Teori Biaya Usaha Tani

menggunakan perbandingan total pendapatan kotor dengan total biaya produksi Hernanto, 1996:212. Efisiensi dirumuskan : E = Keterangan : E = Tingkat Efisiensi TR = Total Pendapatan Kotor TC = Total Biaya Produksi Sifat ongkos dalam hubungannya dengan tingkat output dibagi menjadi Boediono, 1992:87 : a. Total Cost TC atau biaya total adalah penjumlahan dari ongkos tetap maupun ongkos variabel. Dirumuskan : TC = TFC + TVC b. Total Fixel Cost TFC atau biaya tetap total adalah biaya tetap yang dibayar produsen berapapun tingkat outputnya. Misalnya penyusutan sewa gedung dan sebagainya. c. Total Variabel Cost TVC atau biaya variabel total adalah jumlah biaya yang berubah menurut tinggi rendahnya output yang diproduksikan. Misalnya biaya untuk bahan mentah, upah, ongkos angkut. d. Average Fixed Cost AFC atau rata-rata biaya tetap adalah biaya tetap yang dibebankan pada setiap unit output. Dirumuskan : AFC = TFC Q TR TC d. Average Variabel Cost AVC atau rata-rata biaya variabel adalah semua biaya selain AFC yang dibebankan pada setiap unit output. Dirumuskan : AVC = f. Average Total Cost ATC atau rata-rata biaya total adalah biaya produksi dari setiap unit output yang dihasilakan. Dirumuskan : ATC = g. Marginal Cost MC atau biaya marginal adalah kenaikan dari biaya total yang diakibatkan oleh kenaikan satu unit output. Dirumuskan : MC =

2.1.4. Efisiensi Biaya Usaha Tani

Menurut Soekartawi, 1989:161 efisiensi biaya usaha tani adalah perbandingan antara penerimaan total Total Revenue dengan biaya total Total Cost dalam proses produsi selama periode tertentu dan dinyatakan dalam persen. Hal ini dapat dirumuskan dengan : EBU = TRTC 100 Keterangan : EBU : Efisiensi Biaya Usaha Tani TR : Penerimaan Total Total Revenue TC : Biaya Total Total Cost TVC Q TC Q ∆ TC ∆ Q OP OP’ = penerimaan total KL = garis biaya Penerimaan Total Biaya Rp L P’ P D C O Kuantitas A B K Dalam melakukan usaha pertanian, petani akan berusaha mengalokasikan input seefisien mungkin untuk memperoleh produksi yang maksimal yang disebut dengan pendekatan keuntungan maksimum atau Profit maximization. Usaha tani untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan menekan biaya produksi sekecil-kecilnya disebut pendekatan Cost Minimization. Kedua pendekatan tersebut dapat dijelaskan dengan gambar 1 dan gambar 2 Soekartawi, 1989:45. Gambar 1. Memperoleh tambahan keuntungan melalui pendekatan Profit Maximization dengan memperbesar penerimaan total.