Faktor-faktor Produksi Pertanian Landasan Teori
proses produksi, tidak ada perbedaan apapun antara modal sendiri dan modal pinjaman, masing-masing menyumbang langsung dalam produksi. Bedanya dalam
bunga modal yang dipinjamkan harus dibayar pada kreditor untuk modal pinjaman. Namun pimpinan usaha tani yang bijaksana, juga harus menghitung
bunga modal yang menyumbangkan hasil total sebanyak biayanya. c.
Tenaga Kerja sebagai Faktor produksi Pertanian Setiap usaha pertanian yang akan dilaksanakan pasti memerlukan tenaga
kerja. Faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya tenaga kerja yang dibutuhkan adalah skala usaha. Dalam usaha tani yang berskala kecil, sebagian besar tenaga
kerja berasal dari keluarga petani sendiri yang terdiri dari ayah sebagi kepala keluarga, isteri dan anak-anak petani, sehingga tidak diperlukan lagi tenaga ahli.
Tenaga kerja tersebut merupakan sumbangan keluarga pada produksi pertanian secara keseluruhan dan tidak dinilai dalam uang. Memang usaha tani berskala
kecil dapat sekali-kali membayar tenaga kerja tambahan, misalnya pada tahap penggarapan tanah.
Pembicaraan mengenai tenaga kerja dalam pertanian di Indonesia harus dibedakan antara persoalan tenaga kerja dalam usahatani kecil-kecilan usahatani
pertanian rakyat dan persoalan-persoalan tenaga kerja dalam perusahaan pertanian besar-besaran yaitu perkebunan, kehutanan, peternakan dan sebagainya.
Pembedaan ini penting karena apa yang dikenal sebagai tenaga kerja dalam usaha tani berskala kecil tidaklah sama pengertiannya secara ekonomis dengan
pengertian tenaga kerja dalam perusahaan-perusahaan perkebunan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjamin efisiensi
penggunaan tenaga kerja maksimum, yaitu : 1 persediaan tanah harus cukup; 2 alat-alat pertanian, mesin-mesin dan tenaga kerja power harus cukup; 3 ilmu
pengetahuan dan teknologi pertanian harus cukup, dan 4 manajemen usaha tani harus jempolan superior Mubyarto, 1994 : 125
d. Petindak sebagai Faktor Produksi Pertanian
Petindak atau dengan istilah sekarang adalah wiraswasta yang dalam pertanian disebut petani, adalah orang yang mengkombinasi faktor-faktor
produksi pertanian sedemikian rupa sehingga tujuan usahanya tercapai. Seringkali
sukar membedakan antara tenaga kerja dengan petindak, karena zaman sekarang hampir tidak ada orang yang bekerja mengeluarkan tenaga tanpa fikiran, dan
orang yang berfikir tanpa mengeluarkan tenaga. Tapi unsur penting dalam peranan petindak adalah risiko terbesar yang ditanggungnya akibat dari usahanya.