PENDAHULUAN Studi Perbandingan Bilangan Iodin Minyak Kelapa Sawit Mentah (CPO) Dan Minyak Inti Kelapa Sawit Mentah (CPKO) Pada Tanki Timbun Di Pelabuhan Dengan Tanki Kapal Di Kapal

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 latar belakang Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit Elaeis Guinensis JACQ. Secara garis besar buah kelapa sawit terdiri dari daging buah pericarp dan inti kernel. Daging buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan luar atau kulit buah yang disebut pericarp, lapisan sebelah dalam disebut mesocrap dan lapisan paling dalam disebut endocarp. Inti buah kelapa sawit terdiri dari lapisan kulit biji testa, endosperm dan embrio. Mesocarp mengandung kadar minyak rata-rata 56 , inti mengandung minyak sebesar 44 dan endocarp tidak mengandung minyak Anonim, 2009. Pengolahan buah kelapa sawit di Pabrik Kelapa Sawit PKS bertujuan untuk memperoleh minyak kelapa sawit yang berkualitas. Proses pengolahan dari tahap pengangkutan tandan buah kelapa sawit TBS ke PKS, perebusan TBS perontokan dan pelumatan buah, pemerasan atau ekstraksi minyak kelapa sawit dan pengeringan dan pemecahan biji. Pada dasarnya ada dua hasil olahan tandan buah kelapa sawit, yaitu; daging buah kelapa sawit menjadi minyak kelapa sawit mentah CPO, sedangkan inti buah kelapa sawit kernel menjadi minyak inti kelapa sawit mentah CPKO. Minyak kelapa sawit mentah dari PKS tersebut kemudian melalui motor tanki dilakukan proses pengangkutan dan pemindahan ke pelabuhan di tanki timbun untuk dikomersilkan kepada pelanggan Syaifudin, 2008. Tanki timbun di pelabuhan berfungsi sebagai gudang penyimpanan minyak kelapa sawit. Kegiatan pengapalan minyak kelapa sawit sangat bergantung pada ketersediaan minyak kelapa sawit di tanki timbun di pelabuhan. Salah satu faktor yang diperhatikan dalam pengendalian persediaan di pelabuhan adalah menjaga mutu Universitas Sumatera Utara minyak kelapa sawit tetap baik sehingga mutu minyak yang telah ditetapkan oleh produsen dan pelanggan dapat terpenuhi Pahan, 2006. Kesalahan proses transportasi dan pemindahan minyak kelapa sawit dari PKS ke motor tanki, motor tanki ke tanki timbun, tanki timbun ke tanki kapal akan dapat mengakibatkan terjadi pencampuran blending sehingga proses tersebut selayaknya memperhatikan kondisi wadah, cahaya, panas, hidrolisa yang terjadi dan parameter- parameter uji yaitu titik lebur angka penyabunan, bilangan iodin, kadar asam lemak bebas ALB, kadar air, kadar kotoran, kadar logam besi Fe dan tembaga Cu, bilangan peroksida yang mempengaruhi mutu minyak kelapa sawit. Secara alamiah hidrolisa minyak terjadi karena dipacu enzim lipase yang dibantu oleh sinar matahari pada kondisi atmosfer. http:regionalinvestement.com. Dari keadaan tersebut selayaknya perlu dilakukan parameter uji pada minyak kelapa sawit. Salah satu parameternya adalah bilangan iodin. Bilangan iodin adalah derajat ketidakjenuhan minyak lemak atau jumlah Iod yang dapat diserap dari 100 g minyak lemak. Parameter ini menentukan kemurnian minyak dari minyak lain setelah mengalami proses transportasi dan pemindahan yang berkesinambungan sehingga dapat dilihat pengaruh dan perbandingannya dari hasil uji pada tanki timbun dan tanki kapal. Dari uraian diatas muncul ide peneliti untuk melakukan penelitian tentang studi perbandingan bilangan iodin minyak kelapa sawit mentah CPO dan minyak inti kelapa sawit mentah CPKO pada tanki timbun di pelabuhan dengan tanki kapal di kapal. 1.2 Permasalahan Berapakah perbandingan bilangan iodin CPO dan CPKO pada tanki timbun di pelabuhan dengan tanki kapal. Universitas Sumatera Utara

1.3 Pembatasan masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah sebagai berikut: 1. Sampel diambil dari bagian atas, tengah, bawah dari pada tanki timbun di pelabuhan dan tanki kapal di kapal dengan perbandingan jumlah 1:3:1. 2. Sampel yang dianalisis adalah CPO dan CPKO di PT. Jasindo Testing Services Medan. 3. Parameter yang dianalisis adalah bilangan iodin 4. Standar mutu yang dipakai untuk parameter uji bilangan iodin adalah Standar Nasional Indonesia SNI dan Palm Oil Refiners Assocation of Malaysia PORAM untuk minyak kelapa sawit.

1.4 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan bilangan iodin CPO dan CPKO pada tanki timbun di pelabuhan dengan tanki kapal di kapal.

1.5. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai sumber informasi yang bermanfaat untuk mengetahui bilangan iodin minyak kelapa sawit mentah untuk CPO dan CPKO pada tanki timbun di pelabuhan dengan tanki kapal di kapal.

1.6. Lokasi penelitian

Penganalisisan sampel dilakukan di laboratorium PT. Jasindo Testing Services Medan.

1.7 Metode penelitian

Penelitian ini bersifat eksperimen laboratorium, yaitu untuk menentukan perbandingan bilangan iodin untuk CPO dan CPKO pada tanki timbun di pelabuhan dengan tanki kapal di kapal. Penentuan bilangan iodin dilakukan berdasarkan metodologi Iodimetri. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA