Keterbatasan Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

57 3. Margin komoditas di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun sebesar Rp. 55.468.250,00 ,- ditingkat pedagang perantara dan Rp. 46.223.541,67 ,- dan menunjukkan proporsi keuntungan yang tidak sebanding, yaitu keuntungan yang besar dipihak pedagang sementara pihak petani dirugikan. Kerugian pihak petani disebabkan naiknya harga pupuk, harga obat-obatan, harga upah tenaga kerja dan biaya operasional pertanian padi lainnya yang merupakan faktor pembentuk harga pokok petani, dan kenaikan tersebut tidak di ikuti oleh kenaikan harga ditingkat pedagang.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan dalam rangka mendukung penciptaan nilai tambah bruto dan margin yang besar pada komoditas padi Desa Banjarsari Wetan adalah sebagai berikut : 1. Perlunya penekanan biaya minimalisaisi cost dengan pengadaan bibit lokal yang unggul, dan penggunaan pupuk kandang sebagai alternatif dan aktivitas lain yang dapat menekan biaya operasional pertanian. Dengan penekanan biaya menjadi keuntungan petani menjadi lebih. Disamping itu penekanan biaya juga denan prinsip efisiensi yang diharapkan terciptanya keuntungan yang optimal dengan menjalankan program-program pertanian yang mungkin bisa membantu dalam penciptaan profit sesuai dengan hasil ditargetkan oleh petani padi. 2. Perlunya penyuluhan pemerintah akan arti pentingnya nilai tambah bruto komoditas padi Desa Banjarsari Wetan, sehingga tercipta keseimbangan biaya alokasi dengan biaya sumber dengan tujuan supaya pendistribusian nilai tambah bruto dapat merata secara proporsional. Terciptanya pemerataan pada distribusi nilai tambah bruto diharapkan memberikan balas jasa yang seimbang pada faktor-faktor produksi, sehingga tercipta distribusi yang saling menguntungkan diantara pemilik faktor produksi. Disamping itu harus ada perwujudan program panca usaha tani agar tercipta output yang optimal, yaitu dengan pemilihan bibit unggul, 58 pengolahan lahan, pemberian pupuk yang seimbang, pengairan yang cukup, dan pemberantasan hama. 3. Pendistribusian margin pada Desa Banjarsari Wetan masih kurang merata, terlihat ada salah satu faktor produksi yang dominan dalam prerolehan margin. Semakin tinggi nilai margin akan mengakibatkan bertambahnya nilai balas jasa, maka perlu adanya penyuluhan dari pemerintah pada bidang pertanian padi tentang arti pentingnya margin agar balas jasa yang diterima oleh masing-masing faktor produksi dapat optimal dan jumlah kontribusi pada nilai tambah bruto dapat lebih besar.