Dari pendapat beberapa pakar diatas, penulis menyimpulkan bahwasanya desain adalah aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan
sesuatu yang sesuai pada keinginan pelaku.
2. Berkembangnya Desain Grafis menjadi Desain Komunikasi Visual
Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra. Namun, perkembangannya semakin tidak terbendung, bahkan
justru merambah ke dunia multi media diantaranya audio dan video. Apabila berpijak pada nama Desain Komunikasi Visual, setidaknya
memiliki tiga makna yang saling berkaitan. a. Desain : berkaitan dengan perancangan estetika, cita rasa dan
kreativitas b. Komunikasi : ilmu yang bertujuan menyampaikan maupun
sarana untuk menyampaikan pesan c. Visual: sesuatu yang dapat dilihat
Dari ketiga makna kata tersebut, kata komunikasilah menjadi tujuan pokoknya.
Jika saat ini desain komunikasi visual hanya terbatas sebagai ilmu yang mempelajari segala upaya untuk menciptakan suatu rancangan alias
desain yang bersifat kasat mata visual untuk mengomunikasikan maksud, maka itu sebetulnya hanya terbatas pada sepotong saja dari sebuah tujuan
tatanan estetika yang lebih luas.
20
Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual Yogyakarta: Andi.2007. h.11-12
Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual yang menjadi kekuatan utama dalam
penyampaian pesan adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan.
21
3. Elemen-elemen dalam Desain
Elemen atau unsur merupakan bagian dari suatu karya desain. Elemen-elemen tersebut saling berhubungan satu sama lain. Masing-
masing memiliki sikap tertentu terhadap yang lain, misalnya sebuah garis mengandung warna dan juga memiliki style garis yang utuh, yang
terputus-putus, yang memiliki tekstur bentuk, dsb. Elemen-elemen seni visual tersusun dalam satu bentuk organisasi dasar prinsip-prinsip
penyusunan atau prinsip-prinsip desain. Dalam hal ini, susunan tersebut sering kali dijadikan dasar pertimbangan atas suatu kritik seni.
Seorang desainer, dengan nalar dan perasaanya, membangun emosinya. Secara bersamaan, elemen-elemen itu dapat pula memancing
berbagai sensasi. Menimbulkan persepsi yang merangsang, memberi sugesti, dan memperkaya imajinasi orang yang melihatnya.
Desain yang baik adalah seorang pembangun yang lengkap dengan segala persiapannya. Sejumlah bahan-bahan, materi kuantitas, dan elemen-
elemennya terdiri dari garis-garis, bidang, ruang, tyersang gelap, bayangan, warna topne, serta tekstur. Perancangan dua dimensi akan
membentuk “area”, sedangkan tiga dimensi membentuk “volume”.
Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007. h.10
Dengan demikian, diperlukan persiapan menggunakan perangkat piranti untuk membentuk rancangan tersebut. Dalam hal lain, peranti tersebut
dapat disamakan dengan “bahasa”, yaitu “bahasa seni” yang berfungsi sebagai alat komunikasi serta sebagai alat pembentuk organisaasi desain.
22
Untuk mewujudkan suatu tampilan visual, ada beberapa elemen yang diperlukan:
a. HurufTipografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf
dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca
untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
23
Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata lisan ke dalam bentuk tulisan visual. Fungsi bahasa visual ini
adalah untuk mengomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda-tanda lalu lintas,
poster, buku, surat kabar dan majalah. Karena itu pekerjaan seorang tipografer penata huruf tidak dapat lepas dari semua aspek kehidupan
sehari-hari
.
24
b. Garis Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh
terhadap pembentukan suatu objek, sehingga selain dikenal sebagai
Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007. h.29
23
Dwi Kristianto “Tipografi” artikel diakses tgl 26-08-2008 dari http:id.wikipedia.orgwikiTipografi
24
Christine Suharto Cenadi “Desain dan Tipografi” artikel diakses tgl 26-08-2008 dari http:puslit.petra.ac.idjournalsdesign
goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang.
Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag, dan lainnya. Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang
membuatnya, alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan.
25
c. Bidang Bidang adalah unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar.
Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang geometriberaturan dan bidang non geometri atau tidak
beraturan. Bidang goemetri adalah bidang yang relative mudah diukur keluasannya. Sedangkan bidang non geometri merupakan bidang yang
relatif sukar diukur keluasannya. Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula
dihadirkan dengan mempertemukan potongan hasil goresan satu garis atau lebih.
26
d. Ruang Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang
atau jarak antarobjek berunsur titik, garis, bidang dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat
dibagi dua, yaitu ruang nyata dan ruang semu. Keberadaan ruang
Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007. h.30 Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007, h.30
sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti.
27
Hubungan antar ruang merupakan bagian dari perencanaan desain, apakah itu berupa jarak antar huruf atau huruf dengan gambar yang
terletak pada suatu bidang.
28
Walaupun dalam sebuah layout terdiri dari banyak elemen yaitu gambar dan tulisan, perlu kiranya memiliki beberapa ruang kosong
yang tidak terisi gambar ataupun teks. Area kosong ini berfungsi untuk mengistarahatkan mata dan mempunyai fungsi mengatur elemen-
elemen yang terdapat di sekitarnya. Misalnya, ruang kosong antara dua kolom memudahkan untuk berpindah dari satu kolom ke kolom yang
lain. Seperti yang diungkapkan Dwi Kristianto, kegunaan ruang atau
space adalah:
29
1 Tempat istirahat mata pembaca 2 Membuat hubungan antara elemen-elemen dalam sebuah layout
3 Membuat bentuk positif dan negatif. 4 Memberikan nuansa 3 dimensi.
5 Menegaskan sebuah elemen. 6 Mempermudah pemahaman layout
Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007,h.30-31 Artini Kusmiati R.dkk, Teori Dasar Disain Komunikasi Visual, Jakarta: Djambatan, 1999, h
8 Dwi Kristianto “space” artikel diakses tanggal 0208-2008 dari
http:faculty.petra.ac.iddwikrisdocsdesgrafisweblayout_designed_space.html
7 Membuat halaman tampak dinamis
8
Mempermudah pembacaan teks. e. Warna
Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh pigmennya. Kesan yang
diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya.
30
Warna dapat berfungsi dan berperan sangat banyak dalam sebuah layout, akan tetapi saat kita memilih sebuah warna, perlu kehati-hatian
dengan efek-efek warna yang dipilih. f. FotoGambar
Foto atau gambar adalah unsur-unsur desain yang paling banyak dipakai. Gambar-gambar dalam hal ini baik foto-foto, ilustrasi
maupun gambar ornamen dapat mengungkapkan sesuatu hal dengan lebih cepat dan sering kali lebih baik daripada teks
31
. Gambar dan Foto selain berfungsi sebagai informasi, digunakan pula sebagai pemberi
nafaskelegaan pada bidang. Foto memberikan fakta, informasi yang dapat dirasakan sebagai kenyataan.
32
Gambar atau foto merupakan salah satu wujud lambang atau bahasa visual, didalamnya terkandung struktur rupa seperti garis, warna, dan
komposisi. Struktur ini dikelompokan ke dalam bahasa komunikasi visual yang berbeda dengan bahasa verbal yang berwujud tulisan atau
Adi Kusrianto Pengantar Desain Komunikasi Visual. 2007. h.31
31
Goerge Scheder, Perihal Cetak Mencetak, Jogjakarta: Konisius, 1978, h. 48
32
Priyanto Sunarto, “Perwajahan Mendukung Isi”, artikel diakses tanggal 17 Mei 2008 dari http:desaingrafisindonesia.wordpress.com20080216perwajahan-mendukung-isi.
ucapan
33
. Kedudukan gambar cukup penting dalam menarik perhatian khalayak. Gagasan menampilkan tokoh, yang realistis diharapkan
membentuk suasana emosional, karena gambar lebih mudah dipahami dibandingkan dengan tulisan.
4. Organisasi Elemen dan Prinsipnya