dengan menggunakan model pembelajaran generatif.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini dilakukan dengan maksud ingin mengetahui dan menganalisis ,Penelitian ini bertujuan :


(8)

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh hasil belajar mahasiswa dalam ranah Kognitif melalui model pembelajar Generatif yang ingin dikembangkan

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh hasil belajar mahasiswa dalam ranah Afektif melalui model pembelajar Generatif yang ingin dikembangkan.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh hasil belajar mahasiswa dalam ranah Psikomotorik melalui model pembelajar Generatif yang ingin dikembangkan. 4. Untuk mengetahui adanya pengaruh keterampilan berpikir kritis mahasiswa

melalui model pembelajar Generatif yang ingin dikembangkan.

5. Untuk mengetahui efektifitas model pembelajar Generatif yang ingin dikembangkan.

6. Untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap model pembelajar Generatif yang ingin dikembangkan.

B.Kegunaan Penelitian

Tenaga pendidik mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa terutama dalam mata kuliah fisika umum, yang mencakup :

1. Meningkatkan hasil bejalar mahasiswa pada ranah Kognitif, 2. Meningkatkan hasil bejalar mahasiswa pada ranah Afektif, 3. Meningkatkan hasil bejalar mahasiswa pada ranah Psikomotorik.

4. Meningkatkan hasil bejalar melalui keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Sehingga pengetahuan yang ia dapat akan terekam dan disimpan dalam memori jangka lama, sehingga apa yang dipelajari akan selalu teringat.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data. Dimana metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah. quasi eksperiment dengan desain yang digunakan adalah pretest-posttest time series. Yang bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara model pembelajaran yang digunakan dengan hasil belajar.


(9)

D. Teknik Pengambilan Sample 1. Populasi Target

Populasi targetnya adalah seluruh mahasiswa semester satu Pendidikan Biologi FKIP-UHAMKA yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2012-2013.

2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkaunya adalah Mahasiswa/i kelas C dan D Pendidikan Biologi FKIP-UHAMKA, yang terdaftar pada semester I tahun ajaran 2012-2013.

3. Sample

Sample dipilih secara acak (random sampling) dengan jumlah mahasiswa sample sebanyak 30 – 70 mahasiswa, yaitu dikelas C dan D Pendidikan Biologi – FKIP UHAMKA.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas ( x ):Pengaruh penggunaan Pemebelajaran Generatif b. Variabel terikat ( y ):hasil belajar Fisika Umum mahasiswa

2. Sumber Data

Sumber data hasil belajar diperoleh dari pemberian test uraian pada sub pokok bahasan Kinematika

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk membantu memperoleh dan mengumpulkan data. Dimana dalam penelitian ini instrument yang digunakan berupa tes dengan tipe Uraian atau Essay sebanyak 10 soal pada freetest dan 10 soal pada fosttest. Instrumen penelitian ini mengukur beberapa aspek yang mencakup pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi. Pemberian skor untuk setiap jawaban yang benar diberikan nilai atau skor satu, sedangkan yang salah diberi nilai atau skor nol.


(10)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Data hasil belajar fisika dari 70 mahasiswa yang terbagi kedalam dua kelas yakni 35 siswa pada kelas eksperiment yakni kelas yang diberikan tindakan atau pembelajaran model generatif dan 35 siswa pada kelas kontrol yakni kelas yang tidak diberikan tindakan atau pembelajaran model generatif.

Berdasarkan dari hasil data yang di peroleh pada kelas eksperimen yakni kelas yang menggunakan tindakan pembelajaran model generatif. Menghasilan nilai minimum 62,00 tertinggi sebesar 90,00 dengan rata-rata nilai hasil belajar kelas eksperiment sebesar 79,14. Dengan perbandingan 68,6 % yang memperolen nilai di atas nilai rata-rata, dan 31,4 % yang memperoleh nilai dibawah nilai rata-rata pada kelas eksperiment.

Sedangkan hasil data yang diperoleh pada kelas kontrol yakni kelas yang tidak menggunakan tidakan pembelajaran generative. Memperoleh nilai minimum sebesar 55,00 dan nilai maksimumnya sebesar 75,00. Dengan rata-rata nilai sebesar 66,10. Dengan perbandingan 77,10 % yang memperoleh nilai di atas rata-rata nilai dan 22,86 % yang memperoleh nilai di bawah rata-rata nilai pada kelas kontrol.

Dilihat dari data median menunjukan bahwa kelas eksperiment memperoleh nilai sebesar 78,25 sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai median sebesar 63,83. Dengan demikian hasil belajar fisika yang di berikan tindakan pada kelas eksperiment yang menggunakan model pembelajaran generatif memusat pada nilai 78,25 yang lebih besar


(11)

dibandingan dengan hasil yang di peroleh pada kelas kontrol yakni kelas yang tidak menggunakan tindakan model pembelajaran generatif yakni memusat pada nilai 63,83.

B.Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum menarik kesimpulan pada sebuah hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis yang di antaranya sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah data hasil tes berdistribusi normal atau tidak. Dimana dalam pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji lillefors yang melibatkan dua variabel tersebut antara kelas eksperiment dengan kelas kontrol. Yang mana hasil dari data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4

Data hasil uji normalitas kedua variable kelas eksperiment dan kelas kontrol

Berdasarkan data yang diperoleh ke dua kelas tersebut memiliki persamaan Lo > Ltabel. Maka berdasarkan pada kriteria pengujian ini dapat disimpulkan bahwa kedua vvariabel ini adalah berdistribusi normal. ( perhitungan selengkapnya ada pada lampiran ).

No Variabel Jumlah

Siswa/i Ltabel Lo

1 Kelas

eksperiment 25 0.1497 0,4363 2 Kelas

kontrol


(12)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh oleh kedua variabel antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki hubungan homogen atau tidak. Yang mana hasil data tersebut data dilihat melalui tabel di bawah ini:

Tabel 5

Data hasil tes uji homogenitas melalui kedua variable Kelas eksperiment dan kelas kontrol

No Varians dk Fhitung Ftabel

1

Varians Terbesar

71,48

24

1,22 1,755

2

Varians Terkecil

58,51

24

Dari hasil data di atas dinyatakan bahwa Fhitung < F tabel dengan demikian varians kedua variabel tersebut antara kelas kontrol dan kelas eksperiment adalah homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan dari hasil data yang memenuhi syarat analisis, kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan pengujian yang disebut dengan uji – t. yang mana hasil pengujian dari uji – t ini dapat dilihat melalui tabel dibawah ini :


(13)

Tabel 6

Hasil data pengujian hipotesis dengan menggunakan perhitungan uji – t Pada kedua variabel kelas eksperiment dan kelas kontrol

No Rata – rata nilai Simpangan baku t tabel t hitung 1 Kelas eksperimen

79,14

71,48 1,32 6,75

2 Kelas kontrol 66,1

58,51

Dari hasil perhitungan di peroleh t hitung = 6.75 sedangkan t tabel = 1.34 yang berarti t hitung > t tabel, maka kesimpulan dari dua variabel ini adalah : H0 di tolak karena adanya perbedaan mean dari ke dua variabel tersebut Yang mana perbedaan ini signifikan. kelas eksperimen memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi di bandingkan dengan kelas kontrol.

Dari hasil pengujian ini menunjukan bahwa terdapatnya perbedaan hasiil belajar mahasiswa untuk mata kuliah fisika umum antara kelas yang menggunakan tindakan pembelajaran model generatif dengan kelas yang tidak menggunakan tindakan pembelajran generative, yakni kelas eksperiment dan kelas kontrol. Dimana dapat dilihat sejauh mana perbedaan yang di peroleh antara ke dua variabel tersebut adalah denggan menggunakan salah satu persamaan yakni persamamaan gain score :

% 100 . . . . . . = gain i Normalisas    K K N Nmaks K K N E K N = 1 . 66 100 1 . 66 14 . 79  

x 100 % = 38.47 %

Keterangan :


(14)

N.K.K : Nilai Kelas Kontrol

Nmaks : Nilai Maksimum

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil data penelitian yang di peroleh data berupa hasil tes formatif dari kedua variabel tersebut yakni kelas eksperimen yang menggunakan tindakan pembelajaran model generatif dengan kelas kontrol kelas yang tidak menggunakan tindakan pembelajaran model generatif. Yang mana hasil data tersebut menjukan bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperiman lebih tinggi atau besar di bandingkan dengan kelas kontrol. Dengakan demikian penelitian ini bisa dinyatakan berhasil karena hasil belajar fisika umum yang di peroleh cukup signifikan perbedaanya antara kelas yang menggunakan model pembelajaran generatif dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran generatif. maka hasil belajar Fisika mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Uhamka pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol memiliki perbedaan sebesar 38.47 %

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan tes hasil belajar fisika umum mahasiswa, di peroleh rata-rata tes hasil belajar pada kelas eksperiman yaitu kelas menggunakan pembelajaran model generatif adalah 79.14 dan simpangan bakunya adalah sebesar 71.48. sedangan tes hasil belajar pada kelas kontrol yakni kelas tang tidak menggunakan model pembelajaran ganeratif memperoleh nilai rata-rata sebesar 66.1 dan simpangan bakunya sebesar 58.51. maka untuk pengujian hasil belajar yang menggunakan uji – t memperoleh nilai thitung sebesar 6.75.

Dilihat dar hasil perhitungan uji – t dapat di simpulkan bahwa adanya perbedaan hasil belajar fisika antara kelas yang menggunakan pembelajaran model generatif ( eksperiment ) dengan kelas yang tidak menggunakan pembelajaran model generatif. Dari hasil perhitungan di peroleh t hitung = 6.75 sedangkan t tabel = 1.342 yang berarti t hitung > t tabel, maka kesimpulan dari dua variabel ini adalah : H0 di tolak karena adanya


(15)

perbedaan mean dari ke dua variabel tersebut. Yang mana perbedaan ini signifikan. kelas eksperimen memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi, di bandingkan dengan kelas kontrol. Maka kesimpulanya adalah hipotesis penelitian tentang pengaruh hasil belajar fisika umum mahasiswa pendidikan Biologi di terima.

B.Implikasi

Berdasarkan dari kesimpulan di atas hasil penelitian yang telah di laksanakan, yakni pengaruh penggunaan model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar fisika umum mahasiswa telah berhasil. Maka dengan ini model pembelajaran ini cocok dan perlu di gunakan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar terutama pembelajaran ini menekankan pada hasil belajar fisika umum mahasiswa. Dosen yang menggunakan model pembelajaran generatif ini akan menciptakan suasana belajar yang aktif dan efekif dengan ini ke aktifan belajar mahasiswalah yang akan merangsang daya pikir dan imajinasi mahasiswa sehingga hasil belajar yang di peroleh pun akan mudah di serap dan di cerna. Model pembelajaran generatif ini pun sangat berpengaruh terhadap daya ingat mahasiswa karena dalam proses pembelajaran ini akan menciptakan mahasiswa/I yang berpikir secara keritis. Dalam proses ini lah yang akan meningkatkan hasil belajar fisika umum mahasiswa.

Jika seorang dosen ingin menggunakan model pembelajaran generatif ini, harus cermat dan menarik dalam menciptakan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan terlebih dosen harus melibatkan mahasiswa dalam setiap pertanyan-pertanyan yang di ajukan guna merangsang daya pikir mahasiswa secara kritis tersebut sehingga proses pembelajaran ini akan terserap dan di ingat dalam jangka waktu yang lama, guna meningkatkan hasil belajar fisika umum yang lebih baik. Baik secara perhitungan maupun pemahaman setiap konsep materi fisika itu sendiri.


(16)

C.Saran

Dalam upaya meningkatkan hasil belajar mata kuliah fisika umum mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran generatif ini ada beberapa hal yang harus di perhatikan diantaranya saran yang diharapkan akan bermanfaat dalam penerapan selanjutnya :

1. Dosen harus mempersiap bahan ajar serta ide-ide yang menarik untuk memberikan konsep pemahan dasar pada sesi konsepsi awal.

2. Dosen mampu mengklasifikasikan pendapat atau jawaban yang di jelaskan oleh mahasiswa agar dapat menarik benang merah dari berbagai pendapat atau jawaban yang di utarakan.

3. Dalam pembentukan kelompok sebaiknya dosen harus melihat secara detail seberapa jauh kemampuan mahasiswa dalam menyerap suatu konsep, sehingga dosen mampu menggambungkan beberapa mahasiswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi. Dosen memberikan pelatiahan kerjasama antar mahasiswa, dimana posisi dosen hanya sebagai fasilitator.

Dosen harus mampu memberikan tantangan yang memacu daya pikir mahasiswa untuk kritis terhadap konsep-konsep materi yang di sajikan. Sehingga mahasiswa mampu mengintegrasikan kemampuan yang sebelumnya ia ketahui dengan pengetahuan yang baru ia ketahui sehingga kemampuan konsep pemahaman mahasiswa dalam suatu materi akan lebih baik.

REFFERENCE

Abruscato, J. 1995. ”Teaching Children Science”. Boston : Allyn & Bacon

Alim, Endy Sjaiful. 2011."PERANCANGAN PIRANTI PERANGKAP SERANGGA (HAMA) DENGAN INTENSITAS CAHAYA." Dari Web http://lemlit.uhamka.ac.id/files/serangga-3.pdf Anita, S dan Noorchadi. 1994. ”Strategi Belajar Mengajar”, Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikbud


(17)

Arikunto, S. 1996. ”Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta : Rineka Cipta

Baharuddin & Nur Esa Wahyuni (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-ruzz Media

Dimiyati, mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Djamarah, Bahri Syaiful. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rieneke Cipta Hans, J. W. 1993. Dasar-dasar Matematika Untuk Fisika. Jakarta : Dirjendikti, Depdikbud.

Ramza, Harry, and Yohannes Dewanto.(2013). "Curvature Loss Optical Fiber Analysis of Head Passive Sensor on the Mandrell Fiber."

Ibrahim, Muslimin.2003. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta : Direktorat PLP Dirjendikdasmen, Depdikbud

Katu, N. 1995.b. ”Beberapa Pendekatan dalam Pembelajaran untuk Mengatasi Mis Konsepsi di Bidang Fisika”. Makalah tidak dipublikasikan disampaikan pada lokakarya Nasional

Pengajaran Fisika Dasar, diselenggarakan di Padang

Suyatno, H.2010. "PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA."


(1)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh oleh kedua variabel antara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki hubungan homogen atau tidak. Yang mana hasil data tersebut data dilihat melalui tabel di bawah ini:

Tabel 5

Data hasil tes uji homogenitas melalui kedua variable Kelas eksperiment dan kelas kontrol

No Varians dk Fhitung Ftabel

1

Varians Terbesar 71,48

24

1,22 1,755

2

Varians Terkecil 58,51

24

Dari hasil data di atas dinyatakan bahwa Fhitung < F tabel dengan demikian varians kedua variabel tersebut antara kelas kontrol dan kelas eksperiment adalah homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan dari hasil data yang memenuhi syarat analisis, kemudian dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan pengujian yang disebut dengan uji – t. yang mana hasil pengujian dari uji – t ini dapat dilihat melalui tabel dibawah ini :


(2)

Tabel 6

Hasil data pengujian hipotesis dengan menggunakan perhitungan uji – t Pada kedua variabel kelas eksperiment dan kelas kontrol

No Rata – rata nilai Simpangan baku t tabel t hitung 1 Kelas eksperimen

79,14

71,48 1,32 6,75

2 Kelas kontrol 66,1

58,51

Dari hasil perhitungan di peroleh t hitung = 6.75 sedangkan t tabel = 1.34 yang berarti t hitung > t tabel, maka kesimpulan dari dua variabel ini adalah : H0 di tolak karena adanya perbedaan mean dari ke dua variabel tersebut Yang mana perbedaan ini signifikan. kelas eksperimen memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi di bandingkan dengan kelas kontrol.

Dari hasil pengujian ini menunjukan bahwa terdapatnya perbedaan hasiil belajar mahasiswa untuk mata kuliah fisika umum antara kelas yang menggunakan tindakan pembelajaran model generatif dengan kelas yang tidak menggunakan tindakan pembelajran generative, yakni kelas eksperiment dan kelas kontrol. Dimana dapat dilihat sejauh mana perbedaan yang di peroleh antara ke dua variabel tersebut adalah denggan menggunakan salah satu persamaan yakni persamamaan gain score :

% 100 . . . . . . = gain i Normalisas    K K N Nmaks K K N E K N = 1 . 66 100 1 . 66 14 . 79  

x 100 % = 38.47 %

Keterangan :


(3)

N.K.K : Nilai Kelas Kontrol Nmaks : Nilai Maksimum

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil data penelitian yang di peroleh data berupa hasil tes formatif dari kedua variabel tersebut yakni kelas eksperimen yang menggunakan tindakan pembelajaran model generatif dengan kelas kontrol kelas yang tidak menggunakan tindakan pembelajaran model generatif. Yang mana hasil data tersebut menjukan bahwa nilai rata-rata pada kelas eksperiman lebih tinggi atau besar di bandingkan dengan kelas kontrol. Dengakan demikian penelitian ini bisa dinyatakan berhasil karena hasil belajar fisika umum yang di peroleh cukup signifikan perbedaanya antara kelas yang menggunakan model pembelajaran generatif dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran generatif. maka hasil belajar Fisika mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Uhamka pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol memiliki perbedaan sebesar 38.47 %

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan tes hasil belajar fisika umum mahasiswa, di peroleh rata-rata tes hasil belajar pada kelas eksperiman yaitu kelas menggunakan pembelajaran model generatif adalah 79.14 dan simpangan bakunya adalah sebesar 71.48. sedangan tes hasil belajar pada kelas kontrol yakni kelas tang tidak menggunakan model pembelajaran ganeratif memperoleh nilai rata-rata sebesar 66.1 dan simpangan bakunya sebesar 58.51. maka untuk pengujian hasil belajar yang menggunakan uji – t memperoleh nilai thitung sebesar 6.75.

Dilihat dar hasil perhitungan uji – t dapat di simpulkan bahwa adanya perbedaan hasil belajar fisika antara kelas yang menggunakan pembelajaran model generatif ( eksperiment ) dengan kelas yang tidak menggunakan pembelajaran model generatif. Dari hasil perhitungan di peroleh t hitung = 6.75 sedangkan t tabel = 1.342 yang berarti t hitung > t tabel, maka kesimpulan dari dua variabel ini adalah : H0 di tolak karena adanya


(4)

perbedaan mean dari ke dua variabel tersebut. Yang mana perbedaan ini signifikan. kelas eksperimen memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi, di bandingkan dengan kelas kontrol. Maka kesimpulanya adalah hipotesis penelitian tentang pengaruh hasil belajar fisika umum mahasiswa pendidikan Biologi di terima.

B.Implikasi

Berdasarkan dari kesimpulan di atas hasil penelitian yang telah di laksanakan, yakni pengaruh penggunaan model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar fisika umum mahasiswa telah berhasil. Maka dengan ini model pembelajaran ini cocok dan perlu di gunakan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar terutama pembelajaran ini menekankan pada hasil belajar fisika umum mahasiswa. Dosen yang menggunakan model pembelajaran generatif ini akan menciptakan suasana belajar yang aktif dan efekif dengan ini ke aktifan belajar mahasiswalah yang akan merangsang daya pikir dan imajinasi mahasiswa sehingga hasil belajar yang di peroleh pun akan mudah di serap dan di cerna. Model pembelajaran generatif ini pun sangat berpengaruh terhadap daya ingat mahasiswa karena dalam proses pembelajaran ini akan menciptakan mahasiswa/I yang berpikir secara keritis. Dalam proses ini lah yang akan meningkatkan hasil belajar fisika umum mahasiswa.

Jika seorang dosen ingin menggunakan model pembelajaran generatif ini, harus cermat dan menarik dalam menciptakan proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan terlebih dosen harus melibatkan mahasiswa dalam setiap pertanyan-pertanyan yang di ajukan guna merangsang daya pikir mahasiswa secara kritis tersebut sehingga proses pembelajaran ini akan terserap dan di ingat dalam jangka waktu yang lama, guna meningkatkan hasil belajar fisika umum yang lebih baik. Baik secara perhitungan maupun pemahaman setiap konsep materi fisika itu sendiri.


(5)

C.Saran

Dalam upaya meningkatkan hasil belajar mata kuliah fisika umum mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran generatif ini ada beberapa hal yang harus di perhatikan diantaranya saran yang diharapkan akan bermanfaat dalam penerapan selanjutnya :

1. Dosen harus mempersiap bahan ajar serta ide-ide yang menarik untuk memberikan konsep pemahan dasar pada sesi konsepsi awal.

2. Dosen mampu mengklasifikasikan pendapat atau jawaban yang di jelaskan oleh mahasiswa agar dapat menarik benang merah dari berbagai pendapat atau jawaban yang di utarakan.

3. Dalam pembentukan kelompok sebaiknya dosen harus melihat secara detail seberapa jauh kemampuan mahasiswa dalam menyerap suatu konsep, sehingga dosen mampu menggambungkan beberapa mahasiswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi. Dosen memberikan pelatiahan kerjasama antar mahasiswa, dimana posisi dosen hanya sebagai fasilitator.

Dosen harus mampu memberikan tantangan yang memacu daya pikir mahasiswa untuk kritis terhadap konsep-konsep materi yang di sajikan. Sehingga mahasiswa mampu mengintegrasikan kemampuan yang sebelumnya ia ketahui dengan pengetahuan yang baru ia ketahui sehingga kemampuan konsep pemahaman mahasiswa dalam suatu materi akan lebih baik.

REFFERENCE

Abruscato, J. 1995. ”Teaching Children Science”. Boston : Allyn & Bacon

Alim, Endy Sjaiful. 2011."PERANCANGAN PIRANTI PERANGKAP SERANGGA (HAMA) DENGAN INTENSITAS CAHAYA." Dari Web http://lemlit.uhamka.ac.id/files/serangga-3.pdf Anita, S dan Noorchadi. 1994. ”Strategi Belajar Mengajar”, Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikbud


(6)

Arikunto, S. 1996. ”Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta : Rineka Cipta

Baharuddin & Nur Esa Wahyuni (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : Ar-ruzz Media

Dimiyati, mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Djamarah, Bahri Syaiful. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rieneke Cipta Hans, J. W. 1993. Dasar-dasar Matematika Untuk Fisika. Jakarta : Dirjendikti, Depdikbud.

Ramza, Harry, and Yohannes Dewanto.(2013). "Curvature Loss Optical Fiber Analysis of Head Passive Sensor on the Mandrell Fiber."

Ibrahim, Muslimin.2003. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta : Direktorat PLP Dirjendikdasmen, Depdikbud

Katu, N. 1995.b. ”Beberapa Pendekatan dalam Pembelajaran untuk Mengatasi Mis Konsepsi di Bidang Fisika”. Makalah tidak dipublikasikan disampaikan pada lokakarya Nasional

Pengajaran Fisika Dasar, diselenggarakan di Padang

Suyatno, H.2010. "PERAN PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL UTAMA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA."


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar fisika pada konsep kalor (quasi eksperiment di SMP Aulia Bogor)

0 7 147

Pengaruh Model Pembelajaran Generatif (Generative Learning) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya

1 9 203

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN FISIKA DAN SATUANNYA.

0 5 15

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAPHASIL BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS DIMENSI KOGNITIF Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Berbasis Dimensi Kognitif Taksonomi.

0 0 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAPHASIL BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS DIMENSI KOGNITIF Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Berbasis Dimensi Kognitif Taksonomi.

0 1 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA MAHASISWA MAHASISWA PROGRAM S1 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA-FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 3 28

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA Pengaruh Penggunaan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Materi Sistem Pernafasan Pada Manusia Ditinjau dari Aktivitas BElajar Siswa Ke

0 3 18

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS CENDERAWASIH

0 0 15

PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 12

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP

0 0 6